Kotrimoksazol: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Jan 29, 2019 Update terakhir: Okt 23, 2020 Tinjau pada Feb 28, 2019 Waktu baca: 4 menit

Cotrimoxazole Tidak Hanya Untuk Menangani Diare Pada Anak

Setiap orang tua pasti ingin yang terbaik untuk anaknya, tetapi beberapa orang tua kurang pengetahuan tentang apa yang dibutuhkan oleh anaknya. Sebagai contoh, saat seorang anak mengalami diare, sebagai orang tua, tentunya ingin anak mereka segera sembuh namun seringkali para orang tua memiliki pikiran yang keliru, yaitu mereka berpikir bahwa anak-anak sama dengan orang dewasa dan ingin mengobati diare pada anak-anak dengan memberikan antibiotik atau obat pengurang diare seperti yang diberikan pada orang dewasa. Hal ini tentu sangat salah, menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Penanganan utama seorang anak yang mengalami diare adalah dengan pemberian cairan agar mencegah seorang anak mengalami dehidrasi. 

Tetapi bukan berarti antibiotik tidak pernah digunakan pada kasus diare anak. Sesungguhnya 5 pilar utama penanganan diare anak mencakup pemberian antibiotik yang mana antibiotik dapat diberikan jika seorang anak terbukti memiliki gejala klinis terinfeksi bakteri, contohnya saat seorang anak mengalami BAB yang bercampur dengan darah. 

Pilihan utama antibiotik pada anak pun berbeda dengan pilihan antibiotik pada dewasa, anak-anak biasanya diberikan obat Cotrimoxazole. Untuk lebih jelasnya, mari disimak artikel yang satu ini.

Apa itu obat Cotrimoxazole dan apa saja kegunaannya?

Cotrimoxazole adalah obat golongan antibiotik. Antibiotik digunakan untuk mengobati atau mencegah berbagai jenis infeksi tertentu yang disebabkan oleh bakteri. Cotrimoxazole terdiri dari kandungan Trimethoprim dan Sulfamethoxazole. Perbandingan kandungan trimethoprim dan sulfamethoxazole dalam obat Cotrimoxazole biasanya adalah 1:5. 

Biasanya dalam satu tablet cotrimoxazole mengandung trimethoprim 80 mg dan kandungan sulfamethoxazole 400mg. Trimethoprim bekerja dengan cara membunuh bakteri, sedangkan Sulfamethoxazole bekerja dengan menghentikan perkembangan bakteri dalam tubuh. Oleh karena kemampuan 2 obat ini, maka Cotrimoxazole mempunyai spektrum aktivitas luas dan efektif terhadap bakteri gram-positif dan gram-negatif, misalnya Streptococci, Staphylococci, Pneumococci, Neisseria, Bordetella. Klebsiella, Shigella dan Vibrio cholerae. 

Cotrimoxazole juga efektif terhadap bakteri yang resisten terhadap antibakteri lain seperti H. influenzae, E. coli. P. mirabilis, P. vulgaris dan berbagai strain Staphylococcus.

Pada kondisi apa obat Cotrimoxazole dapat diberikan?

Selain diberikan pada anak dengan keluhan diare disertai infeksi bakteri, dengan spektrum dan kemampuan yang baik dalam melawan bakteri, obat ini dapat digunakan untuk berbagai infeksi bakteri seperti :
Infeksi saluran pencernaan : sebagai pencegahan traveller diare yang disebabkan oleh bakteri E. coli, sebagai alternatif antibiotik golongan quinolon.
Infeksi saluran kemih :  infeksi saluran kemih yang disebabkan bakteri coli, Klebsiella, Enterobacter, Morganella morganii, Proteus mirabilis, atau P. vulgaris.
Infeksi saluran pernafasan : infeksi pada telinga bagian tengah yang disebabkan oleh Streptococcus pneumoniae atau Haemophilus influenzae. Eksaserbasi akut bronchitis kronis yang disebabkan oleh pneumoniae atau H. influenzae, sebagai obat alternatif jika obat golongan penicillin tidak dapat digunakan. Obat ini juga dapat bermanfaat untuk mencegah dan mengatasi pneumonia pneumocystis
Brucellosis dan kolera : obat ini adalah antibiotik alternatif untuk pengobatan brucellosis untuk pasien yang tidak bisa menggunakan tetracycline (misalnya anak-anak).
Infeksi mikobakteri : infeksi kulit yang disebabkan oleh Mycobacterium marinum juga bisa menggunakan antibiotik ini.
Pertusis : sebagai alternatif  erythromycin.
Demam tifoid (sakit tipes) dan infeksi Salmonella lain : umumnya demam tifoid diobati dengan antibiotik golongan quinolon atau cephalosporin generasi ketiga seperti   ceftriaxone dan cefotaxime, namun cotrimoxazole sering digunakan sebagai alternatifnya.

