GRACIA BELINDA
Ditulis oleh
GRACIA BELINDA
DR. KARTIKA MAYASARI
Ditinjau oleh
DR. KARTIKA MAYASARI

Mengapa Hasil Pemeriksaan Suhu Tubuh dengan Termometer Terasa Tidak Akurat?

Dipublish tanggal: Mar 20, 2020 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 5 menit
Mengapa Hasil Pemeriksaan Suhu Tubuh dengan Termometer Terasa Tidak Akurat?

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Pemeriksaan suhu tubuh dengan termometer ataupun thermal scanner digunakan untuk mengetahui suhu tubuh seseorang
  • Penggunaan termometer saat ini digunakan untuk mengecek apakah seseorang demam atau tidak sebagai salah satu ciri gejala Covid-19
  • Suhu tubuh normal berkisar antara 36-37 derajat celcius, sementara jika suhu di bawah 35 derajat celcius maka ada kemungkinan mengalami hipotermia, begitupun jika terlalu tinggi (di atas 40) disebut hipertermia
  • Ada beragam jenis termometer, termasuk termometer tembak yang saat ini sering digunakan di pintu masuk tempat umum ataupun gedung perkantoran untuk mendeteksi atau pencegahan gejala Covid-19
  • Beberapa hal juga dapat menyebabkan hasil suhu tubuh menjadi kurang akurat, termasuk suhu lingkungan, termometer yang rusak, ataupun penggunaan termometer yang salah

Belakangan ini ramai diberitakan mengenai pemeriksaan suhu tubuh dengan termometer tembak yang terasa tidak akurat. Mungkin beberapa di antara Anda bahkan mengalaminya sendiri pada saat pemeriksaan suhu tubuh sebelum memasuki gedung perkantoran atau tempat umum lainnya. Tetapi apa benar suhu tubuh di angka 31 derajat celcius terbilang normal dan termasuk dalam kategori sehat? 

Penggunaan termometer tembak memang sedang banyak digunakan sebagai salah satu alat pendeteksi gejala Covid-19 (Coronavirus) yang saat ini sedang mewabah di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Gejala Covid-19 atau Coronavirus sendiri antara lain demam, batuk, pilek, hingga sesak nafas, maka dari itu penggunaan termometer tembak digunakan untuk mengecek apakah seseorang mengalami demam atau tidak.

Iklan dari HonestDocs
Booking Klinik Pemeriksaan COVID-19 via HonestDocs

Dapatkan diskon hingga 70% paket covid-19 hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!

Memahami suhu tubuh normal manusia

Suhu tubuh normal 

Suhu tubuh normal pada manusia sendiri umumnya berkisar di antara 36-37 derajat celcius. Jika melebihi angka tersebut, seseorang bisa dikatakan mengalami demam atau bahkan hipertermia, begitupun jika termometer menunjukkan angka di bawah itu, berarti orang tersebut memiliki gejala hipotermia.

Suhu tubuh pada orang dewasa dan anak-anak yang berada di usia sekitar 3-10 tahun cenderung mirip. Sementara suhu tubuh bayi sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan orang dewasa. Hal tersebut bisa terjadi karena bayi sedang mengalami pertumbuhan dan perkembangan, misalnya pada saat akan tumbuh gigi, maka suhu tubuh bayi cenderung sedikit lebih tinggi.

Suhu tubuh terlalu tinggi (hipertermia)

Jika suhu tubuh berada terlalu tinggi atau di atas 40 derajat celcius, maka seseorang berisiko mengalami hipertermia. Hipertermia dapat terjadi ketika seseorang berada di lingkungan dengan suhu yang terlalu panas, seperti paparan sinar matahari dalam waktu yang lama. 

Hal tersebut juga dapat menyebabkan kulit terpapar sinar UV dalam jumlah banyak, mengeluarkan keringat berlebih, hingga mengalam dehidrasi (kekurangan cairan tubuh). Jika suhu tubuh yang terlalu tinggi dibiarkan maka dapat menyebabkan kerusakan pada organ tubuh secara permanen, terutama pada otak.

