Bukan Perokok, Apakah Mungkin Terkena Kanker Paru Paru?

Dipublish tanggal: Jul 8, 2019 Update terakhir: Nov 25, 2020 Tinjau pada Jul 20, 2019 Waktu baca: 3 menit
Bukan Perokok, Apakah Mungkin Terkena Kanker Paru Paru?

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Kanker paru-paru adalah tumor ganas atau kanker yang tumbuh dari sel-sel paru, baik salah satu atau kedua paru-paru;
  • Sejumlah faktor yang dapat memicu kanker paru-paru adalah merokok (baik aktif maupun pasif), paparan gas radon, paparan asbes dan karsinogen lainnya, keturunan atau genetik;
  • Hingga saat ini belum ditemukan cara pasti mencegah kanker paru-paru. Akan tetapi, Anda dapat mengurangi risiko kanker paru-paru dengan tidak merokok (baik aktif maupun pasif), melakukan uji kadar radon, menghindari paparan asbes dan karsinogen, mengonsumsi sayur dan buah dalam jumlah yang cukup;
  • Klik untuk membeli obat kanker dari rumah Anda melalui HDMall. *Gratis ongkos kirim ke seluruh Indonesia dan bisa COD;
  • Gunakan fitur chat untuk berkonsultasi dengan apoteker kami secara gratis seputar obat dan pemeriksaan kesehatan yang Anda butuhkan.

Mungkin Anda bertanya-tanya apa yang membuat seseorang yang tidak merokok, tetapi mengidap kanker paru-paru. Ambil contoh kisah yang dialami Alm. Sutopo Purwo Nugroho, Humas BNPB yang meninggal dunia akibat kanker paru-paru stadium 4B.

Menurut informasi dari pihak keluarga, mendiang bukan perokok dan dikenal memiliki gaya hidup sehat sejak muda. Pihak keluarga juga mengonfirmasi bahwa mereka tidak memiliki riwayat kanker. 

Dokter yang menangani mengonfirmasi bahwa mendiang Sutopo divonis mengidap kanker paru-paru sejak Januari 2018. Sel kanker telah menyebar ke tulang dan kelenjar getah bening sehingga mendiang harus menjalani berbagai pengobatan medis, mulai dari kemoterapi, radioterapi, hingga pengobatan tradisional dengan mengonsumsi obat herbal. Bahkan Sutopo sempat mendapat perawatan dan pengobatan di China.

Baca juga: 

Penyebab kanker paru paru

Kanker paru-paru adalah tumor ganas atau kanker yang tumbuh dari sel-sel paru, baik salah satu atau kedua paru-paru. Anda tentu tahu bahwa paru-paru merupakan dua pasang organ di dalam dada yang strukturnya seperti spons. 

Merokok secara aktif ternyata tidak menjadi satu-satunya penyebab kanker paru-paru. Berikut merupakan sejumlah faktor yang dapat memicu kanker paru-paru:

1. Asap rokok

Sebagian besar kasus kanker paru-paru disebabkan oleh rokok, baik merokok aktif maupun paparan asap rokok (perokok pasif). Rokok diperkirakan dapat merusak sel-sel yang melapisi paru-paru. Ketika menghirup asap rokok sama dengan menghirup zat penyebab kanker (karsinogen) dan berimbas pada perubahan jaringan paru-paru.

Pada awalnya, tubuh Anda memang dapat meregenerasi sel yang terpapar asap rokok. Akan tetapi, jika paparan asap rokok terjadi secara berulang, sel akan semakin rusak sehingga tidak dapat bekerja dengan normal dan membuat sel kanker semakin berkembang.

Untuk mengurangi risiko kanker paru paru, jauhi asap rokok sebisa mungkin. Jika Anda seorang perokok aktif, segera berhenti merokok. Jangan ragu untuk meminta bantuan profesional jika Anda tidak dapat atau sulit menghentikan kebiasaan merokok.

