Xanthelasma - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Feb 9, 2019 Update terakhir: Nov 5, 2020 Tinjau pada Apr 16, 2019 Waktu baca: 4 menit

Bentol Pada Kelopak Mata yang Tak Kunjung Hilang, Mungkin Ini Penyebabnya

Tahukan Anda apa itu penyakit kulit xanthelasma dan xanthoma? Xanthoma adalah suatu kondisi di mana timbunan lemak terbentuk di bawah kulit. Sementara xanthelasma adalah bentuk xanthoma yang muncul pada kelopak mata. Ukuran xanthelasma dan xanthoma bisa mencapai 3 inci atau lebih kecil. Xanthelasma dan xanthoma memang tidak menyakitkan atau berbahaya, tapi penyakit kulit ini bisa sangat mengganggu penampilan Anda 

Insidens xantelasma pernah dilaporkan sebesar 0.3% pada pria dan 1.1% pada wanita. Sekitar 50% pasien xantelasma memiliki peningkatan kadar kolesterol serum. Keadaan inigt;dapat dipengaruhi oleh faktor genetik maupun kondisi medis lain seperti diabetes mellitus dan penyakit hati.

Timbunan lemak yang terbentuk adalah lemak yang berasal dari kolesterol jahat yang dikenal dengan LDL, yang mejadi pertanyaan selama ini adalah, mengapa walaupun tidak semua pasien memiliki kadar kolesterol yang tinggi dalam darah, xantelasma masih tetap dapat terbentuk? Jawabannya adalah penimbunannn kolesterol di bawah kulit tidak hanya dipengaruhi oleh tingginya kolesterol dalam darah, tapi juga bisa disebabkan oleh trauma atau pun infeksi pada daerah yang bersangkutan.

Bagaimana gambaran khas dari Xanthelasma?

Xanthelasma merupakan lesi datar atau plak yang sedikit meninggi atau bintik-bintik kulit yang menonjol berwarna kuning kehijauan atau kecoklatan, dengan ukuran bervariasi 2 – 30 mm, biasanya terletak pada kedua sisi wajah. Biasanya muncul pada kelopak mata atas, tetapi dapat juga di kelopak mata bawah, terutama bagian kelopak mata yang lebih dekat dengan hidung. Bintik-bintik kecil dapat bersatu, teraba lunak atau padat. Lebih sering terjadi  pada orang dewasa, jarang pada anak atau remaja.

Pada beberapa kasus, Xanthelasma dapat sembuh sendiri. Xanthelasma dapat timbul sendiri atau bersama dengan jenis xantoma lainnya. Umumnya berhubungan dengan penyakit lain yang mendasarinya walaupun Xanthelasma juga dapat timbul tanpa penyakit lain yang mendasarinya. Pada pasien usia muda dengan riwayat keluarga yang memiliki kadar kolesterol yang tinggi, harus dicurigai kemungkinan adanya gangguan metabolisme lemak. 

Xanthelasma dapat terjadi secara ekstensif, yaitu mengenai kelopak mata bagian atas dan kelopak mata bagian bawah

Serupa tapi tak sama, Beberapa penyakit yang mirip dengan Xanthelasma

Ada beberapa penyakit yang tampak seperti xanthelasma, namun bukan xanthelasma. Mengetahui penyakit yang mirip dengan penyakit ini dapat membantu Anda untuk menentukan pengobatan yang sesuai untuk mengobati Xanthelasma yang Anda derita.