Suhu tubuh terlalu rendah (hipotermia)

Jika suhu tubuh terlalu rendah atau sering disebut dengan hipotermia jika suhu tubuh berada di bawah 35 derajat celcius. Kondisi ini cukup berbahaya karena dapat membuat fungsi kerja sistem saraf bergerak lambat dan memungkinkan terjadinya gangguan atau kegagalan fungsi organ tubuh, terutama jantung dan paru-paru.

Kondisi ini umumnya terjadi ketika seseorang berada di tempat yang dingin terlalu lama tanpa menggunakan pakaian pelindung yang hangat, termasuk ketika mandi air dingin di cuaca yang ekstrim pula. Gejala hipotermia dapat berupa menggigil, kulit kemerahan, nafas yang pendek, kesulitan berbicara, hingga mungkin hilang kesadaran.

Iklan dari HonestDocs
Booking Klinik Pemeriksaan COVID-19 via HonestDocs

Dapatkan diskon hingga 70% paket covid-19 hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!

Faktor penyebab hasil termometer tidak akurat

Pengecekan suhu tubuh dengan termometer tembak yang dilakukan dengan cara memfokuskan termometer di dekat dahi tersebut seringkali terasa tidak akurat karena menunjukkan hasil di luar kewajaran. Padahal termometer dengan sensor infrared tersebut hampir digunakan di setiap tempat umum sebagai pendeteksian tahap awal pencegahan virus Corona (Covid-19).

Menurut pendapat seorang ahli kesehatan di Amerika Serikat, termometer tembak memang kurang bisa diandalkan karena tidak akurat. Hal tersebut dikarenakan adanya banyak faktor yang dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan, termasuk cara penggunaannya. 

Jadi ketika termometer tersebut difokuskan terlalu dekat atau menempel dengan dahi, maka hasil pemeriksaan suhu tubuhnya bisa lebih tinggi, begitupun jika termometer diarahkan terlalu jauh dari dahi, maka bisa menyebabkan hasil suhu yang muncul lebih rendah dari suhu tubuh sebenarnya.

Ada beberapa faktor penyebab yang membuat pengecekan suhu tubuh menggunakan termometer menjadi tidak akurat, antara lain:

  • Aktivitas sesaat sebelum pemeriksaan, contohnya setelah berolahraga
  • Suhu lingkungan di sekitar tempat pemeriksaan, apakah di dalam atau luar ruangan yang terik matahari
  • Mengonsumsi obat pereda demam sebelum pemeriksaan suhu tubuh, seperti paracetamol atau ibuprofen
  • Waktu pemeriksaan suhu tubuh, di mana pada pagi hari suhu tubuh cenderung lebih tinggi  

Selain itu, dari penggunaan alat termometer sendiri juga dapat menyebabkan hasil cek suhu tubuh menjadi tidak akurat, meliputi kerusakan termometer yang digunakan, cara penggunaan termometer yang salah, penggunaan jenis termometer yang keliru terhadap objek yang diteliti, dan lainnya.

5 Jenis termometer 

Ada beberapa jenis termometer yang bisa digunakan, termasuk perbedaan masing-masing termometer, di antaranya:

Iklan dari HonestDocs
Booking Klinik Pemeriksaan COVID-19 via HonestDocs

Dapatkan diskon hingga 70% paket covid-19 hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!

1. Termometer tembak (Thermal gun)

Termometer tembak ini digunakan dengan cara didekatkan pada dahi dan tak membutuhkan waktu yang lama untuk mendapatkan informasi suhu tubuh yang tertera di layar. Meski penggunaan termometer ini sangat mudah tetapi sepertinya tingkat akurasi suhu tubuh masih belum sempurna. 

2. Termometer digital pada mulut, ketiak, ataupun anus

Termometer digital adalah salah satu jenis termometer yang mudah digunakan untuk mengukur suhu tubuh pada ketiak, mulut, ataupun anus. Hasil pengukuran dengan termometer digital sendiri tergolong cukup akurat, terutama jika mengukur suhu tubuh di area anus. Cocok digunakan oleh segala usia, terutama pada bayi dan anak-anak.