Perlu diingat selain banyak kegunaan yang dihasilkan dari penggunaan obat ini, penggunaan obat ini tidak dianjurkan jika Anda memiliki gejala alergi terhadap obat ini atau golongan obat ini. 

Selain itu pada beberapa kondisi seperti anemia, penyakit ginjal dan penyakit hati yang berat, penggunaan obat ini juga tidak dianjurkan. Penggunaan obat ini untuk wanita hamil tidak dianjurkan, karena obat ini adalah obat kategori C pada kehamilan, artinya obat ini terbukti dapat mengakibatkan gangguan pertumbuhan janin pada percobaan pada hewan, tetapi percobaan pada manusia secara langsung belum pernah dilakukan.

Bagaimana dosis dan cara pemberian obat Cotrimoxazole?

Cotrimoxazole tersedia dalam berbagai sediaan seperti:

Cotrimoxazole Tablet : Tiap tablet mengandung  Trimethoprim 80 mg dan Sulfamethoxazole 400 mg.
Cotrimoxazole Tablet/Kaplet Forte : Tiap tablet/kaplet forte mengandung Trimethoprim 160 mg dan Sulfamethoxazole 800 mg.
Cotrimoxazole Syrup : Tiap 5 ml (1 sendok takar) mengandung Trimethoprim 40 mg dan Sulfamethoxazole 200 mg.

Adapun dosis obat Cotrimoxazole yang dianjurkan adalah sebagai berikut :

Untuk penderita dewasa dan anak dengan usia di atas 12 tahun dosis yang dianjurkan adalah Cotrimoxazole 960 mg yang diberikan 2 kali sehari.
Untuk penderita anak dengan usia antara 6 hingga 12 tahun dosis yang dianjurkan adalah Cotrimoxazole 480 mg yang diberikan 2 kali sehari
Untuk penderita anak dengan usia antara 6 bulan hingga 6 tahun dosis yang dianjurkan adalah Cotrimoxazole sirup 1 sendok takar 5 ml yang diberikan 2 kali sehari
Untuk penderita bayi dengan usia antara 6 minggu hingga 6 bulan yang dianjurkan adalah Cotrimoxazole sirup 1/2 sendok takar 5 ml yang diberikan 2 kali sehari.

Efek samping apa yang dapat ditimbulkan dari penggunaan obat Cotrimoxazole?

Seperti obat lainnya Cotrimoxazole tentu saja memiliki efek samping. Efek samping yang umum termasuk mual, muntah, ruam, dan diare, reaksi alergi yang parah dan diare akibat infeksi Clostridium difficile kadang-kadang dapat terjadi. 

Walaupun tidak dianjurkan pada wanita hamil, tampaknya penggunaan Cotrimoxazole aman untuk digunakan selama menyusui selama bayi sehat. Informasi di atas ini bukanlah pengganti petunjuk dokter. Selalu konsultasikan kondisi kesehatan Anda dengan tenaga medis profesional untuk mendapatkan penanganan yang optimal.


10 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Medicines (2018). Co-Trimoxazole Tablets 80/400 mg. (https://www.medicines.org.uk/emc/product/6999/pil)
Stewart, M. Patient Info (2017). Co-trimoxazole For Infection. (https://patient.info/medicine/co-trimoxazole-for-infection)
MIMS Indonesia (2018). Sulfamethoxazole+Trimethoprim. (https://www.mims.com/indonesia/drug/info/sulfamethoxazole%20%2B%20trimethoprim/)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app