Lakukan Cek Audiometri Untuk Cek Fungsi Pendengaran Anda

Dengan melakukan tes audiometri, Anda dapat mengetahui apakah fungsi pendengaran Anda mengalami gangguan atau tidak. Audiometri merupakan tes pendengaran yang menggunakan sebuah mesin yang disebut dengan audiometer. Mesin ini berfungsi untuk memproduksi suara dengan volume dan frekuensi yang berbeda-beda.
Dipublish tanggal: Agu 16, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Mar 6, 2020 Waktu baca: 3 menit
Lakukan Cek Audiometri Untuk Cek Fungsi Pendengaran Anda

Pernahkan Anda merasa tidak mendengar sesuatu dengan jelas meskipun orang lain sudah berbicara dengan keras? Banyak orang yang mungkin menganggap ini merupakan hal biasa yang akan sembuh dengan sendirinya. 

Hal ini mungkin terjadi karena kebiasaan mendengar musik dengan volume yang berlebihan atu hal yang lain. 

Akan tetapi, sejalan dengan bertambahnya usia Anda, kualitas pendengaran pun akan berkurang, gangguan pendengaran ini dapat dialami siapapun. 

Berdasarkan data yang diterbitkan oleh Kementrian Kesehatan Repbulik Indonesia, terdapat sekitar 260 juta orang yang mengalami gangguan pendengaran di dunia, 180 juta di antaranya terdapat di Asia Tenggara.  Indonesia berada pada urutan ke-4 untuk jumlah kasus ketulian terbanyak. 

Oleh karena itu, karena dapat menyerang siapa saja dan rentan terjadi di Indonesia, sebaiknya Anda melakukan cek audiometri untuk memastikan apakah Anda mengalami gangguan pendengaran atau tidak.

Gangguan pendengaran  

Anda dapat mendengarkan sesuatu ketika gelombang suara dirambatkan dengan baik di telinga, dimana getaran dari gelombang tersebut diubah menjadi sinyal saraf yang dapat diproses oleh otak sebagai gelombang suara. 

Pendengaran akan terganggu ketika Anda berada dalam keadaan tertentu yang disebabkan oleh beberapa faktor, seperti: 

  1. Cacat yang dibawa sejak lahir
  2. Penyakit yang menyebabkan infeksi seperti infeksi telinga kronis, meningitis, dan campak
  3. Terkena suara yang terlalu keras
  4. Pecahnya gendang telinga 
  5. Telinga atau kepala mengalami cedera 
  6. Terdapat penumpukan kotoran telinga atau Serumen prop 
  7. Efek samping akibat pengobatan tertentu
  8. Pertambahan usia 

Gangguan pendengaran yang Anda derita bisa bersifat sementara, atau bahkan permanen. Umumnya, sistem pendengaran mengalami gangguan karena bertambahnya usia atau terjadi penuaan. 

Akan tetapi, pendengaran bisa saja terganggu secara tiba-tiba. 

Beberapa gejala yang bisa saja Anda rasakan ketika fungsi pendengaran terganggu meliputi:

  1. Tidak dapat mendengarkan ucapan orang lain dengan jelas, dan bisa menimbulkan kesalahapahaman dengan apa yang mereka ucapkan, terutama di tempat yang ramai dan bising. 
  2. Telinga berdenging 
  3. Meminta orang lain untuk mengulang ucapan mereka terlalu sering
  4. Menonton televisi atau musik dengan volume yang keras
  5. Membutuhkan konsentrasi yang tinggi agar bisa mendengar apa yang orang lain katakan

Nah, apabila Anda mengalami beberapa gejala diatas, ada baiknya untuk segera melakukan tes audiometri untuk mengetahui apakah fungsi pendengaran Anda bermasalah atau tidak. 

Gangguan pendengaran dapat dilihat sejak awal dengan melakukan tes ini. 

Uji pendengaran dengan tes audiometri 

Dengan melakukan tes audiometri, Anda dapat mengetahui apakah fungsi pendengaran Anda mengalami gangguan atau tidak. Audiometri merupakan tes pendengaran yang menggunakan sebuah mesin yang disebut dengan audiometer. 

Mesin ini berfungsi untuk memproduksi suara dengan volume dan frekuensi yang berbeda-beda. 

Ketika Anda menjalani pemeriksaan tes audiometri, beragam suara dengan tingkat kenyaringan dan kecepatan getaran pada gelombang suara yang berbeda-beda akan diperdengarkan kepada Anda. 

Salah satu tes audiometri ialah tes nada murni. Tes ini bertujuan untuk mengukur apakah Anda masih bisa mendengar suara paling senyap pada nada yang berbeda-beda atau tidak. 

Pada saat tes dilakukan, berbagai suara seperti bunyi dan ucapan akan dimainkan oleh audiolog atau petugas yang ada pada level yang berbeda ke telinga Anda dalam waktu yang bersamaan. 

Hal ini dilakukan untuk menentukan rentang kemampuan pendengaran masing-masing telinga. 

Setelah itu, Anda juga mungkin akan diminta untuk mengangkat tangan atau mengulang ucapan dari audiolog saat suara dari mesin audiometer terdengar. 

Tes yang satu ini bertujuan untuk mencari tahu kemampuan Anda dalam mengenali kata dan membedakan bunyi ucapan dengan suara-suara sekitar. 

Untuk melakukan tes audiometri, Anda membutuhkan waktu sekitar satu jam hingga tes benar-benar selesai. Tidak seperti tes kesehatan lainnya, saat akan menjalani tes audiometri, Anda tidak perlu melakukan persiapan khusus. 

Selain itu, tes ini juga tidak akan menimbulkan efek samping apapun. Anda hanya perlu mengikuti apa yang diucapkan oleh petugas yang membantu Anda menjalani tes. 

Selesai menjalani tes, hasil tes Anda akan diperiksa oleh audiolog. Kemudian, lewat hasil yang sudah ada, dokter dapat menyimpulkan dan memberi tahu tentang kondisi fungsi pendengaran Anda. 

Apabila terdapat gangguan, maka Anda akan dianjurkan untuk mengambil tindakan tertentu dan juga bentuk pencegahan yang sesuai untuk menghindari masalah pendengaran. 

Jika Anda mengalami gejala-gejala yang berkaitan dengan gangguan penurunan pendengaran, segera lakukan tes audiometri untuk mengetahui fungsi pendengarannya. 

Dengan demikian, apabila terjadi gangguan, dokter dapat memberikan penanganan yang tepat untuk mengatasi gangguan tersebut. 


11 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Hearing tests for children. NHS (National Health Service). (https://www.nhs.uk/conditions/hearing-tests-children/)
Audiometry: Purpose, Procedure & Risks. Healthline. (https://www.healthline.com/health/audiology)
Audiometry Test, Hearing Test. Mayfield Brain & Spine. (https://mayfieldclinic.com/pe-hearing.htm)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app