Cara Mengobati Luka Bakar, Awal Hingga Akhir

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 3 menit
Cara Mengobati Luka Bakar, Awal Hingga Akhir

Kecelakaan rumah tangga akibat air panas, minyak panas, kobaran api, lampu petromak, bahkan kompor yang meledak dan lain - lain merupakan penyebab luka bakar yang sering terjadi di rumah tangga. Sebagian besar penderita luka bakar yang ringan akan mendapatkan pertolongan pertama luka bakar di IGD dan penderita luka bakar yang luas akan mendapatkan perawatan luka bakar intensif di rumah sakit. Setelah sebelumnya kita mengetahui cara menghitung luas dan derajat luka bakar, pada artikel kali ini akan dijelaskan mengenai cara mengobati luka bakar.

Pertolongan pertama dan perawatan intensif merupakan bagian terpenting dari penanganan luka bakar. Penalataksanaan luka bakar harus mengikuti kaidah standar Advanced Trauma Life Support (ATLS) berdasarakan prinsip Airway, Breathing, Circulation dan Disability (ABCD).

dokter sedang mengobati luka bakar

Langkah Lengkap Mengobati Luka Bakar

1. Pertolongan Pertama Luka Bakar

Dalam melakukan pertolongan pertama di tempat kejadian, penolong sebisa mungkin tidak panik, kemudian jauhkan benda panas, padamkan api, dan dinginkan tubuh korban. Setelah itu lakukan penatalaksaanaan berdasarkan prinsip ABCD

  • Airway : periksa Jalan nafas. Cedera inhalasi pada luka bakar dapat menyebabkan edema mukosa mulut dan jalan napas sehingga dapat terjadi sumbatan jalan napas yang ditandai dengan stridor hoarness (suara nafas yang berbunyi) terutama pada korban luka bakar daerah muka, leher atau korban dengan sisa - sisa pembakaran di hidung atau mulut
  • Breathing : periksa kemampuan bernafas. Perhatikan ekspansi rongga dada karena dapat terhambat akibat adanya nyeri atau eschar yang melingkar di daerah dada.
  • Circulation : periksa status volume pembuluh darah. Cairan dapat keluar dari pembuluh darah karena peningkatan permeabilitas pembuluh darah. Bila memungkinkan lakukan pencegahan syok dengan pemberian infus RL 500 ml.
  • Pencegahan infeksi : luka dijaga dan ditutup dengan kain bersih, bula jangan dipecahkan dan jangan berikan bahan - bahan yang kotor atau yang sukar larut dalam air seperti mentega, kecap, telur, dan lainnya
  • Segera kirim korban ke rumah sakit

2. Penanganan di Rumah Sakit

Penatalaksanan dan cara mengatasi luka bakar di rumash sakit tetap dilakukan berdasarkan prinsip ABCD

  • Airway : Periksa jalan nafas. Bila terdapat obstruksi, jalan nafas dibuka dengan cara pembersihan, dan bila perlu lakukan tidankan trakeostomi atau intubasi.
  • Breathing : periksa kemampuan bernafas. Bila terdapat kesulitan bernapas berikan bantuan oksigen 100%.
  • Circulation : periksa status volume pembuluh darah. Berikan infus cairan RL untuk mengatasi syok. Lakukan pemasangan kateter kemih untuk memonitor diuresis. Lakukan pemasangan pipa lambunguntuk mengosongkan lambung. Lakukan pemasangan monitor sirkulasi untuk pemantauan sirkulasi darah
  • Disability : periksa seluruh cidera yang terjadi pada tubuh secara sistematis untuk menentukan luas luka bakar dan derajat luka bakar.

Resusitasi Cairan

Setelah penatalaksanaan berdasarkan prinsip ABCD dilakukan, maka dilakukan resusitasi cairan sesuai dengan jumlah cairan yang diperlukan untuk rehidrasi penderita luka bakar. Ada tiga metode yang umum digunakan untuk menghitung kebutuhan cairan pada pederita luka bakar yaitu :

  • Metode Evans menggunakan 1 cc/kgBB/% NaCl, 1 cc/kgBB/% koloid, dan 2000 cc dekstrosa (1000 cc pada anak - anak)
  • Metode Brook menggunakan 1,5 cc/kgBB/% RL, 0,5 cc/kgBB/% koloid, dan 2000 cc dekstrosa (1000 cc pada anak - anak)
  • Metode Baxter menggunakan 4 cc/kgBB/% RL.

Pada 24 jam pertama, Separuh kebutuhan diberikan dalam 8 jam pertama sisanya dalam 16 jam berikutnya. Pada hari kedua, cairan diberikan sebanyak separuh kebutuhan cairan 24 jam pertama. Pada hari ketiga, cairan diberikan separuh kebutuhan cairan hari kedua. Keberhasilan resusitasi cairan dapat dimonitor melalui diuresis yang sekurang - kurangnya harus mencapai 1 ml/kgBB/jam.

Pengobatan Area Luka Bakar

Setelah resusitasi dilakukan pengobatan luka bakar juga berperan penting sebagai bagian dari cara menyembuhkan luka bakar yang dapat dilakukan dengan :

  1. Pemberian analgetik kuat menggunakan golongan morfin atau petidin
  2. Pencucian luka setelah sirkulasi stabil menggunakan cairan steril yang mengandung larutan antiseptik Betadine atau nitras argenti 0,5 %.
  3. Pemberian antibiotik setelah pencucian luka menggunakan salep luka bakar Neomycin Sulphate 0,5 % ditambah ekstrak placenta 100 mg (bioplasenton), silver sulfadiazin 1 % (burnazin), silver nitrate 0,5 %, mafinide asetate 10 %, atau gentamisin sulfat untuk mencegah dan mengatasi infeksi.

Setelah pemberian salep luka bakar dilakukan, pembalutan luka dapat dilakukan dengan menggunakan kasa gulung kering dan steril, dan yang tidak kalah penting juga pemberian diet yang tinggi kalori, tinggi karbohidrat, tinggi lemak, dan tinggi protein juga diperlukan untuk mencapai pemulihan pasca luka bakar.


32 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Classification of Burns - Health Encyclopedia. University of Rochester Medical Center. (https://www.urmc.rochester.edu/encyclopedia/content.aspx?ContentTypeID=90&ContentID=P09575)
Burns and Wounds. Johns Hopkins Medicine. (https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/burns)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app