  1. Siringoma 
    adalah tumor jinak kelenjar ekrin yang juga dapat muncul pada kelopak mata. Siringoma tampak sebagai bentol-bentol kecil, keras, muncul dalam jumlah banyak, memiliki permukaan yang halus, sewarna dengan kulit atau sedikit berwarna kekuningan. Lokasi siringoma adalah di wajah terutama di kelopak mata bawah, walaupun dapat pula pada bagian tubuh lainnya, banyak dijumpai terutama pada wanita. Yang membedakannya adalah Siringoma biasanya hanya muncul pada satu sisi wajah.
  2. Hiperplasia glandula sebasea
    adalah tumor jinak pada kelenjar sebasea yang sering dijumpai lebih banyak pada pria dibandingkan wanita. Kelenjar ini juga dapat muncul pada kelopak mata, yang membedakannya adalah, biasanya bentol pada hyperplasia lebih banyak ditemukan di dahi dibandingkan dengan bentol pada kelopak mata.
  3. Neoplasma adneksa
    Terdapat berbagai macam tumor jaringan penunjang kulit meliputi tumor kelenjar apokrin, tumor kelenjar ekrin, tumor folikel rambut, dan tumor kelenjar sebasea. Beberapa jenis tumor dapat mempunyai gambaran klinis dan lokasi yang kurang lebih sama dan untuk membedakannya dibutuhkan pemeriksaan menggunakan mikroskop.

Diagnosis Xanthelasma

Saat mendiagnosis, dokter akan mengamati gumpalan atau benjolan pada kelopak mata, warna dan ukurannya untuk mengetahui jika terdapat indikasi penyakit xanthelasma. 

Oleh karena  kondisi ini dapat dipicu oleh suatu kondisi lainnya, maka tes lanjutan perlu dilakukan untuk memastikan diagnosis termasuk:

  • pemeriksaan tekanan darah
  • tes laboratorium
  • tes kesehatan jantung

Bagaimana pengobatan Xanthelasma?

Pengobatan xanthelasma bertujuan untuk kosmetik, mengingat xantelasma tidak berbahaya bagi kesehatan namun tidak sedap dipandang. Terdapat berbagai macam terapi dengan cara bedah maupun nonbedah, walaupun sampai saat ini belum dapat disimpulkan terapi yang paling baik dan efektif. Pilihan terapinya meliputi bedah eksisi, bedah listrik, bedah beku, laser, dan penggunaan bahan kaustik kimia untuk menghilangkan Xantelasma.

Penanganan menggunakan obat-obatan diberikan apabila terdapat kelainan yang mendasari serta merujuk kepada dokter spesialis yang berkaitan dengan kelainan tersebut. Penggunaan bedah beku pada xantelasma jarang menyebabkan jaringan parut, namun dapat meninggalkan bekas berupa hipopigmentasi (warna kulit akan tampak lebih muda dari warna kulit yang asli). Bedah listrik dapat menghancurkan xantelasma apabila terletak bentol-bentol tersebut terletak pada permukaan kulit yang paling atas. Kedua jenis terapi tersebut membutuhkan terapi berulang kali dan sampai saat ini belum ada publikasi penelitian yang dilakukan terhadap pasien.

Bila bersifat genetik, maka diet dan obat penurun kolesterol merupakan terapi pilihan. Apabila terdapat penyakit sekunder yang menyebabkan meningkatnya kadar kolesterol dalam darah, maka terapi ditujukan untuk mengobati kelainan yang mendasarinya sehingga tingginya kolesterol dapat membaik dan diharapkan xantelasma dapat menghilang.

Secara umum, apabila tidak terdapat penyakit yang mendasari atau xantelasma tidak memperlihatkan tanda-tanda perbaikan terhadap pengobatan konservatif, maka pilihan terapi selanjutnya adalah bedah eksisi, ablasi laser dan penggunaan asam trikloroasetat topikal (TCA).


10 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
WebMD (2017). What Is Xanthelasma? (https://www.webmd.com/eye-health/xanthelasma)
Knott, L. Patient (2016). Xanthelasma. (https://patient.info/doctor/xanthelasma)
Dahl, A.A. Medscape (2018). Xanthelasma. (https://emedicine.medscape.com/article/1213423-overview)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Malam dok...saya punya asma, apa bisa disembuhkan dok? tks Salam, Satria Dwi P
Pertanyaan ini telah dijawab oleh seorang ahli medis
Buka di app