ADELIA MARISTA SAFITRI, S.K.M
Ditulis oleh
ADELIA MARISTA SAFITRI, S.K.M
DR.VINA SETIAWAN
Ditinjau oleh
DR.VINA SETIAWAN

Bedak Bayi Johnson & Johnson Ditarik Karena Mengandung Asbes, Apa Bahayanya?

Dipublish tanggal: Okt 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Feb 21, 2020 Waktu baca: 3 menit
Bedak Bayi Johnson & Johnson Ditarik Karena Mengandung Asbes, Apa Bahayanya?

Perusahaan produk perlengkapan bayi ternama, Johnson & Johnson (J&J), mengakui pihaknya menarik sekitar 33 ribu botol bedak bayi dari pasar Amerika Serikat pada Jumat (18/10). Hal ini dilakukan setelah regulator menemukan adanya sisa-sisa asbestos dalam sampel bedak yang didapatkan secara online.

Kejadian ini tentu menimbulkan keresahan di masyarakat, terutama bagi orangtua yang telah lama menggunakan produk perlengkapan bayi dari Johnson & Johnson. Memangnya, apa bahaya asbestos pada kesehatan? Simak ulasannya berikut ini.

Bedak bayi Johnson & Johnson ditemukan mengandung asbestos

FDA di Amerika Serikat, atau setara dengan Badan POM di Indonesia, telah menguji kandungan asbes pada kosmetik-kosmetik yang mengandung talk. Mereka menemukan adanya kandungan 0,00002% asbes chrysotile pada sampel bedak bayi milik Johnson & Johnson.

Mengutip dari BBC, penarikan produk Johnson & Johnson Baby Powder dilakukan pada barang-barang yang diproduksi dan dikirim ke Amerika Serikat pada tahun 2018. Sementara itu, pengujian pada sampel bedak Johnson's Baby Powder dari kelompok yang berbeda ditemukan hasil negatif mengandung asbes.

Talc adalah mineral terlembut yang diambil dari endapan tambang. Bedak tersebut kemudian ditumbuk menjadi bubuk putih, kemudian dimurnikan sebelum digunakan sebagai produk perawatan kulit.

Karena diambil dari endapan tambang, maka selalu ada kemungkinan bahwa bedak talc dapat terkontaminasi dengan asbes. Namun, pihak J&J mengatakan bahwa perusahaan dan pemasok bedaknya telah menguji bedaknya secara rutin untuk memastikan tidak ada asbes. 

Hingga sampai saat ini, pihak J&J masih belum bisa menentukan apakah produk yang diuji adalah produk asli atau palsu. Perusahaan tersebut juga belum bisa memastikan apakah sampel itu diambil dari botol yang segelnya masih tertutup atau mungkin diproduksi di lingkungan yang telah mengalami kontaminasi silang.

Apa bahaya asbes pada kesehatan?

Asbes atau asbestos adalah kumpulan serat yang dapat dipisahkan menjadi benang tipis dan tahan lama untuk digunakan dalam dunia industri atau kosmetik. Serat-serat ini bersifat tahan panas, api, dan bahan kimia serta tidak menghantarkan listrik.

Manusia dapat terpapar abses di mana saja, baik di tempat kerja maupun di rumah. Ketika serat abses terhirup, maka serat tersebut akan masuk, terjebak di paru-paru, kemudian menetap dalam jangka waktu yang lama.

Seiring berjalannya waktu, serat asbestos dapat menumpuk dan memicu pertumbuhan jaringan parut dan peradangan. Akibatnya, seseorang dapat mengalami gangguan pernapasan hingga masalah kesehatan lainnya yang lebih serius.

Paparan asbestos dalam tubuh mungkin tidak langsung memberikan gejala, sebab biasanya baru muncul ketika sudah parah. Namun, masuknya asbestos dalam tubuh dapat ditandai dengan gejala meliputi:

Asbes diketahui sebagai salah satu zat berbahaya bagi tubuh karena bersifat karsinogen. Bahkan, asbes alias asbestos umumnya dikaitkan dengan kanker ovarium dan mesothelioma, sejenis kanker langka yang mematikan.

Selain itu, bahaya asbes atau asbestos juga dapat memicu penyakit berikut ini:

  • Asbestosis, yakni peradangan paru-paru yang dapat menyebabkan sesak napas, batuk, hingga kerusakan paru-paru permanen.
  • Plak pleura, yaitu perubahan selaput pembungkus paru-paru.
  • Penebalan pleura.
  • Efusi pleura jinak, yaitu pengumpulan cairan abnormal antara jaringan yang melapisi paru-paru dan dinding rongga dada.
  • Kanker lambung.
  • Kanker faring.
  • Kanker kolon.
  • Kanker paru.

Sampai berita ini ditulis pada tanggal 22 Oktober 2019, belum ada informasi lebih lanjut apakah produk bedak Johnson & Johnson yang beredar di Indonesia juga memiliki masalah serupa. Oleh karena itu, penting bagi para orangtua untuk terus mengikuti perkembangan informasi seputar keamanan produk-produk bayi yang digunakan.


5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Does baby powder cause cancer? Facts and research. Medical News Today. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/323525)
Talc. U.S. Food and Drug Administration (FDA). (https://www.fda.gov/cosmetics/cosmetic-ingredients/talc)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app