Antara Kondom dan Vasektomi, Ini Pertimbangannya Sebelum Memilih Alat Kontrasepsi Pria

Dipublish tanggal: Jul 2, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Okt 4, 2019 Waktu baca: 3 menit
Antara Kondom dan Vasektomi, Ini Pertimbangannya Sebelum Memilih Alat Kontrasepsi Pria

Alat kontrasepsi lebih sering dihubung-hubungkan dengan wanita. Padahal, pihak pria juga boleh saja menggunakan alat kontrasepsi, yaitu berupa kondom atau vasektomi. Bedanya, kondom merupakan alat kontrasepsi pria yang bersifat sementara, sedangkan vasektomi bersifat permanen. Sebelum memilih salah satunya, baiknya pertimbangkan dulu hal-hal berikut ini.

Apa itu kondom?

Kondom adalah jenis alat kontrasepsi pria yang paling sering digunakan. Selain mudah digunakan, kondom juga dijual dengan harga murah dan bisa didapatkan di berbagai toko swalayan. Efek sampingnya pun cenderung sedikit.

Ada banyak jenis kondom yang dijual di pasaran. Namun, jenis kondom yang paling efektif untuk mencegah kehamilan adalah yang terbuat dari lateks dan polyurethane. Selain itu, ada juga kondom yang terbuat dari kulit domba, tetapi jenis kondom ini jarang digunakan. 

Tak hanya mampu mencegah kehamilan, manfaat kondom yang digunakan dengan benar juga dapat melindungi kaum pria dari risiko penyakit menular seksual. Cara menggunakan kondom cukup mudah, Anda hanya perlu menyelubungkan kondom dari batang penis hingga ke ujung penis yang sudah ereksi. Pastikan semua bagian penis tertutup dan tidak ada celah.

Baca Selengkapnya: Awas Bocor, Begini Langkah-Langkah Memakai Kondom yang Benar

Karena caranya tampak mudah, tidak sedikit orang yang menganggap sepele sehingga pada akhirnya tidak memasang kondom dengan benar. Hati-hati, salah pakai kondom justru akan membahayakan, bisa meningkatkan risiko kehamilan hingga ketularan penyakit kelamin

Yang harus diperhatikan sebelum pakai kondom

Kondom tersedia dalam berbagai ukuran, bentuk, dan tekstur. Sebaiknya belilah kondom yang sesuai ukuran penis. Membeli kondom yang lebih kecil akan lebih mudah sobek, sedangkan membeli kondom dengan ukuran yang lebih besar akan memberikan ruang di sekitar penis sehingga tidak akan efektif mencegah risiko terjadinya kehamilan. 

Saat membeli kondom, pastikan kemasannya masih bagus, tidak rusak, dan masa kedaluwarsanya masih lama. Perhatikan juga cara pakai kondom, jangan lupa tahan ujung kondom (bagian yang agak lancip) dengan jari telunjuk dan jempol. Hal ini bertujuan untuk menyisakan ruang di ujung kondom sebagai tempat menampung cairan mani.

Saat ini, banyak kondom yang telah dilengkapi dengan pelumas sehingga semakin mudah penggunaannya. Selain itu, penggunaan pelumas juga dapat meningkatkan kepuasan saat berhubungan seksual.

Baca Juga: Saat Bercinta Pakai Kondom, Kapan Harus Menarik Penis Agar Tidak Hamil?

Vasektomi, alat kontrasepsi pria yang bersifat permanen

Vasektomi adalah satu-satunya alat kontrasepsi pria yang bersifat permanen atau tetap. Vasektomi dilakukan melalui prosedur pembedahan, dengan cara mengikat saluran sperma pada organ reproduksi pria. 

Hal ini menyebabkan air mani yang keluar tidak mengandung sperma lagi. Jadi meskipun pria mengalami ejakulasi, sperma tidak akan ke luar sehingga tidak akan terjadi pembuahan.

Tak butuh waktu lama, operasi vasektomi berlangsung cukup singkat hanya 20-30 menit saja. Hasil dan efektivitasnya baru akan terasa setelah 3 bulan. Jadi, sebelum hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa air mani telah bersih dari sperma, sebaiknya Anda tetap menggunakan kondom saat berhubungan seksual.

Pertimbangkan matang-matang sebelum memilih vasektomi

Karena bersifat tetap alias permanen, sebaiknya pikirkan matang-matang sebelum memilih vasektomi sebagai alat kontrasepsi pria. Jangan sampai Anda melakukannya karena tekanan atau paksaan orang lain. Ingat, metode ini tidak dapat dihilangkan atau dikembalikan seperti semula.

Setelah divasektomi, pria sudah tidak bisa lagi mengeluarkan sperma sehingga risiko terjadinya pembuahan maupun kehamilan akan sangat kecil. Bagi Anda yang masih muda dan ingin menambah anak, vasektomi sangat tidak dianjurkan. 

Bila Anda sudah memantapkan hati untuk melakukan vasektomi, Anda dapat mengunjungi dokter urologi. Konsultasikan mengenai manfaat dan risiko vasektomi untuk diri Anda.

Baik kondom maupun vasektomi sama-sama memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Sebaiknya konsultasikan ke dokter untuk mengetahui alat kontrasepsi yang paling tepat dan sesuai kebutuhan serta kondisi Anda.

Baca Selengkapnya: Vasektomi: Metode, Syarat, Manfaat, dan Efek Samping


8 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Zini A. (2010). Vasectomy update 2010. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2950776/)
Tan WP, et al. (2016). An overview of the management of post-vasectomy pain syndrome. DOI: (https://doi.org/10.4103/1008-682X.175090)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app