Kencing Berdarah - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Mar 14, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Tinjau pada Jul 18, 2019 Waktu baca: 4 menit

Kencing berdarah atau hematuria atau adanya darah yang tercampur di dalam kencing dapat menimbulkan kecemasan tersendiri bagi yang mengalaminya. Kondisi kencing berdarah ini dalam dunia medis dikenal dengan  nama  hematuria. 

Hematuria  dapat  mengindikasikan adanya penyakit serius yang terjadi, namun bisa juga hanya akibat kecelakaan ringan akibat olah fisik yang terlalu keras maupun adanya efek samping dari konsumsi obat tertentu seperti aspirin.

Jadi, perlu digarisbawahi bahwa kencing darah atau hematuria ini hanya sebuah tanda dan bukanlah penyakit yang berdiri sendiri, sehingga harus dicari tahu penyebabnya sehingga akan memudahkan juga untuk mengatasinya dengan tuntas. 

Jenis kencing bedarah

Seperti yang telah Anda ketahui, warna kencing memang bisa berubah-ubah. Makanan tertentu yang warnanya pekat, kecukupan air putih, dan olahraga bisa merubah warna kencing untuk sementara. Biasanya perubahan warna pada kencing karena makanan akan hilang dalam beberapa hari. 

Perubahan warna kencing yang disebabkan makanan atau minuman tidak akan ditemukan darah pada pemeriksaan urin dengan menggunakan dipstik atau secara mikroskopik.

Selain itu, perubahan warna kencing biasa disebabkan oleh obat-obatan seperti obat pencahar dan beberapa antibiotik seperti nitrofurantoin dan rifampisin.

Hematuria gross

Jika terdapat cukup darah pada urin Anda sehingga urin terlihat berwarna merah muda, kemerahan atau terdapat bintik darah yang terlihat, Anda mengalami gross hematuria.

Hematuria mikroskopik

Saat Anda tidak dapat melihat adanya darah karena jumlahnya yang sedikit, Anda mengalami “hematuria mikroskopik”. Hanya tes laboratorium yang mendeteksi darah atau melihat sampel urin di bawah mikroskop yang dapat mengkonfirmasi hematuria mikroskopik.

Penyebab kencing berdarah

Berikut beberapa penyebab timbulnya kencing berdarah:

Infeksi saluran kencing

Dapat terjadi karena adanya bakteri yang memasuki tubuh melalui saluran kencing dan berkembang biak di dalam kandung kemih.  Gejalanya adalah adanya keinginan untuk buang air kecil terus-menerus, rasa sakit dan terbakar saat buang air kecil, serta bau air kencing yang menyengat, serta seringkali disertai demam. Darah yang ada dalam kencing biasanya hanya dapat diamati dengan mikroskop.

Infeksi pada ginjal

Diakibatkan oleh bakteri yang memasuki ginjal dari aliran darah dan berpindah ke saluran kencing. Biasanya selain terasa sakit, penderita juga akan mengalami demam.

Batu ginjal

Terjadi karena terbentuk kristal protein dalam air seni yang menempel pada dinding ginjal maupun kandung kemih. Batu-batu yang mengkristal ini lalu mengeras dan belum terasa sakit selama batunya belum menghalangi saluran kencing. Darah dapat  terlihat pada kencing Anda maupun harus menggunakan pengamatan mikroskop.

Pembesaran prostat

Pada pria yang dapat terjadi seiring dengan bertambahnya usia yang kemudian dapat menekan saluran kencing sehingga menghambat aliran kencing. Gejalanya antara lain adanya kesulitan buang air kecil diiringi dengan seringnya timbul keinginan untuk buang air kecil. Selain itu radang pada prostat atau Prostatitis dapat mengakibatkan pembesaran prostat yang berdampak pada hambatan aliran kencing.

Penyakit ginjal lain

Dapat berupa penyakit ginjal seperti glomerulonephritis yang mengakibatkan peradangan pada sistem filter di ginjal. Adanya infeksi virus, penyakit pembuluh darah, dan masalah dengan sistem imun.

