Furazolidone: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 17, 2019 Update terakhir: Okt 25, 2020 Tinjau pada Mei 24, 2019 Waktu baca: 4 menit

Setiap orang pasti pernah mengalami diare atau buang air besar, berair dengan frekuensi yang lebih sering. Dalam kebanyakan kasus, diare berlangsung beberapa hari. Tetapi ketika diare berlangsung selama berminggu-minggu, hal tersebut dapat menunjukkan gangguan serius, seperti infeksi persisten, penyakit radang usus, atau kondisi yang kurang serius, seperti sindrom iritasi usus.

Diare dapat disebabkan oleh banyak hal seperti infeksi virus, bakteri, intoleransi lasktosa, obat-obatan dll. Pada diare yang disebabkan oleh bakteri dan parasit biasanya terjadi karena mengkonsumsi makanan atau air yang terkontaminasi sehingga dapat menularkan bakteri dan parasit ke tubuh Anda. Parasit seperti Giardia lamblia dan cryptosporidium merupakan parasit yang dapat menyebabkan diare.

Nah, pada artikel ini akan membahas salah satu pengobatan yang dapat digunakan untuk mengatasi diare yang disebabkan oleh bakteri dan protozoa. Obat tersbut yaitu obat Furazolidone. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai obat Furazolidone. Selamat membaca.

Mengenai Furazolidone

Golongan:

Obat resep

Kemasan:

Suspensi, tablet

Kandungan:

Obat antibacterial

Apa sih kegunaan obat Furazolidone itu?

Obat Furazolidone merupakan obat yang digunakan untuk mengobati infeksi bakteri dan protozoa. Obat ini biasa digunakan dalam pengobatan diare atau radang usus yang disebabkan oleh bakteri. Obat ini juga berguna untuk mengobati demam tifoid, kolera dan infeksi salmonella.

Beberapa protozoa merupakan parasit yang dapat menyebabkan berbagai jenis infeksi dalam tubuh. Obat ini kadang-kadang dapat diberikan bersama obat lain untuk mengatasi suatu infeksi bakteri. Pengunaan obat Furazolidone diketahui dapat ditoleransi dengan baik dan memiliki insidensi efek samping yang sangat rendah.

Obat Furazolidone memiliki spektrum antibakteri luas yang aktif terhadap organisme yang rentan termasuk E. coli, stafilokokus, Giardia sp. dan melawan salmonella, shigella, proteus, dan V. cholerae. Obat ini bertindak sebagai bakterisida dengan cara mengganggu sistem enzim bakteri dan membunuh bakteri dan protozoa di dalam saluran usus.

Berapa pemberian dosis obat Furazolidone?

Obat Furazolidone tersedia dalam sediaan 100 mg per oral. Obat ini dapat dikonsumsi bersaaman dengan makanan. Hindari makanan dan minuman yang mengandung tyramine atau triptofan, misalnya alkohol, bir, keju, yoghurt. Berikut pemberian dosis obat Furazolidone yang biasa digunakan:

Obat oral untuk mengatasi diare yang disebabkan oleh bakteri dan parasit (kolera dan giardiasis)

  • Dewasa: 100 mg 4 kali sehari. Durasi biasa: 2-5 hari, hingga 7 hari pada beberapa pasien atau 10 hari untuk giardiasis.
  • Anak: 1,25 mg / kg 4 kali sehari, biasanya diberikan selama 2-5 hari atau hingga 10 hari untuk giardiasis.

Bacalah petunjuk penggunaan obat sesuai yang tertera pada kemasan obat atau resep dokter. Simpan dan letakkan obat pada tempat yang sejuk atau pada suhu ruangan. Hindari paparan langsung sinar matahari serta jauhkan dari jangkauan anak-anak dan binatang peliharaan. Periksa dan perhatikan selalu tanggal pemakaian sebelum mengkonsumsi obat.

Apa saja efek samping dari obat Furazolidone?

Seiring dengan efek obat yang digunakan, setiap obat-obatan dapat menyebabkan beberapa efek yang tidak diinginkan, yang kadang-kadang menimbulkan efek yang serius. Namun, setiap orang umumnya dapat menimbulkan reaksi yang berbeda-beda terhadap dosis obat yang sama.

