Henoch- Schönlein Purpura - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Feb 28, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Waktu baca: 4 menit

Ruam kulit muncul setelah flu? mungkin ini penyebabnya

Seringkali infeksi saluran pernapasan menimbulkan efek jangka panjang yang tidak diharapkan, mulai dari infeksi saluran pernapasan yang tidak kunjung sembuh, hingga infeksi yang menjalar ke bagian tubuh lain seperti yang terjadi pada Henoch- Schönlein purpura. 

Pada Henoch- Schönlein purpura terjadi peradangan pembuluh darah yang dekat dengan kulit, sehingga mengakibatkan munculnya bercak-bercak kemerahan yang terjadi akibat pendarahan yang terjadi di dalam kulit.

Lebih jauh mengenai Henoch- Schönlein purpura

Henoch- Schönlein purpura atau biasanya hanya disebut HSP - adalah suatu kondisi yang menyebabkan peradangan pada pembuluh darah kecil. Peradangan ini, yang disebut vasculitis, biasanya terjadi di kulit, tetapi peradangan bisa juga terjadi di usus, dan ginjal. 

Karena terjadinya peradangan di kulit maka mengakibatkan pembuluh darah mengalami kebocoran sehingga sel-sel darah ke luar ke jaringan sekitar, sehingga sel darah yang bocor tersebut menyebabkan ruam yang disebut purpura.

HSP juga disebut purpuragt;alergi, purpura anafilaktoid, atau IgA vaskulitis. HSP terjadi lebih sering pada anak-anak daripada orang dewasa, biasanya terjadi antara usia 3 dan 10 tahun. 

HSP adalah salah satu bentuk paling umum dari vaskulitis pada anak-anak. HSP menyerang anak laki-laki 2 kali lebih sering dibandingkan dengan anak perempuan.

Sebagian besar anak-anak dengan HSP pulih sepenuhnya dalam waktu satu bulan dan tidak memiliki masalah jangka panjang.Tapi pada kasus Anak-anak yang mengalami gangguan pada organ ginjal, perlu menemui dokter untuk pemeriksaan rutin untuk memantau fungsi ginjal.

Apa yang menjadi pemicu terjadinya HSP?

Meskipun tidak diketahui secara pasti apa yang menyebabkan HSP, para ahli memiliki pendapat bahwa HSP terjadi karena sistem kekebalan tubuh yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya. 

Protein yang disebut immunoglobulin A (IgA) adalah sejenis antibodi yang berfungsi untuk melawan infeksi. Dalam HSP, IgA berperan sebagai agen yang menyebabkan peradangan di pembuluh darah sehingga menyebabkan pembengkakan dan pendarahan pada pembuluh darah.

Faktor pemicu terjadinya IgA menyerang pembuluh darah juga tidak begitu jelas. Yang jelas, reaksi ini sering terjadi setelah terjadinya infeksi bakteri atau virus pada saluran pernapasan bagian atas (sinus,gt;tenggorokan, atau paru-paru). 

HSP lebih sering terjadi pada musim gugur, musim dingin, dan musim semi. Walaupun tidak diketahui secara pasti tetapi pada beberapa kasus, dilaporkan pemicu lain yang mungkin menyebabkan HSP adala penggunaan obat-obatan tertentu, reaksi makanan, gigitan serangga, dan vaksinasi.

Walaupun terkadang muncul sebagai kelainan kulit yang memiliki resiko untuk menular, perlu diketahui bahwa HSP tidak dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain.

Tanda dan gejala yang Anda temui pada HSP selain ruam pada kulit

Selain munculnya purpura yang berwarna ruam ungu kemerahan, pada HSP bisa timbul, tanda dan gejala lain seperti:

  • nyeri sendi dan pembengkakan
  • sakit perut
  • darah dalam urin (kencing) atau masalah ginjal lainnya
  • demam
  • sakit kepala

Ruam hampir dapat ditemukan pada semua kasus. Ruam yang dapat ditemukan pada HSP adalah titik-titik merah yang disebut petechiae, ruam tampak seperti luka memar, atau kadang-kadang seperti luka melepuh. 

