6 Bahaya Memakai Vape bagi Kesehatan

Dipublish tanggal: Jun 27, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Sep 18, 2019 Waktu baca: 2 menit
6 Bahaya Memakai Vape bagi Kesehatan

Akhir-akhir ini, ada kebiasaan yang sedang digandrungi oleh banyak anak muda terutama oleh para laki-laki. Kebiasaan tersebut vaping atau dikenal juga dengan sebutan rokok elektrik. Banyak yang beranggapan bahwa kegiatan vaping ini mampu menghentikan kebiasaan merokok dan lebih menyehatkan. 

Bahaya Vape bagi Kesehatan

Padahal ada 6 bahaya yang mengintai dari kebiasaan menghirup vape.

1. Menimbulkan adiksi seperti rokok

Selama ini para pecandu rokok mengklaim bahwa alasan mereka menggunakan vape adalah untuk bisa menghentikan kebiasaan merokoknya. Mereka beralasan bahwa vape dibilang lebih sehat daripada merokok. Namun benarkah seperti itu? Pada kenyataannya, vape ini juga memiliki kandungan nikotin di dalamnya. Kandungan yang hampir menyerupai rokok pastinya.

Dengan adanya kandungan nikotin di dalamnya maka sudah dapat dipastikan bahwa vape ini akan menimbulkan kecanduan apabila dihirup. Selain itu, menurut penelitian bahwa nikotin yang terkandung dalam vape ini ternyata akan sangat cepat dihirup oleh otak sekitar cukup 10 menit. Namun setelah efek nikotin tersebut maka tubuh akan terasa lemas dan timbullah kecanduan.

2. Berefek buruk pada kesehatan paru-paru

Salah satu alasan yang paling banyak digunakan orang yang kecanduan vape adalah karena varian rasanya yang tergolong beragam. Terutama rasa buah-buahannya yang seringkali dijadikan pelindung bahwa kegiatan vape ini tidaklah berbahaya. Padahal seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa vape ini memiliki kandungan nikotin di dalamnya.

Kandungan nikotin ini ternyata berefek buruk pada kesehatan paru-paru yang dimiliki oleh setiap manusia. Apabila terus dilakukan dalam jangka waktu yang panjang maka akan berimbas pada peradangan hingga kerusakan pada paru-paru. Ditambah nikotin ini juga akan mengaktifkan dopamin yang kemudian membuat siapapun yang menghirupnya akan mengalami kecanduan.

3. Dapat menyebabkan Kanker

Banyak orang yang beranggapan bahwa rokok adalah salah satu penyebab utama dari terjadinya kanker pada seseorang. Padahal masih banyak penyebab dari kanker yang jarang diketahui oleh banyak orang. Salah satunya adalah menghirup atau menggunakan vape yang seringkali dipandang sebelah mata. Padahal nyatanya vape ini juga dapat menyebabkan kanker pada Anda.

Kenapa bisa begitu? Alasannya utamanya adalah karena vape ini memiliki kandungan zat formaldehid di dalamnya. Bagi Anda yang belum tahu, zat yang satu ini ternyata diketahui dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker. Bukan tanpa alasan karena zat formaldehid tersebut dapat langsung masuk ke dalam paru-paru yang lantas menimbulkan penyakit.

4. Menurunkan sistem kekebalan tubuh

Baru-baru ini, keluar sebuah penelitian yang mengungkapkan bahwa para pecandu rokok bahkan mereka yang menggunakan vape memiliki sistem kekebalan tubuh rendah. Hal tersebut tidak bisa dilepaskan karena ternyata di dalam vape ditemukan senyawa yang dapat menciptakan efek imunosupresif pada tubuh.

5. Berbahaya bagi kesehatan anak-anak

Nyatanya bahaya kesehatan dari vape ini bukan hanya mengincar mereka yang sudah dewasa tapi mereka yang masih kanak-kanak juga bisa terimbasnya. Hal tersebut tidak lepas karena sekarang ini sudah banyak sekali anak-anak yang mencoba vape. 

Padahal kandungan yang dimiliki sangat tidak cocok untuk mereka. Terutama karena akan menyebabkan rasa panas.

6. Risiko terkena penyakit Pneumonia Lipoid

Bahaya kesehatan yang terakhir adalah adanya risiko terkena penyakit Pneumonia Lipoid bagi mereka yang menggunakan vape ini. Bukan tanpa alasan karena vape ini diketahui memiliki minyak gliserin di dalamnya. Minyak tersebutlah yang kemudian membuat timbunan lemak terjadi di jaringan paru-paru.

Dengan semua penjelasan di atas pastinya membuat Anda lebih waspada sekaligus berhati-hati terhadap penggunaan vape. Apalagi mengingat bahayanya untuk kesehatan tubuh. Tidak ada salahnya juga untuk menghindari penggunaannya terlebih dulu. 


33 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Tierney PA, et al. (2016). Flavour chemicals in electronic cigarette fluids. DOI: (https://doi.org/10.1136/tobaccocontrol-2014-052175)
Sundar IK, et al. (2016). E-cigarettes and flavorings induce inflammatory and pro-senescence responses in oral epithelial cells and periodontal fibroblasts. DOI: (https://dx.doi.org/10.18632/oncotarget.12857)
Stratton K, et al. (2018). Public health consequences of e-cigarettes. (https://www.nap.edu/read/24952/chapter/1)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app