Jengkol, Buah Bau yang Kaya Manfaat

Dipublish tanggal: Feb 14, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit
Jengkol, Buah Bau yang Kaya Manfaat

Jengkol yang punya nama ilmiah Archidendron pauciflorum atau Pithecellobium jiringa, adala tanaman khas Asia Tenggara.  Jengkol adalah salah satu jenis buah yang dicinta tapi sekaligus dibenci. Jengkol dicinta karena rasanya yang sangat enak di lidah para  penggemarnya. Namun, buah berbentuk pesawat UFO ini juga banyak dicela karena dapat menyebabkan bau mulut dan bau urin yang cukup menyengat. Di luar masalah kontroversi karena baunya, ternyata ada banyak manfaat jengkol bagi kesehatan, lho!

Manfaat jengkol yang tak sebanding baunya

1. Mencegah anemia

Anemia adalah keadaan saat seseorang kekurangan sel darah merah. Kondisi ini ditandai dengan wajah pucat, cepat lelah, sering pusing dan kadang ada penderita yang sampai terganggu emosinya. Jengkol mengandung zat besi yang bermanfaat memicu produksi sel darah merah.  Di dalam 100 gram jengkol terkandung 4,7 gram zat besi. Karena kekayaannya ini, jengkol dipercaya dapat memulihkan kondisi sekaligus mencegah anemia. 

2. Membantu mengatasi wasir dan diare

Satu lagi manfaat lain dari jengkol datang dari kandungan tanin di dalamnya, demikian menurut penelitian yang pernah dimuat di dalam Journal Science Food Agriculture 2011.  Tanin adalah senyawa yang baik untuk meredakan gejala wasir dan diare.

Diare sendiri jika tidak ditangani dapat  menyebabkan dehidrasi dan kelelahan pada tubuh kita. Dengan kondisi seperti itu, tentunya kegiatan harian bisa sangat terganggu.

3. Sumber protein

Kandungan protein di dalam jengkol  cukup tinggi yaitu sekitar  23,3 gram perseratus gram jengkol. Jumlah ini lebih tinggi dari protein yang terdapat di dalam kacang kedelai dan kacang hijau.

Protein sangat dibutuhkan untuk mengganti dan memperbaiki  sel-sel yang rusak di dalam tubuh. Selain itu, protein juga berkhasiat untuk membantu pembentukan otot, sesuatu yang diidamkan para pecinta olahraga. 

4. Mambantu penyembuhan kanker

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Nahdzatul Muslim dan Dr. Amin Malik Shah Abdul Majid   dari Department of Pharmacology, School of Pharmaceutical Sciences, Universiti Sains Malaysia dan telah dimuat di Webmed Central Inggris menemukan bahwa jengkol memiliki jumlah serat yang tinggi. Selain itu, buah ini juga mengandung spektrum antijamur dan mikroba yang mampu menghambat aktivasi virus Epstein-Barr (EBV) penyebab tumor in-vitro. Kehadiran senyawa saponin P. racemosum di dalam jengkol juga dapat menghambat toksisitas terhadap sel kanker ovarium

5. Kaya bermacam-macam vitamin

Di dalam 100 gram jengkol terdapat 658 mg vitamin A  yang berfungsi menjaga kesehatan mata dan 80 mg vitamin C sebagai antioksidan penangkal radikal bebas. Jengkol juga mengandung Vitamin B2 dan B1 untuk menjaga metabolisme dan perangsang nafsu makan. 

Meski jengkol sarat manfaat, Anda tetap tidak dianjurkan untuk mengonsumsinya secara berlebihan. Pasalnya, jengkol mengandung asam amino-asam djenkolic (S, S'-methylenebiscysteine) yang dapat membentuk kristal tajam di saluran kemih, menyebabkan rasa sakit dan hematuria

Methylenebiscysteine juga tidak bisa dicerna oleh tubuh sehingga kadarnya yang tinggi dapat menyebabkan keracunan pada jantung, hati, liver, dan pankreas dengan gejala awal pusing dan muntah. Kondisi keracunan ini, di masyarakat kita disebut jengkolan.


2 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Hidayah, Nur & Lubis, Rukiah & Wiryawan, K. & Suharti, Sri. (2019). Phenotypic identification, nutrients content, bioactive compounds of two jengkol (Archidendron jiringa) varieties from Bengkulu, Indonesia and their potentials as ruminant feed. Biodiversitas Journal of Biological Diversity. 20. 1671-1680. 10.13057/biodiv/d200624.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/333717941_Phenotypic_identification_nutrients_content_bioactive_compounds_of_two_jengkol_Archidendron_jiringa_varieties_from_Bengkulu_Indonesia_and_their_potentials_as_ruminant_feed)
Shukri, Radhiah & Mohamed, Suhaila & Noordin, M Mustapha & Abdul Hamid, Azizah. (2011). Evaluating the toxic and beneficial effects of jering beans (Archidendron jiringa) in normal and diabetic rats. Journal of the science of food and agriculture. 91. 2697-706. 10.1002/jsfa.4516.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/51481875_Evaluating_the_toxic_and_beneficial_effects_of_jering_beans_Archidendron_jiringa_in_normal_and_diabetic_rats)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app