HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
Ditulis oleh
HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
DR. KARTIKA MAYASARI
Ditinjau oleh
DR. KARTIKA MAYASARI

Jangan Anggap Enteng, Waspadai Komplikasi Maag Kronis

Dipublish tanggal: Nov 2, 2020 Update terakhir: Nov 26, 2020 Waktu baca: 3 menit
Jangan Anggap Enteng, Waspadai Komplikasi Maag Kronis

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Maag kronis adalah masalah pencernaan akibat peradangan dinding lambung yang muncul secara perlahan dan bisa bertahan dalam jangka waktu lama, bahkan bertahun-tahun;
  • Maag kronis dapat dipicu oleh infeksi bakteri Helicobacter pylori, efek samping obat-obatan tertentu, konsumsi minuman beralkohol berlebih, penyakit diabetes dan gagal ginjal, dan gangguan sistem imun yang menyebabkan peradangan pada dinding lambung;
  • Gejala maag kronis yang umumnya dirasakan para penderita adalah:
    • Nyeri perut pada ulu hati;
    • Mual;
    • Muntah;
    • Perut terasa kembung;
    • Perut bagian atas terasa penuh atau begah setelah makan;
    • Penurunan berat badan;
    • Penurunan nafsu makan.
  • Jika tidak ditangani, maag kronis dapat berimbas pada risiko komplikasi berupa tukak lambung, anemia, gastritis atrofi, dan kanker lambung;
  • Klik untuk membeli obat maag serta obat lambung dan saluran pencernaan lainnya dari rumah Anda melalui HDMall. *Gratis ongkos kirim ke seluruh Indonesia dan bisa COD;
  • Gunakan fitur chat untuk berbicara dengan apoteker kami seputar obat dan pemeriksaan kesehatan yang Anda butuhkan

Maag kronis jangan dibiarkan. Kondisi ini berisiko menimbulkan komplikasi, mulai dari tukak lambung hingga kanker. Sebelum bicara panjang lebar tentang komplikasi maag kronis, ada baiknya kita mengingat lagi apa bedanya dengan maag akut. 

Jika gejala maag akut bersifat sementara, gejala maag kronis muncul secara berulang dalam jangka panjang. Secara sederhana, itulah perbedaannya.

Baca juga: Ciri-ciri Penyakit Maag yang Harus Anda Ketahui

Apa penyebab dan gejala maag kronis?

Maag atau gastritis kronis dapat dipicu oleh beberapa faktor, mulai dari dari infeksi bakteri Helicobacter pylori, efek samping obat-obatan tertentu, konsumsi minuman beralkohol berlebih, penyakit diabetes dan gagal ginjal, hingga gangguan sistem imun yang menyebabkan peradangan pada dinding lambung. 

Salah satu cara untuk memastikan apakah Anda mengidap maag kronis atau tidak tentunya dengan mencermati gejalanya. Nah, berikut ini merupakan gejala maag kronis yang umumnya dirasakan para penderita:

  • Nyeri perut pada ulu hati;
  • Mual;
  • Muntah;
  • Perut terasa kembung;
  • Perut bagian atas terasa penuh atau begah setelah makan;
  • Penurunan berat badan;
  • Penurunan nafsu makan.

Sekilas, gejalanya tidak berbeda dengan maag akut. Namun, yang perlu diperhatikan adalah berapa lama gejala-gejala tersebut Anda rasakan. Jangan lupa bahwa pada dasarnya maag kronis adalah masalah pencernaan akibat peradangan dinding lambung yang muncul secara perlahan dan bisa bertahan dalam jangka waktu lama, mulai dari berbulan-bulan sampai bertahun-tahun.

