Cara Tepat Mengobati Luka Bakar Sendiri di Rumah

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 5 menit
Cara Tepat Mengobati Luka Bakar Sendiri di Rumah

Apa yang Anda lakukan ketika mengalami luka bakar? Kebanyakan orang mengolesinya dengan pasta gigi, namun apakah langkah ini sudah tepat?. Pastinya, cara mengobati luka bakar tidak boleh dianggap sepele. Apabila langkah awal ini tepat dilakukan, maka kemungkinan kesembuhannya akan lebih baik.

Apa yang dimaksud dengan luka bakar?

Agar upaya mengobati luka bakar tepat sasaran, maka persepsi kita mengenai kondisi ini harus tepat. Dalam istilah medis luka bakar disebut sebagai combustio yaitu perlukaaan atau cedera pada tubuh yang disebabkan oleh suhu tinggi atau panas.

Jadi, luka bakar bisa muncul kapan saja karena penyebabnya tak selalu langsung dari bakaran api. Luka bakar dapat timbul ketika kulit tersentuh panci panas, terkena percikan atau tumpahan air panas, maupun terpapar sinar matahari dalam jangka waktu lama. Sengatan listrik juga masuk dalam kategori ini.

Luka bakar sendiri ada tingkatannya. Tingkat pertama dianggap paling ringan karena hanya mengenai bagian luar permukaan kulit. Luka bakar semacam ini umumnya hanya menimbulkan sedikit rasa sakit, kemerahan, dan bengkak. Lain halnya dengan luka bakar derajat 2 yang mengenai lapisan lebih dalam dari kulit. Ini biasanya memicu munculnya luka melepuh (seperti gambar di awal).

Berikutnya adalah luka bakar derajat 3 yang menyebabkan kerusakan semua lapisan kulit, gejalanya meliputi warna kulit putih mengilap seperti lilin, gosong, serta tekstur kulit tidak rata. Lebih parah dari itu adalah derajat 4 sudah merusak sendi dan tulang.

luka bakar derajat 3

Pelajari lebih lanjut disini: Menentukan Derajat Luka Bakar dengan Mudah

Mengetahui derajatnya sangat penting, karena hal ini akan menentukan pengobatan atau penanganan luka bakar yang tepat. Misalnya saja pada seseorang yang mengalami luka bakar derajat 3 dan 4, maka ia harus segera dilarikan ke UGD Rumah Sakit. Sedangkan bagi mereka yang mengalami luka bakar derajat 1 dan 2 dengan kedalaman luka kurang dari 3 inch (sekitar 7,5cm), dapat merawatnya sendiri di rumah.

Penanganan luka bakar harus disesuaikan dengan derajat luka bakarnya.

Untuk itu, mari kita pelajari bagaimana cara mengobati luka bakar di rumah dan obat mana saja yang sebaiknya dihindari.

Cara Mengobati Luka Bakar di Rumah

Luka bakar ringan umumnya butuh waktu sekitar 1-2 minggu agar bisa sembuh sepenuhnya, dan biasanya luka ini takkan menimbulkan bekas luka. Tujuan perawatan yang akan disebut di bawah ini adalah untuk mengurangi rasa sakitnya, mencegah infeksi, dan menyembuhkan kulit lebih cepat.

Inilah cara tepat menangani luka bakar di rumah:

1. Air dingin

Hal pertama yang harus dilakukan saat terkena luka bakar minor adalah mengguyurkan air dingin (bukan air es) ke area tersebut selama 20 menit. Setelah itu, bersihkan area kulit terbakar memakai sabun bayi dan air.

2. Kompres dingin

Kompres dingin atau kain basah yang diletakkan di atas kulit terbakar juga dapat meredakan sakit dan bengkak. Aplikasikan kompres dengan jeda waktu 5-15 menit karena menggunakannya secara berlebihan dapat memperparah iritasi.

3. Salep antibiotik

Mengoleskan krim atau salep antibiotik di atas kulit yang terluka bisa mencegah infeksi lebih lanjut. Setelah dioleskan, tutupi kulit dengan kain kasa steril.

4. Lidah buaya

Soal penanganan luka bakar, lidah buaya memang salah satu jagoannya. Berbagai studi menunjukkan kalau lidah buaya efektif dalam menyembuhkan luka bakar tingkat 1 dan 2. Selain itu, lidah buaya juga bersifat antiradang, dapat merangsang sirkulasi, serta mencegah pertumbuhan bakteri.

Anda tinggal mengolesi kulit dengan gel lidah buaya murni, apakah yang diambil langsung dari daunnya atau dari produk yang dijual di toko. Bila produk jadi adalah pilihan Anda, pastikan kalau kadar lidah buayanya tinggi, dan produk tidak diberi zat tambahan, khususnya pewarna dan pewangi.

5. Madu

Sama seperti lidah buaya, Anda juga dapat mengoleskan madu ke kulit yang terkena luka bakar minor untuk menyembuhkannya. Selain bersifat antiradang, madu juga mengandung agen antibakteri dan antijamur.

