Ketahui Proses Anestesi Spinal dan Efek Sampingnya

Anestesi spinal biasanya sering digunakan untuk jenis operasi yang lokasinya di daerah bawah pinggang sampai kaki. Anestesi spinal ini sering dipakai dalam operasi sebagai berikut:
Dipublish tanggal: Agu 16, 2019 Update terakhir: Okt 20, 2020 Tinjau pada Mar 10, 2020 Waktu baca: 3 menit
Ketahui Proses Anestesi Spinal dan Efek Sampingnya

Dalam proses operasi, biasanya dibutuhkan beberapa tindakan medis untuk menjalankan operasi dengan lancar. Salah satunya adalah penggunaan anestesi spinal yang berfungsi untuk menghilangkan rasa sakit di area bawah pinggang. 

Selain itu, anestesi spinal ini memungkinkan pasien tetap terjaga selama operasi berlangsung. Anestesi jenis ini merupakan alternatif dari anestesi umum yang dilakukan untuk sebagian operasi. 

Anestesi spinal memang aman digunakan dalam medis, hanya saja efek samping dari penggunaannya yaitu pasien akan merasakan mual dan pusing pasca operasi. 

Pemberian anestesi spinal

Untuk memberikan anestesi spinal kepada pasien tidak boleh sembarangan. Kegiatan tersebut harus dilakukan oleh dokter anestesi dimana pasien akan disuntikkan anestesi di dalam ruang operasi. 

Untuk pemberian anestesi sendiri dilakukan dengan posisi tubuh dalam kondisi duduk atau berbarig miring dengan lutut menekut kea rah dada. Posisi ini dimaksudkan untuk membantu membuka celah di sela-sela ruas tulang belakang. 

Dengan begitu anestesi spinal dapat masuk ke dalam tubuh dengan benar dan tepat sasaran.

Dalam menyuntikkan anestesi spinal, dokter akan terlebih dahulu menandai bagian tubuh yang akan diberikan anestesi serta memberikan antiseptic untuk mencegah kuman masuk ke dalam tubuh. 

Setelah itu, dokter secara perlahan akan memasukkan jarum yang sangat halus ke bagian tengah punggung bagian bawah di ruas tulang belakang.

Anestesi akan dimasukkan ke dalam tubuh melalui jarum yang akan menuju ke cairan serebrospinal yang ada disekelilng sumsum tulang belakang. Pada proses ini pasien memang dilarang untuk menggerakkan badan meskipun merasakan sakit.

Setelah anestesi ini disuntikan ke tubuh, maka dalam 5-10 menit pasien akan mengalami kesulitan dalam menggerakkan kaki. 

Selain itu, penggunaan anestesi akan mempengaruhi saraf sensorik di bawah area penyuntikan sehingga bagian tubuh seperti perut, pinggul, bagian bawah, area kelamin, paha dan kaki akan mengalami mati rasa

Oleh karena itu, pasien tidak akan mengalami nyeri selama operasi berlangsung. Anestesi spinal biasanya sering digunakan untuk jenis operasi yang lokasinya di daerah bawah pinggang sampai kaki. 

Anestesi spinal ini sering dipakai dalam operasi sebagai berikut:

Menentukan anestesi spinal yang tepat 

Biasanya penggunaan anestesi spinal akan membuat pasien sadar bahkan mendengar apa yang terjadi di ruang operasi, hanya saja rasa nyeri saat operasi tidak akan terasa. 

Biasanya dokter sebelum melakukan operasi akan menawarkan beberapa pilihan dan akan membantu pasien untuk menentukan keputusan terbaik untuk jalannya operasi. 

Pada saat tertentu anestesi spinal dapat digabungkan dengan anestesi umum tetapi tetap harus sesuai dalam pantauan dokter dan tidak bisa sembarangan.

1. Anestesi spinal yang dikombinasikan dengan sedasi

Pada proses ini dokter akan memberikan obat ke dalam infus pasien agar pasien mengalami efek sedasi yaitu merasa nyaman dan mengantuk. 

Namun pada proses ini pasien tetap dalam kondisi setengah sadar dan dapat mendengar suara di sekitarnya.

2. Anestesi spinal yang dilanjutkan dengan anestesi umum

Pada kondisi tertentu misalnya operasi ternyata membutuhkan waktu yang lebih lama dari jadwal maka dokter anestesi perlu menggunakan kombinasi anestesi spinal dan anestesi umum. 

Hal ini bertujuan untuk membuat pasien tidak sadarkan diri secara total selama proses operasi berlangsung.

Mewaspadai efek samping anestesi spinal

Penggunaan anestesi spinal saat operasi memang aman digunakan dengan petunjuk dokter anestesi. Namun anestesi ini ternyata juga memiliki beberapa efek samping yang perlu diketahui seperti mual, pusing, kedinginan hingga kelelahan

Bahkan ada yang merasakan gatal dan tekanan darah yang rendah. Keluhan yang banyak dirasakan oleh kaum pria adalah kesulitan dalam buang air kecil. 

Setelah efek anestesi spinal berakhir tentu para pasien dapat menggerakkan kakinya seperti semula. Risiko komplikasi juga mungkin bisa terjadi setelah penggunaan anestesi spinal seperti:

Meskipun anestesi spinal aman digunakan dalam beberapa jenis operasi, tetap Anda perlu waspada dalam penggunaan dan efek samping yang ditimbulkan. 

Konsultasi kan kepada dokter anestesi solusi terbaik yang perlu dilakukan apalagi mengingat bila Anda memiliki riwayat kesehatan khusus. Hal ini tentu untuk menghindari resiko kesehatan yang lebih parah untuk pasien yang akan di operasi. 


3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Subarachnoid Spinal Block: Overview, Periprocedural Care, Technique. Medscape. (https://emedicine.medscape.com/article/2000841-overview)
Spinal and epidural anesthesia: MedlinePlus Medical Encyclopedia. MedlinePlus. (https://medlineplus.gov/ency/article/007413.htm)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Artikel selanjutnya
Mengenal Peran dan Tanggung Jawab Dokter Anestesi
Mengenal Peran dan Tanggung Jawab Dokter Anestesi

Dokter anestesi memiliki tanggung jawab untuk melakukan penanganan terhadap pasien yang membutuhkan perawatan intensif. Sebagai contoh misalnya bersama tim medis lainnya di ICU, tugas dokter anestesi sebagai berikut:

Buka di app