HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
Ditulis oleh
HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
DR.VINA SETIAWAN
Ditinjau oleh
DR.VINA SETIAWAN

Cedera Lecutan - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Agu 15, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Tinjau pada Feb 25, 2020 Waktu baca: 3 menit

Whiplash atau cedera lecutan merupakan cedera yang relatif umum terjadi pada leher seseorang, cedera dimana leher dipaksa menjulur terlalu jauh ke belakang lalu secara cepat maju ke depan. Cedera lecutan biasanya paling sering terjadi pada kecelakaan kendaraan bermotor.

Whiplash terjadi ketika jaringan lunak (otot dan ligamen) leher mengalami cedera. Whiplash dianggap sebagai kondisi yang relatif ringan, tetapi dapat menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan jangka panjang.

Penyebab terjadinya Whiplash Injury (Cedera Lecutan)

Whiplash terjadi ketika otot-otot di leher mengalami ketegangan karena gerakan tiba-tiba ke belakang dan secara cepat maju ke depan. Gerakan yang tiba-tiba  tersebut menyebabkan tendon dan ligamen leher menegang dan robek, sehingga menghasilkan whiplash atau cedera lecutan.

Beberapa hal yang dapat menyebabkan whiplash termasuk:

  • kecelakaan mobil
  • kekerasan fisik, seperti dipukul
  • olahraga seperti sepak bola, tinju, dan karate
  • menunggang kuda
  • kecelakaan bersepeda
  • pukulan ke area kepala dengan benda berat

Tanda dan gejala Whiplash Injury (Cedera Lecutan)

Gejala whiplash biasanya muncul dalam waktu 24 jam setelah kejadian yang menyebabkan whiplash. Kadang-kadang, gejala dapat timbul setelah beberapa hari. Gejala-gejalanya juga bisa bertahan selama beberapa minggu.

Gejala umum dari whiplash dapat meliputi:

Gejala yang kurang umum terkait dengan whiplash kronis meliputi:

  • Masalah dengan konsentrasi dan memori
  • Telinga berdenging
  • Ketidakmampuan untuk tidur nyenyak
  • Sifat lekas marah
  • Sakit kronis di leher, bahu, atau kepala

Segera konsultasikan ke dokter jika gejala whiplash memburuk, seperti:

  • Gejala Anda menyebar ke bahu atau lengan
  • Nyeri saat menggerakkan kepala
  • Anda memiliki mati rasa atau kelemahan di lengan area lengan

Mendiagnosis Whiplash Injury (Cedera Lecutan)

Kasus whiplash yang paling ringan hingga sedang dapat diobati di rumah menggunakan obat anti nyeri yang dijual bebas, kompres es, dan obat-obatan lainnya. Namun, Anda harus mencari bantuan medis segera jika Anda memiliki gejala berikut:

  • Rasa nyeri atau kaku di leher yang hilang dan kemudian muncul lagi
  • Nyeri leher yang parah
  • Rasa sakit, mati rasa, atau kesemutan di bahu, lengan, atau kaki  
  • Masalah dengan kandung kemih atau usus
  • Kelemahan pada lengan atau tungkai

Dokter biasanya akan menanyakan pertanyaan tentang cedera Anda, seperti bagaimana cedera tersebut terjadi, di mana lokasi nyerinya, dan apakah rasa sakitnya tumpul, atau tajam. Dokter juga dapat melakukan pemeriksaan fisik untuk memeriksa rentang gerak Anda dan mencari area yang nyeri.

Dokter mungkin akan menyarankan Anda melakukan X-ray untuk memastikan rasa nyeri Anda tidak terhubung dengan jenis cedera atau penyakit degeneratif apapun lainnya seperti artritis.

Tes lain, seperti CT scan dan MRI, akan memungkinkan dokter untuk menilai kerusakan atau peradangan pada jaringan lunak, sumsum tulang belakang, atau saraf. 

Studi pencitraan tertentu, seperti difusi tensor imaging (DTI) atau positron emission tomography (PET scan), dapat membantu, terutama ketika dicurigai adanya cedera otak. Tes-tes tersebut akan membantu melokalisasikan dan mengukur tingkat cedera pada otak atau area lain.

Pengobatan Whiplash Injury (Cedera Lecutan)

Pengobatan untuk cedera whiplash relatif sederhana. Dokter akan sering meresepkan obat penghilang rasa sakit seperti Tylenol atau aspirin. Cedera yang lebih parah mungkin memerlukan obat penghilang rasa sakit dan relaksan otot untuk mengurangi kejang otot.

Selain pengobatan, terapi fisik memainkan peran penting dalam pemulihan pasca cedera. Anda mungkin ingin memberikan kompres es atau panas ke area yang terluka dan melakukan latihan atau gerakan sederhana untuk membangun kekuatan dan fleksibilitas di leher Anda. 

Berlatihlah dengan postur yang baik dan pelajari teknik relaksasi untuk menjaga otot leher dan membantu pemulihan. Anda mungkin juga diberi kerah busa (foam collar) untuk menjaga agar leher Anda tetap stabil.

Pengobatan alternatif

Anda mungkin juga ingin mencoba pengobatan alternatif untuk mengobati rasa nyeri akibat cedera whiplash. Beberapa pengobatan yang dapat Anda lakukan seperti:

  • Pijat, yang dapat meredakan beberapa ketegangan pada otot leher
  • Stimulasi saraf elektronik, yang melibatkan arus listrik lembut yang dapat membantu mengurangi nyeri leher
  • Akupunktur, meskipun tidak ada penelitian yang mengkonfirmasi kemampuan akupuntur untuk meredakan nyeri leher

4 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app