3. Termometer digital pada telinga

Termometer jenis ini tersedia dengan harga yang cukup mahal, tetapi penggunaannya sangat mudah dan cepat asal ditempatkan dengan posisi yang tepat pada telinga. Selain itu, adanya kotoran telinga mungkin dapat mengganggu keakuratan hasil suhu tubuh yang diambil. Tidak disarankan untuk digunakan pada bayi baru lahir.

4. Termometer dot digital

Pengukuran suhu tubuh dengan termometer dot digital memang biasa digunakan pada bayi karena berbentuk mirip dengan dot atau empeng bayi. Oleh karena itu, cukup masukkan termometer ke dalam mulut bayi lalu diamkan sekitar 5 menit untuk mendapatkan hasil suhu tubuh.

5. Termometer air raksa

Termometer ini seringkali digunakan untuk mengukur suhu tubuh anak ketika demam, tetapi penggunaan dan penjualan termometer air raksa sudah tidak diperbolehkan. Karena dikhawatirkan jika termometer pecah, maka pecahan kaca dan cairan merkuri yang terkandung di dalamnya bisa sangat membahayakan.

Sebenarnya selain penggunaan termometer untuk mengecek suhu tubuh seseorang, dalam mencegah atau mengantisipasi penyebaran virus Corona (Covid-19), di banyak tempat seperti bandara atau beberapa gedung perkantoran juga disediakan thermal scanner camera yang fungsinya sama, sebagai alat pendeteksi suhu tubuh. Tetapi alat tersebut biasa digunakan untuk mendeteksi beberapa orang sekaligus dalam waktu bersamaan dan menampilkan suhu tubuh setiap tubuh manusia.

Jaga kebersihan diri sendiri dan orang terdekat dari virus Corona (Covid-19) dengan rajin cuci tangan dengan sabun, kenakan masker pelindung, gunakan tisue ketika bersin atau batuk, dan hindari tempat keramaian. Jangan lupa untuk tetap menjaga kesehatan dengan mengonsumsi makanan sehat dan bergizi, berolahraga, istirahat cukup, dan minum air putih serta multivitamin.    

Jika mengalami gejala seperti demam, batuk, bersin, atau kondisi lainnya, sebaiknya segera memeriksakan diri ke rumah sakit terdekat untuk mendapat penanganan. 
Untuk informasi atau laporan mengenai kasus Covid-19, bisa melihat di website resmi www.covid19.go.id atau menghubungi hotline Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) khusus COVID-19 di nomor 119 ext. 9. 
Pencegahan dan penanganan awal akan membantu mengurangi risiko bahaya atau komplikasi yang lebih parah.

Sekilas Mengenai Covid-19

Covid-19 atau penyakit yang disebabkan oleh virus Corona telah menyebar ke berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Virus tersebut dapat menyebabkan gangguan pernapasan dengan gejala demam, batuk, bersin, sakit kepala, sesak nafas, nyeri dada, hingga menyebabkan pingsan. 

Penularan virus bisa terjadi melalui batuk atau bersin, bersentuhan dengan penderita, serta menyentuh benda yang telah terkontaminasi karena virus dapat bertahan hingga 24 jam di permukaan benda. Untuk mencegah penyebaran virus Corona, sangat penting untuk menjaga kesehatan dan kebersihan diri.

Baca selengkapnya: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan Coronavirus

4 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Forbes. For COVID-19 Coronavirus, How Well Do Thermometer Guns Even Work? (https://www.forbes.com/sites/brucelee/2020/02/16/for-covad-19-coronavirus-how-well-do-thermometer-guns-even-work/#5aaae54f2af9). 16 Februari 2020
NY Times. ‘Thermometer Guns’ on Coronavirus Front Lines Are ‘Notoriously Not Accurate’. (https://www.nytimes.com/2020/02/14/business/coronavirus-temperature-sensor-guns.html). 14 Februari 2020

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app