Baca juga: Berbagai Gejala Maag Kronis, Tipe, dan Cara Mengatasinya

Komplikasi maag kronis

Jika tidak ditangani, maag kronis dapat berimbas pada risiko komplikasi. Berikut merupakan sejumlah penyakit yang berakar dari maag kronis:

1. Tukak lambung

Tukak lambung (ulkus peptikum) merupakan luka yang timbul di saluran pencernaan, baik di lapisan perut, kerongkongan bagian bawah, atau usus kecil. Kondisi ini terjadi ketika lambung secara perlahan mengalami peradangan dan semakin lama menjadi sebuah robekan. Parah atau tidaknya tukak lambung dapat dilihat dengan bantuan pemeriksaan penunjang.

Pada dasarnya, ada tiga jenis tukak lambung:

  • Ulkus lambung: Luka atau bisul yang berkembang di dalam lambung.
  • Ulkus esofagus: Luka atau bisul yang muncul di dalam kerongkongan.
  • Ulkus duodenum: Luka atau bisul yang terjadi di bagian atas usus kecil atau disebut dengan duodenum.

2. Gastritis atrofi

Peradangan kronis pada dinding lambung dapat memicu hilangnya lapisan dan kelenjar pada dinding lambung. Dunia medis menyebutnya sebagai gastritis atrofi. Kondisi ini bisa terjadi jika maag kronis sudah semakin parah dan dibiarkan tanpa penanganan.

Baca juga: Ini Perbedaan Gejala Maag Akut dan Kronis

3. Anemia

Anemia? Memang apa kaitannya penyakit yang satu ini dengan lambung? 

Jadi begini. Iritasi lambung yang parah dapat menyebabkan pendarahan kronis pada lambung. Akibatnya, darah akan berkurang dalam jumlah banyak dan memicu terjadinya anemia. 

Selain itu, anemia sebagai komplikasi maag kronis bisa berpangkal dari berkurangnya kemampuan lambung dalam menyerap vitamin B-12. Jangan lupa bahwa salah satu penyebab anemia adalah kekurangan vitamin B12. Kekurangan vitamin B12 dalam tubuh juga bisa memicu timbulnya neuropati perifer, sembelit,dan glossitis atau peradangan pada lidah

4. Kanker lambung

Kanker lambung atau gastric cancer ditandai dengan pertumbuhan jaringan yang pesat dan abnormal pada dinding lambung. Meski sebagian besar kasus kanker lambung terjadi pada orang-orang berusia 55 tahun, bukan berarti anak-anak muda tidak berisiko, terutama bagi mereka yang tidak menerapkan pola hidup sehat.

Maag kronis yang tidak diobati berisiko mengikis lapisan lambung sehingga menyebabkan perubahan pada struktur lapisan tersebut. Kondisi ini berisiko berkembang menjadi kanker lambung. 

Ironisnya, kanker lambung bukan penyakit yang langsung terjadi dalam hitungan hanya beberapa hari. Dibutuhkan waktu bertahun tahun bagi sel kanker untuk bertumbuh dan berkembang biak di dalam lambung serta menempel pada dinding lambung. 

Proses yang membutuhkan waktu lama inilah yang kebanyakan membuat si penderitanya tidak sadar bahwa ia terkena penyakit kanker lambung hingga sadar sudah sampai di stadium akhir, terlebih gejala-gejala di stadium awal mirip dengan maag. Penyakit kanker lambung termasuk salah satu penyakit kanker yang paling berbahaya mengancam jiwa si penderitanya dan dapat menyebabkan kematian. 

Berangkat dari situ, jangan tunda untuk memeriksakan diri ke dokter jika Anda merasakan gejala-gejala maag di atas. Bisa jadi gejala-gejala tersebut merupakan sinyal yang dikirimkan tubuh akan kondisi yang jauh lebih serius.

Baca juga: Kanker Lambung: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan


8 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Badii, C., Nelson, J., & Jewell, T. Healthline. Chronic Gastritis. (https://www.healthline.com/health/gastritis-chronic).
Sipponen, P., & Maaroos, H. I. (2015). Chronic Gastritis. Scandinavian Journal of Gastroenterology. NCBI. Chronic gastritis. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4673514/).

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app