Faktor Resiko Terinfeksi Jamur Vagina

Dipublish tanggal: Jun 21, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Sep 3, 2019 Waktu baca: 2 menit
Faktor Resiko Terinfeksi Jamur Vagina

Apakah Anda tahu bahwa infeksi jamur dapat terjadi pada bagian tubuh manapun? Infeksi dapat menyerang pada mulut dan kulit. Bahkan infeksi jamur juga dapat menyerang darah Anda. 

Lebih dari 20 jenis candida normalnya dapat hidup pada daerah GI, pada permukaan kulit dan pada membran mukus Anda tanpa menyebabkan adanya masalah. 

Pertumbuhan mereka tetap aman dengan adanya bakteri. Namun ketika sesuatu terjadi dan membunuh populasi bakteri atau mengubah kondisi dimana jamur tumbuh, hak ini dapat menyebabkan jamur berkembang dan menyebabkan infeksi yang ringan menjadi serius. 

Berikut adalah beberapa faktor resiko yang menyebabkan infeksi jamur vagina rentan terjadi:

Douche dan Semprotan Vagina

Beberapa produk dapat mengubah kadar keasaman di dalam vagina Anda. Hal ini mendorong pertumbuhan jamur dan dapat mengurangi bakteri yang sehat yang menjaga jamur tetap berada dalam jumlah yang normal.

Hormon

Perubahan kadar hormon progesteron dan estrogen pada wanita yang sedang hamil, menyusui, menggunakan terapi penggantian hormon, atau menggunakan alat atau obat kontrasepsi yang mengandung estrogen dapat menyebabkan infeksi jamur vagina.

Pakaian

Menggunakan pakaian dalam atau celana jeans tetap atau baju renang yang basah yang tidak memiliki peredaran udara yang sehat dapat menambah kehangatan tubuh dan kelembaban di dalam vagina. 

Hal ini menciptakan kondisi dimana jamur dapat tumbuh dengan subur. Pilih pakaian dalam dengan bahan katun dan ganti baju renang dan pakaian berolahraga sesegera mungkin.

Ruam popok

Ganti popok bayi secara teratur. Popok bayi yang basah dan kotor dapat menyebabkan ruam popok. Ketika kulit teriritasi, infeksi jamur vagina dapat terjadi.

Penyebab medis lainnya

Jika Anda menderita diabetes dan tidak terkendali dengan baik, kenaikan kadar gula dalam membran mukus (jaringan pelembab) pada vagina Anda dapat menyebabkan lingkungan yang nyaman untuk jamur tumbuh subur.

Jika Anda menderita HIV atau AIDS atau kondisi lain yang mengganggu sistem imun Anda, maka tubuh Anda tidak dapat melawan infeksi dengan baik. Jika Anda sedang menjalani terapi kanker, atau sedang menjalani transplantasi organ, kesempatan Anda menderita infeksi jamur vagina menjadi lebih tinggi.

Ketika jamur memasuki aliran darah, dokter menyebut hal ini candidiasis invasif. Hal ini paling sering terjadi pada mereka yang baru-baru ini menjalani rawat inap di rumah sakit atau hidup di fasilitas kesehatan jenis lain seperti rumah perawatan.

Diagnosis

Dokter Anda dapat mendiagnosis infeksi jamur vagina berdasarkan gejala yang Anda gambarkan dan mungkin pemeriksaan vagina. Selama pemeriksaan, dokter Anda akan mengambil jaringan vagina yang basah untuk mengetahui adanya jamur dengan meneliti menggunakan mikroskop.

Penanganan

Jika Anda pernah mengalami infeksi jamur vagina sebelumnya dan Anda yakin dengan hal tersebut, Anda mungkin memilih untuk menanganinya dengan obat yang dijual bebas di apotek. 

Obat tersebut dapat berbentuk krim oles atau supositoria, obat yang larut jika dimasukkan ke dalam vagina. Pengobatan ini dapat menyebabkan rasa terbakar atau iritasi.

Jika obat yang dijual bebas di apotek tidak membantu, konsultasi dengan dokter Anda untuk mendapatkan penanganan dengan obat anti jamur dengan resep dokter. Beberapa infeksi jamur lebih kebal dengan obat anti jamur yang bebas dibeli di apotek. Infeksi jamur jenis ini memerlukan obat khusus atau penanganan lebih lama.

Karena berpotensi mengalami komplikasi, beberapa wanita yang menderita infeksi jamur vagina sebaiknya memeriksakan diri ke dokter dan tidak mencoba untuk menangani infeksi sendiri. Beberapa wanita ini mungkin memerlukan penanganan lebih lama. Beberapa wanita ini memiliki kriteria sebagai berikut:

  1. Wanita yang menderita diabetes
  2. Wanita yang sedang hamil
  3. Wanita yang lemah sistem imunnya
  4. Wanita yang sering mengalami infeksi jamur vagina sekitar 4 kali atau lebih dalam satu tahun.

14 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Vaginal yeast infections. Office on Women's Health. https://www.womenshealth.gov/a-z-topics/vaginal-yeast-infections.
Bope ET, et al. Vulvovaginitis. In: Conn's Current Therapy 2018. Philadelphia, Pa.: Elsevier; 2018. https://www.clinicalkey.com.
Blostein F, et al. Recurrent vulvovaginal candidiasis. Annals of Epidemiology. 2017;27:575.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app