6. Hindari paparan sinar matahari

Cara mengobati luka bakar berikutnya tentunya adalah dengan menghindari sinar matahari langsung. Kalaupun aktivitas mengharuskan Anda lama berada di luar ruangan, maka seringlah berteduh. Alasannya karena kulit yang sudah terkena luka bakar cenderung sensitif terhadap sinar matahari. Jadi tutupi bagian tersebut juga dengan pakaian atau lainnya.

7. Hindari memencet lepuhan

Memang sangat menggoda untuk memencet atau memecahkan lepuhan luka bakar, namun jangan lakukan itu. Bila luka lepuh meletus sebelum waktunya, maka itu dapat memicu infeksi. Oleh sebab itu, tunggulah beberapa hari atau membiarkannya pecah sendiri. Ada baiknya Anda memeriksakannya ke dokter kalau merasa khawatir soal itu.

8. Minum obat pereda rasa sakit

Kalau luka bakar membuat Anda kesakitan, maka minumlah obat analgesik atau pereda nyeri yang dijual bebas di apotek, seperti ibuprofen atau naproxen. Pastikan untuk mengonsumsi sesuai dosis anjuran, dan gunakanlah seperlunya saja.

Obat luka bakar yang harus dihindari

Selain cara mengobati luka bakar tadi, ada pula metode penanganan luka bakar lain yang dipercaya banyak orang. Namun sayangnya, metode yang dimaksud tidak efektif, dan bahkan dapat memperparah kondisi. Apa sajakah itu?

1. Mentega

Jangan sekali-kali mengoleskan mentega ke atas luka bakar. Selain belum terbukti efektif secara ilmiah, mentega malahan dapat memperburuk lukanya. Sifat mentega yang mengunci panas bisa menyuburkan bakteri berbahaya penyebab infeksi.

2. Minyak tertentu

Memang benar kalau minyak kelapa memiliki 1001 manfaat baik bagi tubuh, namun hal ini ternyata tak berlaku untuk luka bakar. Alasannya sama dengan mentega tadi, minyak kelapa dan juga minyak lain seperti zaitun, menahan panas sehingga dapat membuat kulit terus terbakar.

Dan meski minyak lavender dianggap dapat membantu menyembuhkan luka bakar, namun hanya sedikit saja bukti ilmiah yang mendukung hal tersebut. Berbagai studi yang dilakukan terhadap tikus misalnya, tidak menunjukkan kalau minyak lavender dapat mengobati luka bakar.

3. Putih telur

Mitos cara mengobati luka bakar lainnya adalah dengan putih telur. Sayangnya, putih telur mentah tidak steril dan justru bisa meningkatkan risiko infeksi bakteri sehingga tak boleh dioleskan ke luka bakar. Selain itu, putih telur juga bisa memicu reaksi alergi.

4. Pasta gigi

Jangan pernah mengoleskan odol ke luka bakar meski banyak teman menyarankan Anda melakukannya. Alasannya karena bahan pasta gigi dapat mengiritasi luka bakar sehingga membuatnya lebih rawan infeksi. Lagipula, pasta gigi juga tidak steril.

5. Es

Es atau air yang sangat dingin dapat mengiritasi luka bakar lebih lagi. Jangan sekali-kali menempelkan es batu langsung ke kulit, kulit normal saja tidak boleh apalagi yang terluka. Untuk itu gunakanlah air dingin saja.

Waktunya periksa ke dokter

Seperti disampaikan sebelumnya, luka bakar memiliki beberapa tingkatan yang dapat dibedakan dari ciri-cirinya. Walau luka bakar derajat 1 dan 2 dapat diatasi di rumah, namun segera periksa ke dokter kalau luka bakarnya seperti di bawah ini:

  • Besar, berdiameter lebih dari 3 inci (7,5cm).
  • Mengenai wajah, tangan, pantat, atau selangkangan.
  • Sangat menyakitkan atau berbau.
  • Memicu demam tinggi.
  • Disebabkan alat elektronik atau tersetrum– dapat menyebabkan kerusakan jaringan kulit dalam.
  • Termasuk derajat 3 – tidak boleh ditangani sendiri karena berisiko memicu infeksi, pendarahan, dan syok.

Dengan menerapkan cara-cara mengobati luka bakar di atas, maka diharapkan proses kesembuhan akan lebih cepat tanpa penyulit berarti.


15 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Recovery: Burns and scalds. (2018). (https://www.nhs.uk/conditions/burns-and-scalds/recovery/)
Mayo Clinic Staff. (2018). Burns: First aid. (http://www.mayoclinic.org/first-aid/first-aid-burns/basics/art-20056649)
Mayo Clinic Staff. (2018). Electrical burns: First aid. (https://www.mayoclinic.org/first-aid/first-aid-electrical-burns/basics/ART-20056687)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app