Kenali Sindrom Defisiensi Dopamine

Dipublish tanggal: Agu 11, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit
Kenali Sindrom Defisiensi Dopamine

Sindrom defisiensi dopamin adalah salah satu penyakit akibat  kondisi keturunan langka. Penyakit ini juga dikenal sebagai sindrom defisiensi transporter dopamin dan parkinsonisme-distonia infantil.

Kondisi ini mempengaruhi kemampuan anak untuk menggerakkan tubuh dan ototnya. Meskipun gejala biasanya muncul selama masa bayi, mereka mungkin tidak muncul sampai nanti di masa kanak-kanak.

Gejalanya mirip dengan kelainan gerakan lainnya, seperti penyakit Parkinson pada remaja. Kondisi ini sering menimbulkan kesalahan diagnosis. 

Kondisi ini bersifat progresif, yang berarti semakin buruk dari waktu ke waktu. Tidak ada obat, jadi pengobatan berfokus pada penanganan gejala.

Apa itu dopamin?

Dopamin adalah bahan kimia yang ditemukan secara alami dalam tubuh manusia. Ini adalah neurotransmitter yang artinya berfungsi mengirimkan sinyal dari tubuh ke otak.

Dopamin berperan dalam mengendalikan gerakan yang dilakukan seseorang, serta respons emosionalnya. Keseimbangan dopamin yang tepat sangat penting untuk kesejahteraan fisik dan mental.

Fungsi otak vital yang mempengaruhi suasana hati, tidur, daya ingat, pembelajaran, konsentrasi, dan kontrol motorik dipengaruhi oleh kadar dopamin dalam tubuh seseorang. 

Kekurangan dopamin mungkin terkait dengan kondisi medis tertentu, termasuk depresi dan penyakit Parkinson.

Kekurangan dopamin dapat disebabkan oleh penurunan jumlah dopamin yang dibuat oleh tubuh atau masalah dengan reseptor di otak.

Apa yang menyebabkan penurunan kadar dopamin?

Kekurangan dopamin dapat dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Kondisi tubuh, penyalahgunaan narkoba, dan pola makan yang tidak sehat semuanya bisa menjadi faktor.

Dopamin rendah dikaitkan dengan berbagai gangguan kesehatan mental tetapi tidak secara langsung menyebabkan kondisi ini.

Kondisi yang paling umum terkait dengan kekurangan dopamin meliputi:

  1. depresi
  2. skizofreni
  3. psikosis, termasuk halusinasi atau delusi
  4. penyakit Parkinson

Pada penyakit Parkinson, ada kehilangan sel-sel saraf di bagian tertentu dari otak dan hilangnya dopamin di daerah yang sama.

Dopamin terkait depresi

Neurotransmitter yang diproduksi dan didistribusikan di otak saling berhubungan. Jika satu atau beberapa jatuh di bawah ambang kritis, ini berdampak pada seluruh sistem. 

Sementara sistem dopamin adalah apa yang terutama dipikirkan untuk menginduksi perasaan kenikmatan fisik, ketika serotonin dan norepinefrin terganggu atau, ini dapat mengirimkan sinyal yang tidak tepat ke sistem penghubung yang menghasilkan dan memproses dopamin.

Dopamin terkait narkoba

Diperkirakan bahwa penyalahgunaan narkoba dapat mempengaruhi kadar dopamin. Penelitian telah menunjukkan bahwa penggunaan obat berulang dapat mengubah ambang yang diperlukan untuk aktivasi dan pensinyalan sel dopamin.

Kerusakan yang disebabkan oleh penyalahgunaan narkoba berarti peningkatan ambang ini lebih tinggi dan oleh karena itu lebih sulit bagi seseorang untuk mengalami efek positif dopamin. 

Orang yang tercandu narkoba juga terbukti mengalami penurunan yang signifikan dalam reseptor dopamin D2 dan pelepasan dopamin.

Diet gula dan lemak

Diet tinggi gula dan lemak jenuh dapat menekan dopamin, dan kekurangan protein dalam diet seseorang bisa berarti mereka tidak memiliki cukup l-tirosin, yang merupakan asam amino yang membantu membangun dopamin dalam tubuh.

Diagnosis Sindrom Defisiensi Dopamin

Ada beberapa cara tidak langsung untuk menentukan tingkat ketidakseimbangan dopamin di otak. Dokter dapat mengukur kepadatan transporter dopamin yang berkorelasi positif dengan sel-sel saraf yang menggunakan dopamin.

Tes ini dilakukan dengan menyuntikkan bahan radioaktif yang mengikat transporter dopamin.

Seorang dokter akan memeriksa gejala yang sedang timbul, faktor gaya hidup, dan riwayat medis untuk menentukan apakah mereka memiliki kondisi terkait dengan tingkat dopamin yang rendah.

juga dapat mengambil sampel cairan serebrospinal untuk mendeteksi kadar asam yang terkait dengan dopamin. Ini dikenal sebagai profil neurotransmitter.

Bagaimana terapi pada Sindrom Defisiensi Dopamin?

Tidak ada rencana perawatan standar untuk kondisi ini. Kecocokan obat dengan kondisi penderita sering diperlukan untuk menentukan obat mana yang dapat digunakan untuk manajemen gejala.

Jika seseorang didiagnosis dengan kondisi kesehatan mental, seperti depresi atau skizofrenia, dokter mungkin akan meresepkan obat untuk membantu gejala-gejalanya. Obat-obatan ini mungkin termasuk anti-depresi dan penstabil suasana hati.

Ropinirole dan pramipexole, yang merupakan antagonis dopamin, telah digunakan untuk mengobati penyakit Parkinson pada orang dewasa. 

Para peneliti telah menerapkan obat ini untuk sindrom defisiensi dopamin dengan beberapa Sumber yang berhasil. 

Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan potensi efek samping jangka pendek dan jangka panjang.


18 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Clinical and molecular characterisation of hereditary dopamine transporter deficiency syndrome: an observational cohort and experimental study. The Lancet. (https://www.thelancet.com/journals/laneur/article/PIIS1474-4422(10)70269-6/fulltext)
Dopamine: What It Is & What It Does. WebMD. (https://www.webmd.com/mental-health/what-is-dopamine#1)
Dopamine deficiency: Symptoms, causes, and treatment. Medical News Today. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/320637)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app