Kanker prostat, kandung kemih, dan ginjal

Penyakit kanker prostat, kandung kemih, dan ginjal juga dapat menjadi penyebab timbulnya darah pada air seni. Biasanya terdapat gejala dini dari kanker-kanker tersebut dapat berupa nyeri saat berkemih dan sebagainya.

Penyakit turunan

Penyakit turunan dari keluarga dapat pula menyebabkan kencing berdarah yang membuat sel darah merah menjadi abnormal.

Kerusakan saluran kemih dan ginjal akibat kecelakaan/trauma

Hal ini juga dapat menimbulkan keluhan kencing berdarah, sehingga penting untuk menanyakan riwayat trauma atau kecelakaan sebelumnya, misalnya nyeri saat berkemih disertai kencing darah setelah jatuh terduduk atau setelah tabrakan keras akibat kecelakaan pada daerah pinggang/punggung bawah.

Kapan saya harus segera memeriksakan Kencing Berdarah ke dokter?

Anda perlu menemui dokter segera setelah Anda menyadari ada darah pada kencing Anda. Apalagi jika Anda ingat bahwa Anda tidak menyantap makanan atau menggunakan obat-obatan yang merubah warna kencing yang telah disebutkan di atas. 

Bisa jadi ada yang bermasalah dengan jaringan atau organ di sekitar salurah kemih Anda. Beberapa tes perlu dilakukan untuk mendiagnosis apakah kencing darah yang dialami diakibatkan oleh kondisi serius tertentu. 

Tes tersebut, antara lain tes kencing, pemeriksaan ultrasonografi (USG), dan tes kadar protein yang diproduksi oleh kelenjar prostat, yaitu Prostate Spesific Antigen (PSA). Makin dini Anda memeriksakan diri ke dokter, maka kencing darah Anda dapat segera ditangani.

Obat

Obat tertentu yang dapat menyebabkan hematuria antara lain:

  • Penisilin
  • Aspirin
  • Pengencer darah seperti heparin dan warfarin
  • Siklofosfamida, yaitu obat yang digunakan untuk mengobati tipe kanker tertentu.
  • Rifampisin (obat TB paru) dapat menyebabkan urin berwarna merah namun warna merah tersebut bukanlah darah atau eritrosit.

Mencegah kencing berdarah

Mencegah hematuria berarti mencegah penyebab yang ada:

  • Untuk mencegah infeksi, minum banyak air setiap hari, buang air kecil segera setelah melakukan hubungan intim, dan jagalah kebersihan.
  • Untuk mencegah batu ginjal, munum banyak air dan hindari garam yang berlebihan dan makanan tertentu seperti bayam dan rhubarb.
  • Untuk mencegah kanker kandung kemih, berhenti merokok, batasi diri dari terekspos bahan kimia, dan minum banyak air.

Pengobatan kencing berdarah

Pengobatan kencing berdarah biasanya disesuaikan tergantung penyebab yang didapatkan, tetapi secara umum dapat ditangani dengan mengonsumsi antibiotik untuk membersihkan saluran kencing yang terinfeksi.

Obat-obatan yang berfungsi untuk mengecilkan prostat yang mengalami pembesaran, hingga terapi untuk memecahkan batu di kandung kemih maupun di ginjal. Jika tidak ditemukan kondisi serius dengan adanya darah dalam kencing Anda, maka tidak diperlukan pengobatan apapun.

Untuk mencegah kemungkinan penyakit serius yang berhubungan dengan darah di dalam air kencing, dianjurkan untuk rajin minum air sesuai kebutuhan sehari-hari (sebagai patokan dasar dapat dipakai hitungan 30-35cc/kgBB untuk orang dewasa, dimana kebutuhan ini dapat meningkat jika ada peningkatan aktivitas fisik dan metabolik).

Bersihkan bagian pribadi Anda setelah melakukan hubungan fisik maupun buang air kecil, berhenti merokok dan minum minuman keras, dan jangan pernah menahan keinginan untuk buang air kecil.

 


11 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Deborah Weatherspoon, Ph.D., R.N., CRNA, Blood in urine (hematuria) (https://www.medicalnewstoday.com/articles/325324.php), 29 May 2019.
NHS, Blood in urine (hematuria) (https://www.nhs.uk/conditions/blood-in-urine/).

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app