Trakeostomi, Jalur Nafas Buatan yang Menyelamatkan

Dipublish tanggal: Mar 8, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Agu 16, 2019 Waktu baca: 3 menit
Trakeostomi, Jalur Nafas Buatan yang Menyelamatkan

Apakah itu Trakeostomi?

Trakeostomi merupakan prosedur pembedahan dengan tujuan membuat jalur buatan ke saluran nafas (trakea) dengan membuat sayatan pada leher bagian depan. Lubang yang dihasilkan dari prosedur tersebut disebut stoma dan dapat berfungsi secara tersendiri sebagai jalur nafas batan ataupun dapat dilanjutkan dengan pemasangan pipa trakeostomi.

Kata Trakeostomi sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu tracheia dan tome yang berarti memotong. Stoma juga berasal dari bahasa Yunani yang artinya mulut atau bukaan.

Kapankah diperlukan Trakeostomi?

Ada berbagai kondisi di mana tindakan trakeostomi dan atau pemasangan pipa trakeostomi dibutuhkan. Salah satu kondisi yang paling sering dijumpai adalah untuk pernafasan buatan menggunakan ventilator. 

ada pasien gawat darurat yang mengalami gangguan kesadaran ataupun gangguan pernafasan, pada umumnya tindakan awal yang dilakukan adalah pemasangan pipa dari mulut, melalui saluran nafas sampai ke paru yang dinamakan intubasi

Pipa ini tidak dapat dipertahankan untuk perawatan jangka panjang di ruang intensif karenanya untuk pasien-pasien yang perlu mendapatkan pernafasan buatan dengan ventilator dalam jangka panjang, fungsi pipa intubasi ini akan digantikan dengan pipa trakesostomi.

Kasus lain yang sering membutuhkan trakeostomi adalah pada tindakan operasi kepala dan leher yang luas. Trakeostomi dilakukan agar selama operasi jalan nafas pasien dapat diamankan dan dapat dilakukan pernafasan buatan.

Pada mereka yang menderita Obstructive Sleep Apnea (OSA) yang berat, trakeostomi dapat merupakan terapi alternatif bagi mereka yang dapat ditangani dengan Continuous Positive Airway Pressure  (CPAP). 

Sebelum berkembangnya prosedur operasi lain yang sering dilakukan untuk menangani OSA seperti uvulopalatopharyngoplasty (modifikasi struktur langit-langit mulut, uvula dan jaringan sekitarnya) dan operasi rahang, trakeostomi cukup sering dilakukan untuk mengobati mereka yang menderita OSA.

Trakeostomi juga dapat dilakukan untuk membuat jalur nafas buatan sementaradalam keadaan trauma wajah yang berat, tumor di daerah wajah dan kepala, pembengkakakn pada wajah dan peradangan berat pada kepala dan leher. Dalam keadaan gawat darurat, tracheostomy maupun krikotiroidotomi dapat dilakukan bila pemasangan intubasi gagal.

Bagaimana Trakeostomi dilakukan?

Trakeostomi merupakan tindakan bedah dan tindakan medis di mana perlu atau tidaknya dilakukan ditentukan oleh dokter yang merawat, baik dalam kegawatdaruratan ataupun untuk perawatan jangka panjang. 

Trakeostomi sedapat mungkin dilakukan di ruang operasi yang steril dan dilakukan dengan memperhatikan sterilitas dan pencegahan infeksi seperrti pada operasi lainnya. 

Secara prinsip, trakeostomi merupakan tindakan yang cukup sederhana di mana dibuat sayatan pendek (sekitar 3 cm) pada leher bagian depan baik secara vertikan maupun horizontal sampai mencapai saluran nafas. 

Setelahnya, dapat dilakukan pemasangan pipa trakeostomi yang kemudian akan difiksasi. Terdapat berbagai jenis pipa trakeostomi dan juga terdapat berbagai ukuran. Jenis dan ukuran yang digunakan ditentukan sebelum prosedur dilakukan dan dapat berbeda pada setiap pasien.

Komplikasi Trakeostomi

Sebuah penelitian di Spanyol pada tahun 2000 mendapatkan bahwa komplikasi terjadi pada 10-15% kasus dengan angka kematian 0%. Studi lain menyebutkan bahwa terjadinya multiple tracheal ring fracture (patah pada cincin trakea). Komplikasi utama dari pemasangan pipa trakeostomi adalah penyumbatan pipa dikarenakan produksi lendir saluran nafas yang dapat berujung pada penurunan kadar oksigen dalam paru dan tubuh.

Untuk mencegah hal tersebut, perawatan rutin dibutuhkan untuk memastikan bahwa pasien mendapatkan oksigen yang cukup. Hal ini dilakukan dengan cara penyedotan lendir yang menumpuk pada pipa trakeostomi dan juga saluran nafas (suction). 

Sebelum dan sesudah dilakukan suction, pasien diberikan terlebih dahulu oksigen kadar tinggi. Dengan tekanan tertentu, selama 10-20 detik saluran nafas dan pipa trakeostomi akan dibersihkan dari lendir. 

Tindakan penyedotan ini juga dapat berujung pada komplikasi seperti Atelektasis (pengempisan paru), karenanya perawatan rutin trakeostomi juga memerlukan keahlian medis.

Demikianlah sudah kita pelajari secara singkat mengenai trakeostomi dan fungsi pentingnya dalam menyelamatkan mereka yang mengalami gangguan pada saluran nafas. 

Trakeostomi merupakan tindakan yang penting dan cukup umum kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. 


3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Tracheostomy: Purpose, Procedure, and Risks. Healthline. (https://www.healthline.com/health/tracheostomy)
Tracheostomy: Uses, procedure, and complications. Medical News Today. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/327088.php)
What Is a Tracheostomy?. WebMD. (https://www.webmd.com/lung/lung-tracheostomy)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app