Efek Samping Ibu Merokok Saat Hamil Pada Janin

Dipublish tanggal: Jul 18, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit
Efek Samping Ibu Merokok Saat Hamil Pada Janin

Apabila Anda adalah orang perokok dan kesulitan menghentikan kebiasaan merokok dengan alasan kesehatan mungkin alasan lain dapat membuat Anda berhenti merokok. 

Misalnya efek samping kehilangan nyawa janin Anda. Efek samping merokok saat hamil yaitu kesehatan bayi Anda sebelum dan setelah lahir. 

Ketika merokok, racun pada rokok seperti karbon monoksida, nikotin, dan racun lainnya terbawa oleh pembuluh darah pada paru-paru dan melalui seluruh tubuh termasuk ke rahim dimana bayi Anda berada. 

Menurut ketua Departemen Obstetri dan Ginekologi di Providence Hospital di Southfield, Michigan yang juga dokter Kandungan, Robert Welch, "Merokok merupakan penyumbang akibat buruk kesehatan bayi nomer satu" sebagaimana dilansir dari Baby Center.

Merokok saat hamil benar-benar membawa dampak buruk meskipun Anda sudah mengurangi frekuensinya. Semakin sering frekuensi Anda untuk merokok, semakin serius masalah kesehatan yang berkembang pada bayi Anda.

Efek samping

Seperti disebutkan sebelumnya, sedikit atau banyak frekuensi Anda merokok tetap akan memberikan dampak buruk pada bayi Anda. Walaupun mengurangi frekuensi juga mengurangi dampaknya. 

Merokok satu atau dua batang rokok dapat mengerutkan pembuluh darah karena tubuh perokok amat sensitif terhadap zat nikotin.

Ketika janin kekurangan oksigen akan berakibat buruk pada perkembangan dan pertumbuhannya. Resiko bayi lahir prematur dan dengan berat lahir rendah yaitu kurang dari 2500 gram semakin tinggi pada ibu yang merokok saat hamil. 

Hal ini ditunjang dengan penelitian yang menunjukkan semakin besar kemungkinan bayi lahir dengan bibir sumbing pada ibu perokok. Selain hal-hal tersebut terdapat beberapa resiko lainnya yaitu:

Cacat Jantung Bawaan

Resiko bayi lahir dengan cacat jantung bawaan semakin besar dialami oleh ibu yang merokok di usia kehamilan trisemester pertama. 

Hal ini berdasarkan data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit yang menyebutkan persentase bayi lahir dengan cacat jantung bawaan 20-70 persen lebih tinggi dialami oleh ibu yang merokok. 

Jenis cacat jantung tersebut yaitu terhambatnya aliran darah dari sisi kanan jantung ke paru-paru dan sekat di atasnya (cacat septum atrium). 

Zat-zat berbahaya pada rokok juga menyebabkan tarkikardia yaitu denyut jantung berdetak lebih cepat dari normalnya. Apabila detak jantung berdetak lebih cepat saat seseorang beristirahat, hal ini dapat mengakibatkan serangan jantung atau kematian mendadak. 

Semakin rendah berat lahir bayi dan usia gestasional maka resiko terjadinya bayi meninggal mendadak semakin tinggi. 

Cacat Paru-paru Bawaan

Seorang ibu yang merokok saat hamil memiliki kemungkinan lebih besar melahirkan bayi dengan tubuh kerdil. Paru-paru bayi belum siap bekerja dengan kapasitas optimal sehingga bayi mengalami keterlambatan pertumbuhan. 

Akibat dari hal ini bayi biasanya akan menggunakan alat bantu nafas pada hari-hari pertama setelah lahir. Bayi tersebut bahkan cenderung mengalami gangguan pernafasan hingga dewasa nanti. Hal ini disebabkan oleh nikotin yang telah meracuni paru-paru mereka. 

Ibu yang selama hamil merokok paling tidak setengah bungkus rokok beresiko tiga kali lebih besar mengalami sleep apnea yaitu terblokirnya saluran nafas oleh lendir. Selain itu mereka juga beresiko mengalami asma dan kematian mendadak pada bayi.

Kerusakan Otak

Efek merokok selama hamil dapat bertahan seumur hidup pada otak anak Anda. Anak-anak tersebut rentan mengalami masalah pada perilaku, gangguan saat belajar dan IQ yang cenderung rendah. 

Otak bayi yang sedang dalam masa berkembang sensitif pada tingkat oksigen yang rendah dan ketidakmatangan pusat otak yang bertanggung jawab pada pernafasan. Inilah mengapa bayi tersebut rentan mengalami kematian mendadak. 

Hal ini berdasarkan penelitian pada ibu perokok yang janinnya meninggal di dalam kandungan. 

Penelitian ini menjelaskan bagaimana zat-zat rokok dapat menghambat perkembangan otak. Selain menghambat suplai oksigen ke otak janin dan mengakibatkan kerusakan saraf, zat tersebut juga mengganggu bagian otak yang berkaitan dengan fungsi pernafasan dan sistem kerja jantung. Biasanya bayi tersebut juga mengalami susah tidur karena suplai oksigen ke otak yang rendah.

Lahir Mati atau Keguguran

Keguguran merupakan peristiwa yang jarang terjadi dan biasanya terjadi pada trisemester pertama kehamilan. Sementara kelahiran mati merupakan kejadian yang terjadi ketika janin berusia lebih dari 20 minggu. Merokok saat hamil meningkatkan resiko tersebut. 

Hal ini disebabkan oleh terhambatnya suplai oksigen dan nutrisi pada plasenta oleh puluhan racun yang terkandung pada rokok. Sementara pada ibu hamil yang merokok beresiko mengalami masalah plasenta seperti abrupsi plasenta atau plasenta previa, kehamilan ektopik atau lambatnya perkembangan janin. Jika tidak segera ditangani, hal-hal tersebut dapat berujung pada keguguran dan bayi lahir mati.

Selain perokok aktif, efek samping yang telah disebutkan sebelumnya juga berlaku pada perokok pasif. Perokok pasif disini yaitu ibu yang terpapar oleh asap rokok dari perokok pasif. 

Untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, sebaiknya Anda berhenti merokok atau mengatakan dengan baik-baik pada pasangan atau rekan kerja Anda agar tidak merokok di dekat Anda. 

Berhenti merokok dapat menyebabkan gejala penarikan namun hal ini biasanya berlangsung 10-14 hari. Ketika hal ini terjadi coba pikirkan mengapa Anda ingin berhenti merokok. 


12 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Smoking while you are pregnant or breastfeeding. (2015, November 12) (http://www.cancer.org/cancer/cancercauses/tobaccocancer/smoking-while-you-are-pregnant-or-breastfeeding)
Smoking early in pregnancy raises risk of heart defects in infants [Press release]. (2011, February 28) (https://www.cdc.gov/media/releases/2011/p0228_smokingpregnancy.html)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app