7 Fakta Penyakit Lupus yang Perlu Anda Ketahui

Dipublish tanggal: Jul 13, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit
7 Fakta Penyakit Lupus yang Perlu Anda Ketahui

Penyakit lupus dengan bahasa medis Systemic Lupus Erythematosus (SLE) adalah salah satu penyakit yang cukup umum di masyarakat. Namun sayangnya, pengetahuan tentang penyakit lupus masih sangat sedikit. Terlebih lagi, gejala lupus mirip seperti penyakit umum lainnya sehingga kerap terlewatkan.

Penyakit lupus memang tidak sepopuler penyakit kanker, stroke, dan darah tinggi, padahal penyakit ini tak kalah serius dengan 3 penyakit tadi.

Fakta penyakit lupus yang perlu diketahui

Banyak penderita lupus tak menyadari bahwa ia sedang menderita penyakit lupus, karena gejalanya sulit diketahui. Gejala lupus juga kerap kali berbeda-beda pada setiap orang, tergantung jumlah dan antibodi organ yang terkena penyakit lupus.

Untuk memahaminya lebih lanjut, simak beberapa fakta tentang penyakit lupus yang perlu Anda ketahui:

1. Lupus adalah penyakit kronis autoimun

Lupus adalah penyakit yang memicu peradangan pada jaringan ikat hingga merusak beberapa organ tubuh. Lupus dapat menyerang ketika sistem imun tubuh bermasalah, kemudian memengaruhi kulit, jantung, paru-paru, pembuluh darah, ginjal, dan sistem saraf.

2.  Lupus mempunyai banyak jenis

Penyakit lupus terdiri dari beberapa jenis, antara lain:

  • Lupus Eritematosus Sistemik (SLE), yaitu penyakit lupus yang menyerang sendi dan organ.
  • Discoid lupus, yaitu penyakit lupus yang menyerang kulit dan menimbulkan ruam yang tak kunjung hilang.
  • Lupus yang terjadi karena pengaruh penggunaan obat.
  • Neotanal lupus, yaitu penyakit lupus yang menyerang bayi yang baru lahir.
  • Subacute Cutaneous Lupus Erythematosus, yaitu penyakit lupus yang menyebabkan kulit terasa sakit ketika terkena sinar matahari.

Baca Selengkapnya: Ketahui Jenis Penyakit Lupus yang Bervariasi

3.  Sekitar 90% pasien penyakit lupus adalah wanita

Dibandingkan wanita, wanita berisiko 10 kali lebih besar terkena lupus. Biasanya, lupus berkembang pada orang yang berusia 18 hingga 45 tahun. 

Penyakit lupus bisa menyerang siapa saja di segala usia, baik pria maupun wanita, anak-anak hingga orang dewasa. Mengalami lupus saat hamil dapat menyebabkan kesehatan ibu dan janin terganggu, maka harus ditangani dengan cepat.

4. Lupus sulit didiagnosis

Penyakit lupus memiliki gejala yang hampir sama dengan penyakit umum lainnya. Hal inilah yang membuat lupus dikenal sebagai "penyakit seribu wajah" sehingga sering terlambat didiagnosis.

Hasil tes laboratorium ternyata belum cukup akurat untuk memastikan gejala lupus. Biasanya, dokter akan mendiagnosis lupus berdasarkan gejala yang dialami pasien, riwayat kesehatan, hingga tes laboratorium.

5. Pengobatan lupus tergantung pada gejala

Pengobatan penyakit lupus dilakukan berdasarkan tanda dan gejala yang ditimbulkan. Jika terjadi gangguan sistem kekebalan tubuh dan sendi, maka dokter akan mengobati bagian tersebut. 

Jika gejalanya hanya nyeri sendi, nyeri otot, dan ruam kulit, dokter biasanya akan memberikan resep obat NSAID berupa ibuprofen. Obat ini bertujuan untuk meringankan gejala lupus sehingga pasien jadi lebih nyaman.

Namun, jika terjadinya komplikasi pada beberapa organ, maka dokter akan memberikan resep obat dengan dosis tinggi. Hati-hati, selalu ikuti dosis dan aturan minum obat dari dokter sebab obat dosis tinggi dapat menimbulkan efek samping yang luar biasa.

6. Pasien lupus dapat menjalani hidup dengan normal

Kabar baiknya, pasien penyakit lupus dapat menjalani hidup seperti orang normal lainnya. Yang terpenting, pasien harus tetap di bawah pengawasan dokter dan mematuhi obat-obatan yang diberikan. 

Musuh terbesar dari suatu penyakit terkadang ada dalam diri pasien. Ketika ia mulai kehilangan harapan, semangat, dan menyerah hingga frustasi, maka hal tersebut akan berpengaruh buruk pada kesehatannya.

7. Penyakit lupus cenderung menyerang ras tertentu

Selain dipengaruhi oleh jenis kelamin, ras juga menjadi salah satu faktor risiko lupus. Berdasarkan Lupus Foundation of America, kasus lupus ditemukan 3 kali lebih umum pada orang dengan ras Afrika-Amerika, dibandingkan dengan orang-orang kulit putih (Kaukasia).

Baca Juga: Apa Perbedaan Antara Rematik dan Lupus Tulang?


51 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Lupus: Causes, Risk Factors, Symptoms, Complications, & Flare Ups. WebMD. (https://www.webmd.com/lupus/arthritis-lupus#1)
10 Early Signs of Lupus. Healthline. (https://www.healthline.com/health/lupus/early-signs)
Lupus: Causes, Types, and Symptoms. Healthline. (https://www.healthline.com/health/lupus)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app