Antara Stroke dan Demensia

Dipublish tanggal: Mei 30, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit
Antara Stroke dan Demensia

Demensia atau pikun dan stroke adalah dua kondisi kesehatan yang umum mempengaruhi otak. Dua kondisi ini biasanya terjadi secara bersamaan. Hal ini karena demensia dan stroke mempunyai kecenderungan untuk berkembang pada usia yang sudah lanjut. 

Selain itu, ternyata demensia dan stroke pada usia lanjut bisa terjadi secara bersamaan karena ada beberapa jenis stroke yang menyebabkan demensia.

Pengaruh stroke pada daya ingat

Gejala stroke yang signfikan adalah kehilangan penglihatan, lemas, dan sulit berbicara. Namun pada penderita stroke ringan gejala ini tidak terjadi. Stroke ringan bisa terjadi pada lokasi yang berbeda dalam otak, sehingga seiring waktu kondisi ini bisa menyebabkan perubagan sikap dan ingatan. Kondisi ini dikenal sebagai demensia vascular.

Demensia dan hubungannya dengan stroke

Pikun atau demensia adalah kondisi neurologis dengan gejala seperti kesulitan merawat diri sendiri, penurunan ingatan, kewaspadaan diri, serta kesulitan membuat keputusan. Ada banyak penyebab demensia dan bisa saja termasuk penyakit Alzheimer atau gangguan otak langka yang disebabkan oleh demensia lewy dan penyakit Pick. 

Penyebab umum demensia adalah demensia vascular yang disebabkan oleh stroke pada beberapa bagian otak sehingga mempengaruhi bagian otak tersebut yang bertanggung jawab terhadap memori, tingkah laku, perawatan diri, dan kewaspadaan.

Demesia vascular ini berkembang seiring waktu dan tidak muncul secara tiba-tiba. Bagi orang yang mengalami stroke ringan akan mengalami penurunan memori dan berpikir. Seringkali pasien dan anggota keluarga tidak menyadari adanya stoke.

Sampai pada akhirnya, anggota keluarga akan mengeluhkan gejala yang signifikan dari demensia akibat stroke ringan. Penumpukan kerusakan otak akibat stroke ringan bisa menyebabkan kondisi kritis dimana gejala demensia menjadi nyata atau lebih buruk. 

Stroke pasif memberika efek zat aditif mungkin masih bisa mengatasi atau mengimbangi kerusakan kecil pada otak. Selain stroke ringan, infeksi dan penyakit lain yang juga bisa menyebabkan gejala demensia.

Saat terkena infeksi atau penyakit tertentu, pasien bisa saja membaik setelah terkena penyakit tersebut namun beberapa bisa menunjukkan gejala demensia bahkan setelah sembut dari penyakit tersebut. Demesia vascular atau demensia akibat stroke kecil biasanya disebut dengan penyakit pembuluh drah kecil atau demensia multi-infark. 

Hal ini karena penyebab kondisi ini adalah stroke ringan atau infark karena penggumpalan darah pada pembuluh darah kecil yang ada di otak. Ciri demensia vascular ini biasanya mempunyai gejala yang terlihat dengan menggunakan pencitraan MRI otak atau CT scan otak. Selain itu, kondisi ini juga bisa dilihat dari riwayat kesehatan dan fisik pasien.

Stroke yang mempunyai kontibusi pada demensia vascular adalah jenis stroke serebrovaskular, diabetes, hipertensi, kolesterol tinggi, dan juga merokok. Selain itu jenis demensia seperti penyakit Alzheimer juga bisa terjadi pada saat yang sama dengan demensia vascular sehingga gejalanya bisa terlihat lebih signifikan daripada demensia jenis lain.

Merawat pasien dengan demensia vascular membutuhkan kesabaran dan dukungan yang tinggi serta manajemen medis untuk mencegah stroke lanjutan. Penurunan dan kemunduran ingatan bisa dibarengi dengan penyakit, demam, ataupun infeksi.

Gejala umum demensia vascular meliputi linglung, lupa, bingung, serta perubahan suasana hati. Selain itu, nafsu makan juga berubah dan menyebabkan nafsu makan hilang. Beberapa orang bisa tidur dengan lebih sering, tersesat, atau kehilangan barang penting. 

Oleh karena itu bila terjadi gejala demensia vascular sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mencegah timbulnya stroke lanjutan serta penanganan untuk kerusakan sel-sel otak. 


5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Vascular dementia - Symptoms and causes. Mayo Clinic. (Accessed via: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/vascular-dementia/symptoms-causes/syc-20378793)
Vijayan, M., & Reddy, P. H. (2016). Stroke, Vascular Dementia, and Alzheimer's Disease: Molecular Links. Journal of Alzheimer's disease : JAD, 54(2), 427–443. https://doi.org/10.3233/JAD-160527. National Center for Biotechnology Information. (Accessed via: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5793908/)
Mijajlović, M. D., Pavlović, A., Brainin, M., Heiss, W. D., Quinn, T. J., Ihle-Hansen, H. B., Hermann, D. M., Assayag, E. B., Richard, E., Thiel, A., Kliper, E., Shin, Y. I., Kim, Y. H., Choi, S., Jung, S., Lee, Y. B., Sinanović, O., Levine, D. A., Schlesinger, I., Mead, G., … Bornstein, N. M. (2017). Post-stroke dementia - a comprehensive review. BMC medicine, 15(1), 11. https://doi.org/10.1186/s12916-017-0779-7. National Center for Biotechnology Information. (Accessed via: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5241961/)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app