HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
Ditulis oleh
HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
DR. KARTIKA MAYASARI
Ditinjau oleh
DR. KARTIKA MAYASARI

Intubasi Endotrakeal

Dipublish tanggal: Sep 3, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit

Intubasi endotrakeal adalah sebuah prosedur medis yang melibatkan memasukkan respirator berbentuk tabung ke trakea (tenggorokan) melalui hidung atau mulut. Intubasi endotrakeal biasanya dilakukan pada pasien yang sedang mengalami koma, tidak sadarkan diri ataupun mengalami permasalahan dengan bernafas. 

Intubasi sangat efektif untuk membantu menjaga saluran udara pasien dalam keadaan terbuka untuk mencegah pasien gagal nafas akibat kekurangan oksigen.

Prosedur intubasi

Prosedur intubasi sangat penting dalam keadaan gawat untuk menyelamatkan nyawa pasien yang menggunakan teknik pernafasan buatan. Pasien akan diberikan obat obatan tertentu saat memulai prosedur intubasi. Obat obatan yang biasa digunakan seperti pelemas otot dan anestesi yang dimaksudkan untuk memfasilitasi intubasi. 

Pasien kemudian berbaring, kemudian dokter akan memasukkan laringoskop ke dalam mulut pasien yang dalam keadaan terbuka supaya saluran udara dapat terbuka dan melihat pita suara.

Setelah pita suara sudah terlihat dan terbuka, dokter kemudian akan memasukkan tabung endotrakeal (tabung plastik fleksibel) dari mulut ke trakea. Ukuran tabung akan disesuaikan dengan ukuran tenggorokan dan usia pasien. 

Selama intubasi, apabila mengalami kesulitan untuk memasukkan tabung melalui mulut, dokter memasukkan respirator yang berbentuk tabung khusus ke saluran pernafasan melalui hidung.

Kemudian, tabung endotrakeal akan dihubungkan ke ventilator (alat bantu pernafasan) atau kantong pompa pernapasan sementara lalu kemudian mendorong oksigen ke paru-paru pasien.

Setelah prosedur ini selesai dilakukan, dokter melakukan evaluasi kembali untuk melihat apakah tabung pernafasan telah dipasang dengan benar dengan mengamati pergerakan napas dan dengan memantau suara napas di kedua paru-paru dengan stetoskop. 

Apabila diperlukan akan dilakukan pemeriksaan radiografi untuk memastikan bahwa tabung endotrakeal dipasang dengan benar.

Tujuan dari prosedur intubasi endotrakeal ini adalah:

  • Melancarkan saluran pernafasan yang menyempit akibat adanya hambatan.
  • Membuka saluran pernafasan supaya dokter dapat memberikan oksigen dan obat-obatan ke tubuh pasien.
  • Membantu pernafasan pada pasien dalam kondisi gawat yang dapat mengancam pernapasan, seperti pada pasien syok, cedera kepala berat, gagal jantung, emboli paru, luka berat pada wajah dan leher, pembengkakan paru, PPOK, pneumonia berat, anafilaksis,status asmatikus (keadaan dimana asma masuk dalam kondisi gawat karena tidak membaik setelah diberikan pengobatan) atau status epileptikus
  • Mempermudah dokter untuk melihat saluran pernafasan bagian atas.
  • Mencegah air liur, asam lambung, benda asing dan makanan masuk ke dalam paru-paru ketika kondisi pasien sedang tidak sadar.
  • Membantu pernafasan ke pasien saat menjalani operasi dengan anestesi.

Ada beberapa kondisi dimana prosedur intubasi endotrakeal tidak mungkin untuk dilakukan. Kondisi ini adalah :

  • Pasien tidak mampu untuk membuka mulut.
  • Leher mengalami cedera yang parah
  • Jalan nafas mengalami hambatan total.
  • Kelainan saluran pernafasan.
  • Gagalnya prosedur intubasi setelah beberapa kali dicoba.

Resiko Prosedur Intubasi Endotrakeal

Tindakan ini sangat penting untuk dilakukan untuk membantu pasien bernafas normal. Namun prosedur ini juga memiliki resiko yang mungkin saja terjadi.

  • Cedera dan pendarahan yang terjadi pada trakea (batang tenggorokan), pita suara, gigi, lidah dan mulut.
  • Dalam pelaksananaan prosedur, tabung pernafasan masuk kedalam kerongkongan bukan ke dalam tenggorokan. Akibatnya bantuan pernafasan tidak dapat masuk ke dalam paru paru.
  • Terjadi penumpukan cairan yang terjadi di dalam organ dan jaringan
  • Pneumonia aspirasi.
  • Suara menjadi serak.
  • Radang tenggorokan.
  • Pengikisan atau erosi jaringan lunak yang terjadi pada saluran nafas karena intubasi yang dilakukan dalam waktu yang lama.
  • Pasien mengalami ketergantungan ventilator yang membuatnya tidak dapat bernafas dengan normal dan harus menjalani trakeostomi.
  • Terjadi robekan pada rongga dada, akibatnya paru paru tidak dapat berfungsi normal.
  • Terjadi reaksi alergi obat bius yang digunakan selama prosedur berlangsung.

Hal yang Perlu Diperhatikan

Setelah prosedur intubasi endotrakeal berlangsung biasanya pasien akan mengalami sakit pada tenggorokan dan akan mengalami kesulitan menelan, tetapi akan pulih segera setelah pengangkatan tabung endotrakeal. Jika Anda mengalami salah satu dari gejala berikut setelah Anda menjalani intubasi endotrakeal, sebaiknya Anda segera menghubungi dokter :

  • Wajah bengkak.
  • Nyeri dada.
  • Kesulitan menelan.
  • Kesulitan berbicara.
  • Sesak napas.
  • Tenggorokan terasa sangat sakit.

Intubasi endotrakeal adalah sebuah prosedur yang dilakukan untuk menjaga saluran udara pasien tetap terbuka, dan juga untuk memberikan bantuan pernapasan.

Tidak perlu ada yang dicemaskan mengenai prosedur ini, Anda bisa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter supaya bisa lebih memahami prosedur intubasi endotrakeal ini.


15 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app