Kolesterol Tinggi - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Jan 30, 2019 Update terakhir: Nov 5, 2020 Tinjau pada Feb 28, 2019 Waktu baca: 3 menit

Bahaya Kolesterol Tinggi dan Cara Mengatasinya

Pasti kata Kolesterol sudah tidak asing dan sering kita dengar sehari-hari. Kata kolesterol sangat melekat dengan hal-hal seputar makanan yang lezat, berat badan yang berlebihan, usia, dan lain sebagainya. Kolesterol cenderung dikenal sebagai sesuatu yang negatif dan harus kita hindari. Umumnya makanan yang enak dan lezat identik dengan makanan yang mengandung kolesterol.

Kolesterol kini dapat menyerang berbagai usia, baik di usia paruh baya maupun usia remaja. Selain itu, kolesterol tidak hanya diderita oleh orang yang berbadan gemuk dan yang mempunyai pola makan besar. Orang yang kurus dan tidak terlalu banyak makan pun bisa mengidap penyakit kolesterol tinggi. Pola makan yang tidak baik dan lebih didominasi oleh makanan berlemak akan mendorong munculnya penyakit tersebut.

Untuk itu pada artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai kolesterol, bahaya koleterol tinggi dan cara menangani. Dari pada penasaran, berikut pembahasan lebih lanjut mengenai kolesterol tinggi. Selamat membaca.

Apa sih Kolesterol itu?

Kolesterol merupakan suatu molekul lemak di dalam sel dibagi menjadi LDL (kolesterol jahat), HDL (kolesterol baik), total kolesterol dan trigliserida. Kolesterol sebenarnya merupakan salah satu komponen lemak. Seperti kita ketahui, lemak merupakan salah satu zat gizi yang sangat diperlukan oleh tubuh kita disamping zat gizi lain seperti karbohidrat, protein, vitamin dan mineral.

Lemak merupakan salah satu sumber energi yang memberikan kalori paling tinggi. Disamping sebagai salah satu sumber energi, sebenarnya lemak atau khususnya kolesterol memang merupakan zat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita terutama untuk membentuk dinding sel-sel dalam tubuh. Kolesterol juga merupakan bahan dasar pembentukan hormon-hormon steroid.

Kolesterol yang kita butuhkan tersebut, secara normal diproduksi sendiri oleh tubuh dalam jumlah yang tepat. Tetapi ia bisa meningkat jumlahnya karena asupan makanan yang berasal dari lemak hewani, telur dan yang disebut sebagai makanan sampah (junkfood). Kolesterol dalam tubuh yang berlebihan akan tertimbun di dalam dinding pembuluh darah dan menimbulkan suatu kondisi yang disebut aterosklerosis yaitu penyempitan atau pengerasan pembuluh darah. Kondisi ini merupakan cikal bakal terjadinya penyakit jantung dan stroke.

Apa saja sih faktor-faktor yang mempengaruhi kadar Kolesterol dalam darah?

Berikut beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kadar Kolesterol dalam darah:

  • Makanan (30%)
  • Diet lemak jenuh dapat meningkatkan kolesterol(15 - 20%)
  • Asam lemak tidak jenuh dapat menekan pembentukan kolesterol
  • Kekurangan hormon tiroid
  • Menderita diabetes melitus
  • Hormon androgen dapat meningkatkan kolesterol
  • Hormon estrogen dapat menurunkan kolesterol
  • Pada penderita gangguan ginjal, kolesterol dapat meningkat

Kolesterol turut beredar ke seluruh tubuh melalui aliran darah. Kadar kolesterol baik yang terlalu rendah yang diiringi kadar kolesterol LDL atau kolesterol jahat yang tinggi dapat memicu pembentukan plak dalam pembuluh darah. Plak di pembuluh darah berpotensi menghambat aliran darah ke semua organ, termasuk jantung, ginjal, dan otak. Beberapa hal yang menyebabkan seseorang memiliki tingkat HDL atau Koleterol baik terlalu rendah adalah merokok, obesitas, dan kurang olahraga.

Apa saja gejala dan tanda pada penderita dengan Kolesterol Tinggi?

Ternyata Kolesterol bisa menyebabkan masalah karena menumpuk dalam aliran darah dan sistem pembuluh darah. Kolesterol tinggi akan menyebabkan kerusakan pembuluh darah, penyempitan arteri, resiko penyakit jantung, stroke dan kanker. Kenali gejala-gejala Kolesterol Awal yang sering muncul. 

Berikut ini beberapa gejala yang paling sering terjadi pada penderita Kolesterol Tinggi:

  • Nyeri dada
  • Rasa sakit pada bagian kaki dan tangan
  • Tindak nyaman saat bernafas
  • Tubuh sangat lelah
  • Otot kaki lemah
  • Nyeri leher dan punggung
  • Sakit kepala
  • Mual, muntah
  • Sering kesemutan

Jika terdapat tanda dan gejala seperti yang telah disebutkan di atas, maka segeralah kontrol masalah kesehatan Anda ke dokter guna mendapatkan penanganan yang lebih baik.

Bagaimana cara mencegah dan menangani penderita dengan Kolesterol Tinggi?

Setelah pembahasan mengenai dampak buruk pada tingginya tingkat kolesterol dalam darah. Pentingnya upaya pencegahan perlu untuk dilakukan agar Kolesterol tidak membawa dampak buruk bagi tubuh kita. Beberapa cara mencegah naiknya kadar kolesterol, yaitu:

  • Banyak makan makanan sehat yang tinggi serat seperti sayur dan buah
  • Membatasi asupan lemak, minyak dan produk-produk hewani
  • Lakukan olahraga secara teratur
  • Hindari kebiasaan merokok
  • Batasi konsumsi minuman beralkohol
  • Menjaga berat badan yang ideal
  • Hindaris stress

Seperti yang telah dibahas pada artikel ini sebaiknya kita bisa menjaga kesehatan dengan baik serta menerapkan pola hidup yang sehat, dengan tidak terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak lemak, karena akan dapat menimbulkan kolesterol dalam tubuh kita, yang dimana kolesterol ini akan berakibat buruk pada kesehatan tubuh kita. Semoga bermanfaat.


19 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Wedro, B. eMedicinehealth (2017). High Cholesterol. (https://www.emedicinehealth.com/high_cholesterol/article_em.htm)
Watson, S. Healthline (2017). The Effects of High Cholesterol on The Body. (https://www.healthline.com/health/cholesterol/effects-on-body)
Mayo Clinic. (2015). Disease and Conditions. Triglycerides: What do they Matter? (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/high-blood-cholesterol/in-depth/triglycerides/art-20048186)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app