HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
Ditulis oleh
HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
DR. KARTIKA MAYASARI
Ditinjau oleh
DR. KARTIKA MAYASARI

Cedera Talus - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Apr 23, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Waktu baca: 4 menit

Talus adalah salah satu tulang penting yang membentuk sendi pergelangan kaki. Talus berfungsi sebagai penghubung antara kedua tulang pada tungkai kaki (tulang kering dan tulang fibula). 

Talus juga merupakan tulang yang unik karena lebih dari setengah bagian tulang ini ditutupi oleh tulang rawan yang berfungsi sebagai bantalan dan memungkinkan tulang untuk bergerak lebih bebas satu sama lain. 

Talus tidak hanya menghubungkan kedua tulang pada tungkai, tetapi talus juga menghubungkan tungkai kaki dengan kaki melalui sendi subtalar dan menghubungkannya dengan kaki bagian tengah (midfoot) melalui sendi talonavicular. 

Cedera pada talus memiliki efek signifikan pada gerakan pergelangan kaki dan sendi kaki sehingga dapat membatasi kemampuan untuk berjalan dan menopang beban berat.

Kasus cedera talus telah dilaporkan dari seratus tahun yang lalu. Kasus pertama patah tulang talus dijelaskan pada pria yang terluka di Angkatan Udara Kerajaan Inggris pada awal 1900-an. Istilah "penerbang astragalus" digunakan untuk menggambarkan patah tulang ini yang terjadi ketika pesawat perang melakukan pendaratan darurat. 

Saat ini, patah tulang talus terjadi pada seseorang yang mengalami tabrakan mobil dan motor, kecelakaan olahraga dan terjatuh.

Apa penyebab terjadinya Cedera Talus?

Cedera talus biasanya terjadi akibat trauma serius pada kaki. Cedera yang dapat menyebabkan patah tulang talus termasuk jatuh dari ketinggian atau kecelakaan mobil. Cedera ankle saat berolahraga juga dapat meregangkan talus dan menyebabkan tulang talus retak.

Gejala Cedera Talus

Gejala yang muncul pada cedera talus sangat bervariasi, tergantung pada jenis fraktur talus. Berikut beberapa jenis fraktur talus dan gejala yang ditimbulkannya :

  • Pergeseran minimal. Nyeri akut dan pembengkakan pada pergelangan kaki biasanya merupakan tanda pertama jika terjadi pergeseran talus minimal. Kaki Anda akan terasa sangat nyeri saat digunakan untuk berjalan,
  • Bergeser (displaced) . Rasa sakit, bengkak, dan nyeri tekan akan terasa lebih intense. Anda mungkin tidak bisa memberikan beban pada pergelangan kaki yang mengalami cedera.
  • Cedera talus terbuka. Gejala yang paling jelas adalah tulang yang melewati kulit. Rasa sakitnya akan sangat intens. Mungkin juga ada perdarahan yang cukup banyak. Tidak jarang seseorang dengan fraktur terbuka pingsan karena syok atau kehilangan darah.
  • Fraktur stres atau retak mungkin terasa lebih seperti pergelangan kaki terkilir. Anda akan merasakan sakit dan nyeri tekan, terutama saat berjalan di atasnya. Tetapi rasa sakitnya mungkin tidak cukup buruk untuk membuat Anda berpikir jika Anda mengalami patah tulang.

Bagaimana cara mencegah terjadinya Cedera Talus?

Patah tulang adalah kondisi yang tidak dapat sepenuhnya dicegah, Karena kecelakaan dapat terjadi pada siapa saja dan kapan saja.  Tetapi Anda perlu mengurangi risiko terjadinya patah tulang. 

Ada banyak hal yang dapat Anda lakukan sendiri untuk menghindari terjadinya kecelakaan dan menjaga tulang Anda tetap kuat. Beberapa tips sederhana berikut dapat Anda lakukan untuk mencegah terjadinya cedera

  • Latihan untuk meningkatkan keseimbangan dan kekuatan otot
  • Menggunakan sepatu yang pas dan nyaman saat berolahraga
  • Mengetahui semua efek samping obat yang Anda konsumsi, karena beberapa obat dapat menyebabkan pengeroposan tulang
  • Cegah terjatuh di rumah dengan memastikan Anda memiliki pencahayaan yang cukup di rumah Anda.
  • Melakukan perawatan terhadap kondisi kesehatan Anda

Bagaimana penanganan Cedera Talus yang tepat?

Jika dokter Anda mencurigai adanya fraktur talus, dokter akan mengevaluasi jenis fraktur talus yang Anda miliki. Anda mungkin diminta untuk menggerakkan jari kaki dan apakah Anda memiliki sensasi normal di bagian bawah kaki Anda. 

Dokter Anda melakukan ini untuk memeriksa kerusakan saraf. Dokter juga akan memeriksa sirkulasi darah pada kaki Anda, karena cedera talus cenderung menyebabkan komplikasi yang dapat menghentikan asupan darah pada kaki.

Untuk mengkonfirmasi fraktur dan menentukan keparahannya, beberapa pemeriksaan pencitraan pergelangan kaki akan dilakukan. Biasanya diagnosa terjadinya cedera talus dapat ditegakan dengan pemeriksaan X-ray. 

Namun jika terdapat retakan kecil yang sulit diamati melalui pemeriksaan X-ray, dokter Anda dapat melakukan pemeriksaan CT scan untuk mendapatkan gambaran struktur talus secara terperinci.

Perawatan  Cedera Talus

Perawatan segera untuk mengatasi fraktur talus dilakukan dengan tidak mencoba menggerakan tulang yang patah dan memposisikannya lebih tinggi dari jantung. Hal ini dilakukan agar mengurangi pembengkakan area pergelangan kaki. 

Cedera talus dengan pergeseran minimal biasanya tidak membutuhkan penanganan khusus (operasi), dokter akan merawatnya dengan pemasangan gips selama 6-12 minggu.

Patah tulang talus terbuka harus ditangani segera karena berpotensi menyebabkan syok akibat pendarahan. Jika Anda atau orang terdekat Anda mengalami fraktur talus terbuka, segera pergi ke IGD rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan segera.

Karena fraktur talus biasanya disebabkan oleh trauma dengan hantaman yang keras seperti kecelakaan, biasanya penanganan dengan operasi diperlukan. 

Operasi dapat dilakukan dengan teknik ORIF (Open Reduction Internal Fixation) yang mana dilakukan dengan  membuka sendi pergelangan kaki dan memperbaiki struktur di dalamnya menggunakan pin, sekrup, atau plat khusus untuk mengembalikan posisi tulang-tulang tersebut ke tempat asalnya.

Masa pemulihan biasanya membutuhkan waktu sekitar 10-12 minggu Setelah operasi, biasanya terapi fisik diperlukan untuk mengembalikan kekuatan otot dan melatih koordinasi dan membantu Anda untuk dapat kembali beraktivitas.


2 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app