2. Paparan gas radon

Paparan gas radon menjadi penyebab kanker paru-paru pada para penderita non-perokok. Gas radon berasal dari pemecahan alami uranium dalam tanah, batu, dan air yang akhirnya menjadi bagian dari udara yang Anda hirup. Gas radon dapat masuk ke dalam rumah melalui celah fondasi, pipa, dan saluran air.

3. Paparan asbes dan karsinogen lainnya

Paparan asbes, seperti kandungan arsenik, kromium, dan nikel dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru, terutama jika Anda juga merupakan seorang perokok. Serat mikroskopik asbes yang terlepas dari bahan isolasi terbang melalui udara sehingga terhirup dan dapat mengendap selamanya di paru-paru.

4. Faktor keturunan

Faktor genetik atau keturunan dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru. Jika memiliki orang tua atau saudara kandung yang menderita kanker paru-paru, Anda perlu waspada.

Selain beberapa penyebab di atas, minyak aerosol yang disebabkan oleh asap dari wajan ketika memasak dan virus HPV (Human papillomavirus) yang ditemukan dalam sel kanker paru-paru berpotensi menyebabkan kanker paru-paru meski membutuhkan bukti ilmiah yang lebih kuat. Polusi udara pun disebut-sebut sebagai salah satu pemicu kanker paru-paru.

Baca juga: Bahaya Polusi Udara bagi Kesehatan

Cara mencegah kanker paru paru

Hingga saat ini belum ditemukan cara pasti mencegah kanker paru-paru. Akan tetapi, Anda dapat mengurangi risiko kanker paru-paru dengan cara berikut:

1. Hindari rokok

Jika Anda tidak merokok, jangan mencoba memulainya. Jika Anda sudah merokok, cobalah berhenti mulai saat ini. Anda juga perlu memberikan pemahaman mengenai bahaya merokok pada anak sejak kecil sehingga dapat menurunkan risiko kanker paru-paru. Jika Anda melihat atau berada di sekitar perokok, segera tinggalkan tempat tersebut dan carilah tempat yang bebas asap rokok.

2. Uji kadar radon

Gas radon merupakan gas radioaktif yang dihasilkan dari pembusukan uranium, thorium, dan radiom dalam tanah, air, dan bebatuan. Gas radon tidak tercium dan terlihat sehingga perlu dilakukan tes untuk mengetahui kadar gas radon dalam rumah Anda. Ingatlah bahwa konsentrasi gas radon terkadang ditemukan pada rumah dengan lapisan tanah yang memiliki endapan uranium. 

3. Hindari paparan karsinogen

Karsinogen merupakan zat berbahaya yang dapat menyebabkan kanker, terlebih dalam jangka panjang. Kandungan karsinogen ditemukan dalam rokok, makanan, dan produk kosmetik. Anda dapat meminimalkan risiko kanker paru-paru dengan menghindari produk makanan atau kosmetik yang mengandung bahan kimia berbahaya serta berhenti merokok. 

Selain itu, Anda perlu melindungi diri dari paparan bahan kimia beracun, terutama di tempat kerja, misalnya dengan menggunakan masker.

4. Konsumsi buah dan sayur

Salah satu cara mudah dalam mengurangi risiko kanker paru-paru adalah dengan mengonsumsi berbagai jenis sayur dan buah. Sumber makanan alami yang mengandung nutrisi dan vitamin merupakan jenis makanan terbaik untuk dikonsumsi. Akan tetapi, hindari konsumsi vitamin bentuk pil dalam jumlah besar, misalnya bagi para perokok berat yang diberikan suplemen beta karoten karena hasilnya justru meningkatkan risiko kanker pada perokok.

Baca juga: 


5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Lung Cancer Risks for Non-smokers. American Cancer Society. (https://www.cancer.org/latest-news/why-lung-cancer-strikes-nonsmokers.html)
7 Causes of Lung Cancer in Non-Smoker. Health.com. (https://www.health.com/condition/lung-cancer/causes-of-lung-cancer-non-smoker)
How Lung Cancer Is Different in Non-Smokers. Verywell Health. (https://www.verywellhealth.com/lung-cancer-in-non-smokers-2249398)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app