​Pterygium - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Feb 9, 2019 Update terakhir: Nov 5, 2020 Tinjau pada Apr 18, 2019 Waktu baca: 3 menit

Pengertian pada Pterygium 

Pterygium adalah salah satu penyakit pada mata yang menganggu penglihatan. Kondisi ini menimbulkan adanya selaput tipis yang muncul dari celah kelopak mata dan meluas hingga ke tengah mata atau kornea. Pterygium biasanya terjadi pada satu mata tetapi pada beberapa kasus ditemukan terjadi pada kedua mata sekaligus.

Lapisan tipis yang menutupi mata disebabkan  oleh degenerasi yang membentuk jaringan fibrovaskular yang abnormal. Jaringan tersebut berisikan serat kolagen yang disebabkan oleh paparan cahaya matahari.

Proliferasi muncul sebagai suatu patogenesis murni akibat dari radiasi Ultraviolet tingkat tinggi yang menimbulkan perubahan DNA. Jaringan fibrovaskular ini muncul mulai dari pinggir kelopak mata dekat hidung dengan perlahan menutup bagian putih mata (konjungtiva). Semakin lama lapisan semakin meluas dan dapat menutupi kornea mata dan menganggu penglihatan.

Penyebab dari Pterygium

Beberapa penyebab yang dapat menimbulkan pterygium antara lain

  1. Cahaya Matahari
  2. Radiasi Ultraviolet
  3. Paparan debu terus-menerus
  4. Suhu panas

Selain itu terdapat juga faktor resiko yang berhubungan dengan pterygium yaitu

  1. Usia (Paling banyak di rentang usia 30 tahun ke atas)
  2. Beraktivitas di luar yang terpapar sinar matahari dan suhu yang panas secara terus-menerus

(Petani, Kuli bangunan, nelayan)

Derajat pterygium

Tingkat keparahan pterigium dibagi menjadi 4 derajat yaitu

  1. Pterygium Derajat 1
  2. Pterygium Derajat 2
  3. Pterygium Derajat 3
  4. Pterygium Derajat 4
  1. Lapisan pterygium hanya menutup limbus kornea
  2. Lapisan pterygium melewati limbus kornea tetapi di bawah 2 milimeter melewati kornea
  3. Lapisan pterygium melebihi derajat 2 tetapi tidak melebihi tepi pupil mata dalam cahaya normal
  4. Lapisan pterygium sudah melewati tepi pupil mata dan timbul gangguan penglihatan

Gejala Pterygium

Pterygium derajat awal biasanya tidak menimbulkan gejala (asimtomatik). Gejala minimal yang muncul hanya berupa mata kering. Tetapi bila penyakit makin progresif maka akan timbul gejala antara lain

  1. Rasa terbakar pada mata
  2. Mata sedikit berair
  3. Ada rasa mengganjal
  4. Pterigium dapat terlihat dengan kasat mata oleh orang lain sehingga menganggu penampilan
  5. Penglihatan menjadi buram (pada pterigium derajat 4)

Diagnosis Pterygium

Dokter memastikan suatu penyakit dengan anamnesis dan pemeriksaan fisik. Pada penderita pterygium dokter akan melakukan pemeriksaan mata dengan memeriksa jarak penglihatan kedua mata, dan memeriksa apakah muncul kemerahan, gatal, atau bengkak.

Pemeriksaan slit lamp menjadi standar yang digunakan untuk memeriksa adanya kelainan yang menimbulkan kondisi ini.  Slit lamp adalah alat yang digunakan dokter mata di ruangan yang gelap dengan  memancarkan celah cahaya yang tipis langsung ke bola mata. Pemeriksaan ini dapat mendeteksi adanya kelainan pada organ mata bagian dalam mulai dari sklera, kornea, iris, lensa, dan sebagainya.

Pemeriksaan lain adalah dengan tes sonde. Tes sonde dapat membedakan dua penyakit yang hampir serupa yaitu pterygium dan psudopterygium. Pseudopterygium muncul akibat luka akibat penyakit mata yang menimbulkan jaringan parut. Pada pseudopterygium, tes sonde menunjukkan hasil positif dimana sonde dimana jaringan dapat dilalui oleh sonde, tetapi pada pterygium akan menunjukkan hasil negatif yang berarti tidak dapat dilewati sonde.

Penanganan Pterygium

Pengobatan pada kasus pterygium harus didasari oleh tingkat derajat penyakit. Terapi pada pterygium derajat 1 dan 2 diberikan obat antibiotik dan steroid. Kedua obat tersebut berupa obat tetes yang secara lansgung mengurangi gejala pada mata. 

Obat tetes kortikosteroid sendiri memiliki peran sebagai antiinflamasi yang bertujuan untuk mengurangi peradangan pada mata akibat kemunculan jaringan tersebut. Obat antibioitk dan kortikosteroid tets dapat dikombinasikan dan diberikan sebanyak 3 kali sehari selama 5 hingga 7 hari. Obat pelembab juga diberikan untuk mengurangi kekeringan.

Pada pterygium derajat 3 dan 4, tindakan bedah diikutsertakan pada terapi karena khusus pada derajat 4 ini dapat menganggu penglihatan. Pterygium yang berat tidak dapat hilang sendiri, maka dengan metode eksisi atau pencabutan lapisan pterigium dengan bedah sangat diperlukan. Tujuannya adalah untuk mengembalikan penglihatan akibat telah terganggu oleh jaringan tersebut.

Pencegahan penyakit Pterygium

Banyak cara untuk mencegah munculnya pterygium. Perlu perhatian mengenai edukasi penyakit ini terutama bagi para pekerja yang beraktivitas di luar. Penggunaan kacamata hitam dapat melindungi mata dari cahaya matahari dan sinar UV.


17 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Web MD (2018). Pterygium (Surfer’s Eye): Causes, Symptoms, and Treatment. (https://www.webmd.com/eye-health/pterygium-surfers-eye)
Fisher, J.P. Medscape (2019). Pterygium Treatment Management. (https://emedicine.medscape.com/article/1192527-treatment)
Delgado, A. Healthline (2017). Pterygium. (https://www.healthline.com/health/pterygium)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app