Kegunaan dan Cara Kerja KB Implan

Implan atau KB susuk menjadi salah satu kontrasepsi yang memiliki cukup banyak memiliki pengguna. Dimana dinilai lebih efektif dalam mencegah kehamilan dan memang sudah disesuaikan dengan saran dokter yang diberikan kepada setiap penggunanya.
Dipublish tanggal: Jun 18, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit
 Kegunaan dan Cara Kerja KB Implan

Saat ini terdapat beberapa macam kontrasepsi yang bisa digunakan dengan mudah seperti pil KB atau kondom. Sedangkan sebagiannya lagi terdapat beberapa kontrasepsi yang tidak bisa dilakukan secara mandiri, dimana Anda memerlukan bantuan medis dalam pemasangannya. 

Seperti suntik, implan, IUD dan cincin vagina.

Implan atau KB susuk menjadi salah satu kontrasepsi yang memiliki cukup banyak memiliki pengguna. Dimana dinilai lebih efektif dalam mencegah kehamilan dan memang sudah disesuaikan dengan saran dokter yang diberikan kepada setiap penggunanya.

Lantas amankah ketika memilih implant sebagai alat kontrasepsi, baik dari segi pencegahan kehamilan atau aman dari segi risiko kesehatan yang bisa ditimbulkan. Dengan demikian Anda harus mengetahui segala sesuatu yang berhubungan dengan implan. Simak penjelasannya berikut ini.

Mengenal implan atau KB susuk

Alat kontrasepsi ini berbentuk seperti tabung kecil yang terbuat dari plastik dan memiliki sifat yang fleksibel. Dimana terdapat cairan tertentu yang dimasukkan ke dalam tabung plastik tersebut, yakni berupa hormon yang bisa mencegah terjadinya kehamilan.

Alat kontrasepsi ini akan bekerja jika ditanam dalam kulit Anda di bagian lengan atas, tentu saja dengan bantuan medis yang profesional supaya mencegah terjadinya sakit atau infeksi berlebihan. Sehingga KB implan dapat bekerja dengan fungsinya.

Cara kerja

Susuk ataupun KB implan yang telah ditanam di dalam kulit akan segera melepaskan hormon yang terkandung di dalamnya. Dimana hormon progesteron dalam dosis rendah akan terlepas dan menyebar ke seluruh tubuh.

Dimana hormon ini bertugas untuk mencegahnya ovulasi pada setiap siklus yang biasa dialami oleh setiap wanita. 

Karena secara singkatnya Anda akan ketahui bahwa wanita yang tidak bisa melakukan ovulasi, tentunya tidak akan memiliki kesempatan untuk hamil karena ketidakhadirannya sel telur untuk dibuahi oleh sperma.

Selain itu hormon progesteron akan bekerja untuk menebalkan diri di area dinding rahim dan menipiskan lapisan di dalam rahim. Hal tersebut perlu terjadi sebagai antisipasi terhadap pembuahan sel telur. 

Sehingga apabila terjadi ovulasi, sel telur tidak akan mampu menempel di area rahim dan kehamilan pun bisa dihindari.

Keampuhan KB susuk atau implan

KB implan jarang sekali menimbulkan kehamilan kepada penggunanya. Sehingga hal inilah yang  perlu dipertimbangkan oleh setiap penggunanya. Dimana hanya terjadi 1 dari 100 orang pengguna KB implan yang mengalami kehamilan. Hal tersebut diteliti dalam jangka waktu penggunaan selama satu tahun.

Ya, KB implan bisa berlaku mulai dari 1 sampai dengan 3 tahun lamanya pemakaian, sehingga Anda bisa menyesuaikan penggunaannya sesuai kebutuhan, atau bahkan disesuaikan dengan rencana menunda kehamilan.

Akan tetapi Anda perlu memeriksa secara berkala, supaya tidak meningkatkan kemungkinan kehamilan yang terjadi. Pastikan Anda tidak lupa kapan harus periksa dan harus mengganti KB implan yang baru. 

Dengan demikian apabila Anda merasa khawatir soal terjadinya kehamilan akibat lupa jadwal kontrol, maka disarankan Anda ataupun pasangan harus menggunakan kondom sebagai cara yang paling efektif.

Melihat efektif dan tidaknya kerja KB implan terhadap penggunanya, disesuaikan dengan beberapa hal yang bisa dipertimbangkan. Segera konsultasikan dengan dokter apabila Anda harus memiliki resep obat lain yang dikhawatirkan dapat berinteraksi dengan KB implan, kemudian dapat mengganggu fungsi utamanya.

Efek samping

Hampir setiap kontrasepsi memiliki efek sampingnya tersendiri. Seperti halnya KB implan atau susuk ini. Terdapat beberapa efek samping yang mungkin saja dapat Anda alami. Seperti siklus haid tidak teratur dan terjadinya gejala PMS.


1 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Older Adults and Management of Medical Devices in the Home: Five Requirements for Appropriate Use. National Center for Biotechnology Information. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5564000/)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app