Benarkah Orang Asia Lebih Awet Muda Dibandingkan Bule ?

Dipublish tanggal: Agu 9, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit
Benarkah Orang Asia Lebih Awet Muda Dibandingkan Bule ?

Sudah sejak lama, banyak orang beranggapan bahwa orang-orang Asia terlihat lebih muda dibandingkan para 'bule', khususnya di negara Barat. Berdasarkan data statistik, wanita Asia lebih menikmati kesehatan dengan baik serta berumur panjang. 

Misalnya, negara Jepang, 50.000 penduduknya berusia lebih dari 100 tahun, kemudian ada negara Cina yang memiliki tingkat kanker payudara yang rendah.

Faktor yang menyebabkannya ada berbagai hal, bukan hanya diet pola makan tetapi juga karakteristik fisik serta genetiknya.

Rahasia warna kulit orang Asia

Warna kulit bisa berbeda dari sangat cerah ke sangat gelap, hal ini disebabkan oleh jumlah serta jenis pigmen kulit yang bernama melanin (ada dua jenis melamin, yaitu eumelanin dan pheomelanin).

Jumlah dan jenis pigmen kulit dikontrol oleh gen setiap orang yang kemudian menghasilkan warna kulit Anda sebagai produk akhir.

Orang yang berpigmen pheomelanin lebih banyak, akan memiliki warna kulit putih atau sangat pucat, misalnya pada ras kaukasia, atau yang biasa kita sebut dengan istilah “bule”. 

Sedangkan, jika berpigmen eumelanin yang lebih banyak maka kulit akan berwarna lebih gelap, misalnya pada ras Asia yang berwarna kulit sawo matang.

Selain faktor genetik yang berperan besar untuk menentukan warna kulit seseorang, terdapat beberapa faktor eksternal lainnya yang juga mempengaruhi keberagaman warna kulit antar ras  bahkan antar sesama salah satunya adalah intensitas paparan sinar matahari di wilayah masing-masing.

Sinar matahari mengandung radiasi yang berbahaya dari sinar UV nya. Radiasi sinar ini dapat menghancurkan asam folat/menyebabkan mutasi DNA dari sejumlah sel-sel kulit pada tubuh. Bahkan, mutasi ini juga dapat memicu terjadinya kanker kulit.

Beberapa keuntungan memiliki kulit gelap

Kulit gelap lebih sehat dan lebih muda

Berdasarkan Dermatologis jenis kulit dikelompokkan menjadi 6 tipe warna, tipe I merupakan kulit paling pucat, tipe VI merupakan yang paling gelap.

Dokter kulit bernama Monica Halem, MD, dari Columbia University, dikutip dari webmd.com mengungkapkan bahwa orang dengan tipe kulit empat dan lebih memiliki lebih banyak pigmen melamin yang mampu melindungi kulit dari bahaya sinar matahari. 

Misalnya, etnis Afrika yang tipe kulitnya VI /hitam, tidak akan merasakan efek penuaan karena matahari, jika dibandingkan kaukasian yang berkulit terang dan berambut pirang (tipe I).

Faktor lingkungan utama yang berpengaruh pada fungsi serta kelangsungan hidup jenis sel-sel dan dianggap sebagai penyebab utama kanker kulit (seperti karsinoma sel basa, karsinoma sel skuamosa, dan melanoma ganas) adalah radiasi sinar UV. 

Melanin yang memiliki properti antioksidan serta penangkal radikal bebas dipercaya mampu mengurangi efek negatif tersebut. Dari berbagai penelitian, tingkat kanker kulit kulit hitam lebih rendah dibandingkan dengan kulit putih.

Selain itu, tingkat kolagen pada kulit juga berperan dalam perlawanan terhadap proses penuaan dini. Kolagen merupakan jenis molekul pembentuk jaringan kulit dan berperan untuk melindunginya dari penyakit serta cedera. 

Apabila kulit makin tebal dan mengandung banyak melanin, akan makin baik pula terlindungi dari penuaan, misalnya munculnya garis halus/keriput. Hal itulah yang menyebabkan orang berkulit lebih gelap sering tampak lebih muda dari yang berkulit pucat.

Namun tidak berarti yang berkulit gelap sepenuhnya terlindungi dari kerusakan karena paparan matahari. Untuk itu, orang berkulit gelap tetap dianjurkan untuk selalu memakai krim pelembab yang kaya akan vitamin E dan C, tabir surya ber-SPF-30 setiap akan beraktivitas di bawah matahari.

Lemak pada wajah orang Asia juga berpengaruh

Sebagian ahli juga percaya jika bentuk wajah orang Asia turut andil dalam hal awet mudanya, ini karena letak lemak wajah berbeda dari ras lain. 

Misalnya, ras Asia memiliki lebih banyak lemak pada area sekitar mata guna mencegah keriput pada area ini lebih lama jika dibandingkan ras yang lain. 

Selain itu, juga termasuk lemak yang ada di sekitar mulut yang menghambat terbentuknya kerutan dan menjadikan tampak lebih halus dibanding ras lain.

Kemudian, faktor anatomi serta raut wajah orang Asia yang bermata lebih kecil, bibir yang tipis, tulang pipi yang lebih tinggi, dan dahi yang pendek juga diyakini berpengaruh dalam penampilan wanita Asia yang terlihat lebih muda.


3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Shirakabe, Yukio & Lam, Samuel. (2003). A New Paradigm for the Aging Asian Face. Aesthetic plastic surgery. 27. 397-402. 10.1007/s00266-003-2099-x.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/5933728_A_New_Paradigm_for_the_Aging_Asian_Face)
Vashi, Neelam & Buainain de Castro Maymone, Mayra & Kundu, Roopal. (2016). Aging Differences in Ethnic Skin. The Journal of clinical and aesthetic dermatology. 9. 31-38.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/296708242_Aging_Differences_in_Ethnic_Skin)
Aging Differences in Ethnic Skin. National Center for Biotechnology Information. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4756870/)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app