Butenafine: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 18, 2019 Update terakhir: Okt 25, 2020 Tinjau pada Mei 29, 2019 Waktu baca: 3 menit

Butenafine adalah salah satu jenis obat yang digunakan pada terapi penyakit jamur (antifungal). Penyakit jamur merupakan infeksi yang terletak pada kulit dan menimbulkan gejala seperti gatal hingga adanya perubahan warna serta struktur kulit. 

Obat butenafine sangat cocok dalam mekanismenya dalam membunuh infeksi dan mencegah perkembangan infeksi.

Butenafine merupakan golongan obat antifungal allylamine. Selain butenadine, obat lainnya seperti amorolfin dan naftifine memiliki golongan yang sama. Mekanisme pada obat butenafine adalah dalam meningkatkan permbeabilitas membran sel dan menghambat pertumbuhan sel.

Allylamine pada obat butenafine ini bekerja dalam menghambar sintesis ergosterol sehingg dapat mencegah enzim squalene epoxidase. Squalene epoxidase adalah enzim dari falvin adenine dinucleotide dependant yang bertugas merubah squalene menjadi ergostrel dan merusak dinding sel.  

Penghambat Squalene epoxidase ini ditemukan pada beberapa obat antifungal seperti butenafine, dan terbinafine. Obat-obat seperti ini dapat menghambat pertumbuhan dan sifat patogenik jamur di kulit.

Mengenai Butenafine

Golongan:

Obat resep

Kemasan:

Krim

Kandungan:

Obat antijamur 

Indikasi pemberian Butenafine

Butenafine sangat berguna untuk mengobati infeksi jamur dematofita yang menyerang kulit. Jenis penyakit yang dapat diobati dengan butenafine antara lain:

  • Tinea versikolor
    Tinea versikolor atau panu adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh jamur. Tinea versikolor terjadi akibat infeksi Malassezia furfur dimana jamur ini dapat menghasilkan asam yang merusak melanosit. Pada kulit akan timbul bercak putih gelap disertai skuama halus di atasnya. Ruam kulit ini dapat muncul di bagian tubuh mana saja, lokasi munculnya ruam yang paling sering adalah terletak di kulit leher, paha, betis, punggung, dan dada.
  • Tinea Pedis
    Tinea pedis merupakan infeksi kulit akibat jamur dermatofita seperti Microsoprum dan Epidermophyton. Tinea pedis menunjukkan adanya plakat atau kurap berbentuk bulat yang mengelupas dan mudah pecah di sekitar jari-jari dan telapak kaki serta terasa gatal. Tinea pedis terjadi akibat kontak langsung kaki di daerah yang terkontamnasi jamur, terutama di tempat basah atau lembab.
  • Tinea corporis
  • Tinea cruris 
  • Kandidiasis
    Kandidiasis adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur Candida albicans. Kandidiasis dapat menyerang selaput lendir, kulit ketiak, selangkangan, hingga alat kelamin. Gejala yang timbul antara lain kulit menjadi gatal, pecah-pecah, dan pada dapat tercium bau busuk dan cairan berwarna putih( terutama pada kandidiasis vulvovaginal). Penyebab utama kandidiasis adalah higienitas yang buruk, obesitas, cuaca, serta sistem kekebalan tubuh yang menurun.

Dosis dan cara pakai

Obat Butenafine tersedia dalam bentuk krim 1 % dengan dosis 15 gram dan 30 gram. Cara pemakaiannya adalah dengan mengoles krim di daerah yang terkena infeksi kulit selama sehari sekali. Obat ini diberikan selama 2 minggu. Aplikator diharuskan mencuci tangan sebelum dan sesudah mengoleskan obat butenafine. 

Selama menggunakan obat butenafine disarankan untuk tidak mencampurkan obat atau produk perawatan kulit lainnnya di daerah yang sudah diolesi obat pada kulit berjamur agar tidak menimbulkan interaksi obat. 

Selalu gunakan obat sesuai saran dan petunjuk dokter. Selalu periksa tanggal kadaluarasa obat sebelum digunakan. Pada anak berumur 12 tahun kebawah tidak disarankan untuk menggunakan butenafine, berikan obat lainnya yang cocok untuk kulit anak Anda. 

Efek samping Butenafine

Obat butenafine jarang menimbulkan efek samping apabila obat digunakan sesuai indikasi, dosis dan cara pakai yang benar. Kemungkinan efek samping yang timbul bersifat ringan dan tidak dialami oleh semua orang. Beberapa efek samping pada penggunaan obat butenafine antara lain:

  • Kulit terasa terbakar
  • Kulit menjadi kemerahan
  • Iritasi kulit
  • Kulit menjadi kering

Interaksi obat Butenafine

Obat butenafine dinilai memiliki interaksi khusus apabila diberikan bersamaan dengan obat lain yaitu:

  • Quinidine
  • Progesterone
  • Tacrolimus
  • Amphotericin B
  • Busulfan
  • Cisapride

Hal-Hal khusus terkait Obat

  • Ibu Hamil dan Menyusui
    Obat butenafine termasuk dalam kategori B dalam pengobatnnya kepada ibu hamil.  Butenafine oles dapat diberikan pada ibu hamil. Tetapi obat butenafine tidak boleh diberikan pada ibu menyusui karena hingga saat ini belum ada penilaian standar keamanan.
  • Anak-anak
    Obat butenafine tidak boleh diberikan pada anak-anak dibawah 12 tahun.

4 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Mentax (Butenafine): Uses, Dosage, Side Effects, Interactions, Warning. RxList. (https://www.rxlist.com/mentax-drug.htm)
Comparative efficacy of topical 1% butenafine and 1% clotrimazole in tinea cruris and tinea corporis: a randomized, double-blind trial. National Center for Biotechnology Information. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/16428155)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app