Ruam biasanya terjadi pada kaki dan bokong, tetapi bisa juga muncul di bagian tubuh yang lain, seperti siku, lengan, wajah, dan bagian tubuh lainnya.

Sebagian besar anak-anak dengan HSP juga mengalami nyeri sendi. Gejala-gejala ini biasanya terjadi sebelum ruam muncul. HSP paling sering mempengaruhi pergelangan kaki dan lutut, tetapi sendi lain seperti tangan, siku, dan kaki mungkin juga terpengaruh.

Sakit perut biasanya dimulai seminggu setelah ruam muncul. Nyeri bisa datang dan pergi dan bisa disertai mual, muntah, atau diare. Beberapa anak akan memiliki darah di tinja (yang disebabkan oleh pembuluh darah bocor).

Pada beberapa kasus HSP juga dapat mempengaruhi ginjal . Mungkin akan ditemukan tanda-tanda pendarahan yang dapat dilihat dari ditemukannya sel darah pada urin. 

Jika HSP sudah menyebabkan gangguan pada ginjal dan tidak segera ditangani, gangguan ginjal ini bisa berkembang menjadi gagal ginjal dan berakibat fatal.

Kapan Anda harus pergi ke dokter?

Secara awam, Anda dapat menduga anak Anda mengalami HSP jika Anda menemukan ruam pada tubuh pasca terjadinya infeksi. Baik itu infeksi saluran pernapasan(paling sering dijumpai), infeksi saluran pencernaan atau infeksi apapun. 

Jika hal ini terjadi, Anda perlu melakukan pemantauan ketat pada anak Anda. Jika Anak Anda mulai memperlihatkan gejala seperti nyeri perut atau urin yang berwarna seperti air cucian daging, Anda bisa segera membawa anak Anda untuk berobat ke dokter.

Selain berdasarkan gejala dan riwayat yang dialami, Dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan untuk menemukan IgA pada pembuluh darah Anda. Selain itu, mungkin tes pencitraan seperti foto roentgen dan CT SCAN akan dilakukan untuk melihat apakah HSP menyebabkan gangguan pada saluran pencernaan atau menyebabkan gangguan pada ginjal.

Penanganan pasien dengan HSP

Gejala HSP biasanya berlangsung sekitar satu bulan. Pada sebagian besar kasus, ruam pada HSP hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan. Untuk meringankan gejala yang ditimbulkan dari HSP, dan membantu anak Anda merasa lebih baik, dokter dapat merekomendasikan obat-obatan tertentu, seperti:

  • antibiotik, jika infeksi yang menyebabkan HSP
  • obat penghilang rasa sakit (seperti acetaminophen)
  • obat anti-inflamasi (seperti ibuprofen) untuk meredakan nyeri sendi dan peradangan
  • kortikosteroid (seperti prednison) untuk nyeri perut yang parah atau penyakit ginjal berat

Selain itu, dokter dapat meminta Anda untuk berhenti memberikan obat tertentu kepada anak Anda jika ada kemungkinan bahwa obat-obatan tersebut yang menjadi pemicu terjadinya HSP.

Anak-anak yang mengalami gangguan ginjal, perlu menemui dokter untuk melakukan pemeriksaan rutin untuk memantau fungsi ginjal

Sekitar sepertiga dari anak yang mengalami HSP akan mendapatkannya lagi, biasanya beberapa bulan setelah episode pertama. Jika HSP kembali, biasanya lebih ringan daripada episode awal. 


6 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Mayo Clinic (2016). Disease and Conditions. Henoch-Schönlein Purpura. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/henoch-schonlein-purpura/symptoms-causes/syc-20354040)
NHS Choices UK (2014). Health A-Z. Henoch-Schönlein Purpura. (https://www.nhs.uk/conditions/henoch-schonlein-purpura-hsp/)
The Royal Children’s Hospital (2016). Henoch-Schönlein Purpura. (https://www.rch.org.au/clinicalguide/guideline_index/HenochSchonlein_Purpura/)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app