7 Penyebab Vagina Bau Busuk

Dipublish tanggal: Mei 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit
7 Penyebab Vagina Bau Busuk

Kebersihan organ intim terutama vagina sangat perlu Anda jaga. Hal tersebut dapat menghindari bau yang muncul pada vagina. Setiap orang memang memiliki bau vagina yang unik dan berbeda-beda. Namun, jika vagina mengeluarkan bau yang tidak sedap ataupun cenderung busuk, Anda perlu waspada. 

Hal ini mungkin menjadi pertanda munculnya suatu penyakit.

Vagina yang mengeluarkan bau yang tidak sedap, biasanya dikarenakan kurangnya menjaga kebersihan. Banyak kebiasaan-kebiasaan salah yang sering dilakukan wanita yang menyebabkan munculnya bau tidak sedap pada vagina. Berikut beberapa kebiasaan salah yang sering dilakukan wanita.

Penggunaan vaginal douche

Vaginal douche mengacu pada penggunaan penyemprot berisi air yang dicampur dengan cairan lain seperti baking soda, yodium, atau parfum untuk membilas vagina. 

Hal ini akan mengakibatkan seluruh bakteri baik keluar dari vagina, sehingga meningkatkan risiko munculnya bakteri dan infeksi yang menyebabkan bau pada vagina.

Memakai celana dalam yang salah

Pemakaian celana dalam yang ketat dapat memicu infeksi pada vagina. Penggunaan celana ketat dapat meningkatkan frekuensi gesekan, sehingga dapat mengakibatkan iritasi kulit. Selain itu, penggunaan celana ketat juga akan membuat vagina Anda lembab karena keringat. 

Hal ini tentunya akan membuat bakteri dan virus cepat berkembang dan akhirnya membuat vagina Anda bau.

Solusi yang tepat untuk membuat vagina Anda tetap kering dan tidak bau adalah dengan memilih celana dalam berbahan katun yang dapat menyerap keringat. 

Penggunaan celana dalam berbahan nilon, polyester, sutera ataupun renda-renda hanya akan meningkatkan risiko iritasi dan memudahkan bakteri dan virus penyebab bau berkembang dengan baik.

Membilas dari belakang ke depan

Wanita memiliki anatomi tubuh dimana anus lebih dekat dengan vagina dan uretra. Hal ini menyebabkan bakteri dari anus dapat dengan mudah masuk ke vagina. Oleh karena itu, membilas dari belakang ke depan hanya akan mempermudah bakteri dan virus dari anus masuk ke vagina.

Jarang mencuci vagina

Vagina memiliki sistem pembersihan otomatis, dimana dinding vagina secara otomatis akan memproduksi lendir yang akan membawa sisa darah menstruasi, sel-sel tua, dan bakteri ke luar dari vagina. Tapi bukan berarti Anda menjadi jarang membersihkan vagina. 

Cucilah vagina dari depan ke belakang untuk menghindari bakteri dan kuman dari anus masuk ke vagina.

Jarang mengganti pembalut

Darah menstruasi yang keluar akan terkontaminasi dengan organisme lain bawaan tubuh, sehingga Anda perlu sering mengganti pembalut setidaknya 4-6 kali sehari. Penggunaan pembalut akan membuat kulit menjadi lebih lembab, hal ini akan membuat bakteri mudah berkembang dengan cepat.

Mengganti pakaian buru-buru setelah mandi

Anda tentunya sering setelah mandi tidak mengusap tubuh Anda hingga kering dan buru-buru memakai pakaian meskipun tubuh Anda belum sepenuhnya kering. Tahukah Anda jika hal ini akan menyebabkan bakteri berkembang dengan cepat di tubuh Anda. 

Memakai celana dalam saat tubuh Anda masih belum kering membuat vagina Anda akan lembab, tentunya bakteri akan berkembang dengan mudah. Hal inilah yang memicu infeksi jamur pada vagina, sehingga akan muncul bau yang tidak sedap.

Makan makanan penyebab vagina bau

Makanan yang mempunyai bau kuat dan berempah dapat menjadi penyebab vagina bau. Makanan seperti kopi, bawang, kari, jengkol, pete, dan rempah-rempah lainnya perlu Anda hindari untuk mencegah vagina bau. 

Selain itu mengkonsumsi daging merah, susu, atau alkohol yang berlebihan juga dapat memicu bau pada vagina. Anda dapat mengkonsumsi makanan tinggi probiotik seperti gandum, sayur, dan buah untuk menjaga keseimbangan pH alami vagina Anda, sehingga vagina tidak berbau.


5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Vaginal odor: Types, tips, and hygiene. Medical News Today. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/317560)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app