Cara Menentukan Derajat Luka Bakar dengan Mudah

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Apr 25, 2022 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 3 menit
Cara Menentukan Derajat Luka Bakar dengan Mudah

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Luka bakar adalah perlukaan atau kerusakan jaringan yang disebabkan oleh adanya kontak langsung atau tidak langsung dengan suhu tinggi atau sumber panas;
  • Pada orang dewasa, rumus menghitung luas luka bakar yang digunakan adalah “Rule of Nine“, sedangkan untuk bayi menggunakan rumus "Rule of Ten";
  • Derajat luka bakar ditentukan berdasarkan kedalaman kerusakan jaringan yang diakibatkan oleh trauma panas;
  • Derajat luka bakar terdiri dari luka bakar grade I, grade IIa, grade IIb, dan grade III;
  • Klik untuk membeli obat kulit ke rumah Anda melalui HDMall. *Gratis ongkir ke seluruh Indonesia dan bisa COD.

Luka bakar adalah suatu keadaan berupa perlukaan atau kerusakan jaringan yang disebabkan oleh adanya kontak langsung atau tidak langsung dengan suhu tinggi atau sumber panas. Bisa karena kobaran api, jilatan api, air panas, minyak panas, sengatan listrik, senyawa kimia, radiasi dan sengatan matahari. Setiap kasus luka bakar tidak bisa sembarang diobati sebab harus disesuaikan dengan luas dan derajat luka bakarnya.

Bagaimana cara menentukan luas dan derajat luka bakar? Berikut ulasan lengkapnya.

Bagaimana luka bakar bisa membahayakan tubuh?

Patofisiologi luka bakar dimulai dengan pemindahan energi yang berasal dari sumber panas ke tubuh. Sel-sel tubuh dapat menahan panas dengan suhu hingga 44 derajat Celcius tanpa mengalami kerusakan bermakna, namun kecepatan kerusakan jaringan akan menjadi berlipat ganda untuk setiap derajat kenaikan suhu diatas suhu ambang tersebut. 

Jaringan saraf dan jaringan pembuluh darah merupakan struktur yang paling rentan terhadap panas. Kerusakan pada pembuluh darah akan mengakibatkan cairan intravaskuler beserta protein plasma dan elektrolit keluar dari lumen pembuluh darah menuju ruang interstitial membentuk gelembung edema atau bula.

Pada luka bakar yang luas, proses tersebut hampir terjadi secara menyeluruh sehingga terjadi penimbunan jaringan di interstitial yang luas,. Hal ini menyebabkan tubuh mengalami kondisi hipovolemik (kekurangan volume cairan intravaskuler) sebagai akibatnya tubuh akan mengalami syok (ketidakmampuan melakukan transport oksigen dan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan jaringan). Hati-hati, syok yang berlangsung terus-menerus dapat menyebabkan kegagalan multi organ yang dapat mengakibatkan kematian.

Ketika seseorang mengalami combustio atau luka bakar, maka sudah menjadi tugas tenaga medis untuk menghitung luas dan derajat luka bakar. Hal ini akan sangat berguna untuk menentukan penanganan yang tepat.

Cara menghitung luas luka bakar

Luas luka bakar dibuat dengan perhitungan persentase. Untuk perhitungan cepat luka bakar pada orang dewasa, rumus menghitung luas luka bakar yang digunakan adalah “Rule of Nine“ yang dibuat oleh Polaski dan Tennison.

Persentase luka bakar berdasarkan “Rule of Nine” yaitu:

  • Kepala dan leher: 9%
  • Dada: 9%
  • Perut: 9%
  • Punggung: 9%
  • Bokong: 9%
  • Lengan dan tangan kanan: 9%
  • Lengan dan tangan kiri: 9%
  • Paha kanan: 9%
  • Paha kiri: 9%
  • Betis-kaki kanan: 9%
  • Betis-kaki kiri: 9%
  • Perineum dan genitalia: 1%

Sementara pada bayi, perhitungan luas luka bakar menggunakan “Rule of Ten“ yang dibuat oleh Linch dan Blocker. Persentase luka bakar berdasarkan “Rule of Ten” yaitu:

  • Kepala depan: 10%
  • Kepala belakang: 10%
  • Badan depan sisi kanan: 10%
  • Badan depan sisi kiri: 10%
  • Badan belakang sisi kanan: 10%
  • Badan belakang sisi kiri: 10%
  • Tangan kanan: 10%
  • Tangan kiri: 10%
  • Kaki kanan: 10%
  • Kaki kiri: 10%

Sedangkan perhitungan luas luka bakar pada anak-anak menggunakan perhitungan yang dibuat oleh Lund and Browder. Persentasenya berbeda-beda untuk setiap perbedaan rentang usia 5 tahun.

Baca juga: 6 Komplikasi Luka Bakar Bila Tidak Diobati Dengan Cepat

Cara menghitung derajat luka bakar

Derajat luka bakar ditentukan berdasarkan kedalaman kerusakan jaringan yang diakibatkan oleh trauma panas. Hal ini sangat tergantung pada intensitas panas dan lamanya panas mengenai tubuh serta proses rambatan panas pada jaringan tubuh.

Berikut klasifikasi luka bakar berdasarkan tingkatan atau grade luka bakar:

1. Luka bakar grade I (superficial burn)

Kerusakan jaringan terbatas pada kulit lapisan epidermis. Secara klinis, kulit tampak merah, kering, dan terasa sakit.

2. Luka bakar grade IIa (superficial partial-thickness burn)

Kerusakan jaringan mengenai sebagian dermis, folikel rambut, dan kelenjar keringat tetap utuh. Secara klinis, kulit tampak merah atau kuning, basah dengan bula, dan terasa sakit.

3. Luka bakar grade IIb (deep partial-thickness burn)

Kerusakan jaringan mengenai sebagian dermis dan folikel rambut, hanya kelenjar keringat yang tetap utuh. Secara klinis, kulit tampak merah atau kuning, basah dengan bula, dan terasa sakit.

3. Luka bakar grade III (full thickness burn)

Kerusakan jaringan mengenai seluruh lapisan dermis. Secara klinis, kulit tampak putih, coklat, hingga hitam, kering, dan tidak sakit karena ujung-ujung saraf juga mengalami kerusakan.

Setelah ditentukan luas dan derajat luka bakar nya, maka dokter akan mengobati luka bakar dengan memberikan terapi yang lebih disesuaikan dengan kondisi pasien. Maka itu, jangan menentukan sendiri tingkat luka bakar yang dialami. Segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Baca selengkapnya: Penanganan Luka Bakar Tak Boleh Sembarangan, Ini Cara Tepatnya


26 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Peck MD. Prevention of fire and burn injuries. https://www.uptodate.com/contents/search.
Gauglitz GG, et al. Overview of the management of the severely burned patient. https://www.uptodate.com/contents/search.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app