Seperti halnya dalam penggunaan obat Furazolidone yang juga memiliki beberapa efek samping, sebagai berikut:

Jika setelah mengkonsumsi obat Furazolidone terdapat tanda dan gejala seperti yang telah disebutkan diatas atau terdapat tanda dan gejala lain yang menetap dan memburuk, segera datangi dokter atau layanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan yang lebih lanjut.

Kontraindikasi obat Furazolidone pada

  • Hipersensitivitas
  • Bayi usia di bawah 1 bulan
  • Alkohol

Interaksi Obat Furazolidone

Obat Furazolidone tidak boleh digunakan dengan obat-obatan berikut karena interaksi yang sangat serius dapat terjadi:

Apraclonidine, brimonidine, bethanidine, bupropion, buspirone, carbamazepine, dextromethorphan, entacapone, produk herbal (mis. Ma huang), indoramin, meperidine, papaverine , sibutramine, antidepresan SSRI (mis., fluoxetine, citalopram), simpatomimetik (mis., methylphenidate, efedrin), tolcapone, antidepresan trisiklik (misalnya, amitriptyline, doxepin), "triptan" (misalnya, sumatriptan, zolmit).

Sebelum menggunakan obat ini, beri tahu dokter Anda tentang semua obat yang Anda gunakan, (baik resep maupun non-resep), terutama dari: levodopa, insulin dan obat diabetes oral, penghambat MAO lainnya (misalnya, linezolid, moclobemide, phenelzine, tranylcypromine), sedatif, pil tidur , obat yang digunakan untuk tekanan darah tinggi.

Jika saat ini Anda menggunakan salah satu dari obat-obatan di atas, beri tahu dokter atau apoteker sebelum memulai obat Furazolidone.

Perhatian 

  • Hindari penggunaan obat ini untuk penderita yang memiliki riwayat alergi terhadap obat Furazolidone atau riwayat alergi obat-obatan lainnya.
  • Sebelum menggunakan obat ini sebaiknya Anda memberi tahu dokter mengenai obat-obatan yang sedang Anda konsumsi baik itu vitamin, herbal, obat dari resep dokter atau tanpa resep dokter. Karena beberapa obat dapat menimbulkan efek samping jika dikombinasikan dengan obat Furazolidone.
  • Obat ini memiliki efek samping pusing, mengantuk dan sakit kepala, oleh karena itu hindari melakukan aktivitas seperti mengemudi, dan melakukan aktivitas berat lainnya saat menkonsumsi obat ini.
  • Sebelum menggunakan obat ini, beri tahu dokter mengeani riwayat kesehatan Anda, terutama dari kelainan darah seperti defisiensi G6PD
  • Karena obat Furazolidone dapat menyebabkan anemia, penggunaan pada bayi kurang dari 1 bulan tidak dianjurkan.
  • Obat ini harus digunakan hanya ketika jelas dibutuhkan selama kehamilan. Diskusikan kembali mengenai risiko dan manfaatnya dengan dokter.
  • Tidak ada penelitian yang memadai mengenai pemberian obat ini selama menyusui. Konsultasikan kembali ke dokter mengenai potensi manfaat dan potensi risiko sebelum meminum obat ini saat menyusui.
  • Hindari asupan alkohol selama terapi dan selama 4 hari setelah minum obat ini.
  • Jangan menambah, mengurangi atau menghentikan pengobatan tanpa ada saran dan anjuran dari dokter. Karena hal tersebut dapat memperburuk efek samping yang ada.

Jika setelah mengkonsumsi obat ini tidak terdapat perbaikan atau terjadi perburukan terhadap kondisi kesehatan Anda. Segera konsultasikan kembali ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang lebih baik. Semoga bermanfaat.


3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Furoxone (Furazolidone): Uses, Dosage, Side Effects, Interactions, Warning. RxList. (https://www.rxlist.com/furoxone-drug.htm)
Furazolidone Advanced Patient Information. Drugs.com. (https://www.drugs.com/cons/furazolidone.html)
FURAZOLIDONE - ORAL (Furoxone) side effects, medical uses, and drug interactions.. MedicineNet. (https://www.medicinenet.com/furazolidone-oral/article.htm)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app