Dental Fluorosis - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Mei 11, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Waktu baca: 3 menit

Gigi permanen Anda sudah terbentuk di dalam gusi Anda di tulang rahang selama masa kanak-kanak. Gigi permanen muncul ketika gigi susu hilang. Mahkota dari hampir semua gigi permanen terbentuk sepenuhnya pada saat Anda berusia sekitar 8 tahun. Kecuali gigi paling belakang, yang baru tumbuh pada usia dewasa muda. Mahkota adalah bagian dari gigi yang bisa Anda lihat di mulut Anda.

Mengkonsumsi terlalu banyak fluoride saat proses pembentukan gigi dapat menyebabkan masalah kesehatan yang dikenal dengan fluorosis. Kondisi ini menyebabkan perubahan warna, bercak putih atau coklat pada enamel dan permukaan gigi. 

Efek yang ditimbulkan dari kondisi ini dapat berkisar dari perubahan warna yang minor hingga permukaan gigi yang tidak beraturan. Fluorosis tidak terjadi setelah gigi sudah tumbuh.

Fluorosis umumnya adalah suatu masalah kosmetik, bukan penyakit yang dapat mengganggu kesehatan. Seringkali, ini fluorosis hanya berdampak sangat ringan sehingga hanya dokter gigi yang dapat mendeteksinya.

Apa penyebab terjadinya fluorosis gigi?

Penyebab fluorosis
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, perkembangan fluorosis dapat dimulai pada masa pertumbuhan gigi. Sebagian besar kasus fluorosis disebabkan oleh anak-anak kecil yang mengkonsumsi suplemen fluoride secara berlebihan, menelan pasta gigi yang mengandung fluoride atau ketika meminum air yang mengandung fluoride.

Gejala fluorosis
Gigi yang terkena fluorosis ringan mungkin tidak menunjukkan perubahan atau perubahan yang hanya terlihat oleh dokter gigi. Fluorosis ringan hingga sedang menimbulkan pola seperti garis-garis putih, garis-garis atau bintik-bintik pada gigi. Pada fluorosis yang lebih parah, gigi bisa menjadi berlubang dan memiliki bintik-bintik coklat, abu-abu atau hitam. Enamel juga mungkin memiliki bentuk yang tidak biasa.

Bagaimana cara mencegah terjadinya fluorosis?

Jika Anda memiliki anak di bawah usia 6 tahun, berikan sedikit pasta gigi seukuran kacang polong di sikat giginya saat mereka ingin menyikat gigi. Ajarkan anak Anda untuk tidak menelan ludah saat menyikat gigi. Hindari pasta gigi yang memiliki rasa yang dapat menyebabkan pasta gigi tertelan. Jauhkan semua produk yang mengandung fluoride dari jangkauan anak-anak, termasuk pasta gigi dan obat kumur.

Menambahkan fluoride ke dalam air minum adalah salah satu program pencegahan penyakit besar pada abad ke-20. Anak-anak harus mendapatkan suplemen fluoride hanya jika air yang mereka minum tidak mengandung cukup fluoride dan mereka berisiko tinggi mengalami gigi berlubang. Jika anak Anda sedang mengkonsumsi suplemen fluoride, periksa jumlah fluoride dalam air Anda. Jika Anda menggunakan air PAM, hubungi petugas untuk bertanya tentang tingkat fluoride dalam air PAM. Anda juga dapat meminta dokter gigi memeriksa sampel air Anda. Kemudian diskusikan dengan dokter gigi atau dokter anak Anda apakah anak Anda membutuhkan suplemen fluoride.

Beberapa makanan dan minuman mengandung fluoride. Sebagai contoh, banyak jus buah dan minuman ringan mengandung fluoride dengan tingkat kandungan yang mirip dengan air berfluoride. Beberapa air kemasan juga kini telah ditambahkan fluoride. Penting untuk mengetahui berapa banyak kandungan fluoride yang dikonsumsi anak Anda.

Bagaimana cara mengatasi fluorosis gigi?

Ingatlah bahwa fluorosis hanya mempengaruhi penampilan gigi. Fluorosis gigi tidak menyebabkan gigi berlubang. Oleh karena itu, sebagian besar perawatan untuk mengatasi fluorosis hanya bertujuan untuk menutupi noda.

Dalam banyak kasus, gejala yang ditimbulkan oleh fluorosis gigi umumnya sangat ringan sehingga tidak memerlukan perawatan. Atau, fluorosis hanya mempengaruhi gigi belakang yang tidak terlihat.

Penampakan gigi yang terkena fluorosis sedang hingga parah dapat diatasi secara signifikan dengan berbagai teknik. Kebanyakan dari penanganan fluorosis bertujuan untuk menutupi noda.

Beberapa teknik yang dapat digunakan untuk mengatasi fluorosis gigi meliputi:

  • Pemutihan gigi dan prosedur lain untuk menghilangkan noda pada permukaan gigi; perhatikan bahwa pemutihan gigi sementara dapat memperburuk keadaan fluorosis.
  • Bonding, yang melapisi gigi dengan resin keras yang berikatan dengan enamel.
  • Mahkota
  • Veneer, yang merupakan cangkang buatan yang menutupi bagian depan gigi untuk memperbaiki penampakan gigi; Veneer digunakan pada kasus-kasus fluorosis yang parah.
  • MI Paste, produk kalsium fosfat yang kadang-kadang dikombinasikan dengan metode seperti mikro-abrasi untuk meminimalkan perubahan warna gigi.

3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app