Tips Menghindari Bahaya Terlalu Lama Berdiri Saat Hamil

Berdasarkan hasil penelitian, ibu hamil yang berdiri terlalu lama dapat meningkat risiko terjadinya komplikasi, seperti persalinan prematur dan mengurangi tingkat pertumbuhan bayi.
Dipublish tanggal: Sep 11, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Apr 1, 2020 Waktu baca: 3 menit
Tips Menghindari Bahaya Terlalu Lama Berdiri Saat Hamil

Di zaman yang sudah modern ini, berbagai macam berbagai macam jenis pekerjaan dapat dilakukan oleh wanita. 

Seringkali, pekerjaan-pekerjaan tersebut menempatkan wanita yang sedang hamil harus berdiri dalam jangka waktu yang lama selama menjalani pekerjaan atau aktivitasnya. 

Apakah hal ini dapat memengaruhi kehamilannya dan dapat menimbulkan gangguan kehamilan? 

Sebagai wanita hamil, Anda mungkin pernah mendengar beragam saran atau larangan untuk tidak terlalu berdiri dalam waktu yang lama, akan tetapi tuntutan pekerjaan mengharuskan Anda melakukannya. 

Tidak perlu khawatir akan hal tersebut, terdapat beberapa langkah yang bisa dilakukan ibu hamil untuk mengurangi risiko terjadinya komplikasi yang bisa saja muncul dalam kehamilan karena terlalu lama berdiri. 

Dampak yang mungkin timbul karena berdiri terlalu lama 

Secara umum, berdiri dalam jangka waktu yang cukup lama tidak berbahaya bagi ibu hamil. Namun, kondisi ini tentunya akan membuat sang ibu merasa tidak nyaman, terlebih saat ibu berada dalam kehamilan trimester ketiga. 

Sebagian besar ibu hamil pada masa tersebut mengalami pembengkakan pada kaki serta rasa nyeri yang muncul di punggung akibat terlalu lama berdiri. 

Meskipun berdiri cukup lama tidak membahayakan kondisi ibu hamil, namun ada baiknya bagi ibu hamil untuk tetap mewaspadai hal ini. 

Terutama bagi ibu hamil yang memiliki risiko tinggi untuk melahirkan secara prematur dan bayi berukuran lebih kecil dari ukuran bayi pada umumnya. 

Berdasarkan hasil penelitian, ibu hamil yang berdiri terlalu lama dapat meningkat risiko terjadinya komplikasi, seperti persalinan prematur dan mengurangi tingkat pertumbuhan bayi. 

Apabila tuntutan pekerjaan mengharuskan ibu hamil berdiri dalam waktu yang lama, sebaiknya segera beritahukan kondisi kehamilannya agar terhindar dari komplikasi yang bisa saja terjadi. 

Berdiri terlalu lama juga tidak dianjurkan pada ibu hamil yang mengandung bayi kembar, mengalami plasenta previa, memiliki tekanan darah tinggi, berisiko untuk mengalami preeklampsia, bayi tidak tumbuh dengan normal, atau memiliki riwayat keguguran. 

Upaya mengurangi risiko berdiri terlalu lama 

Sebaiknya ibu hamil tidak perlu merasa khawatir yang berlebihan akan pekerjaan atau aktivitas yang mengharuskannya untuk berdiri dalam waktu yang cukup lama. Terdapat beberapa cara yang dapat membantu ibu hamil mengurangi risiko komplikasi pada kehamilan atau pun risiko lainnya yang bisa saja terjadi, yaitu: 

1. Selalui penuhi kebutuhan cairan dengan minum air mineral, ibu hamil bisa membawa botol minum sendiri agar lebih mudah . 

2. Ambil waktu untuk beristirahat dari posisi berdiri, misalnya jeda tiap 1-2 jam sekali. Ibu hamil bisa rehat selama beberapa menit dengan duduk atau berbaring sambil menaikkan kaki. 

3. Saat beristirahat dengan duduk, jangan menyilangkan salah satu kaki di atas kaki yang lain.

4. Saat tidur, ibu hamil sebaiknya berbaring dengan menghadap ke kiri agar dapat membantu meringankan pembengkakan yang terjadi serta tekanan pada vena cava inferior dapat berkurang.  Pembuluh darah inilah yang memompa darah dari tubuh bagian bawah ke jantung. 

5. Jangan berdiam diri terlalu lama. Teruslah bergerak saat berdiri, misalnya dengan berjalan ke sana kemari. Gerakan yang dilakukan membantu menjaga aliran darah tetap berjalan, mengurangi pembengkakan, dan menurunkan risiko pembekuan darah. Ibu hami juga dapat membantu sirkulasi darah menuju jantung dengan menggerakkan otot. 

6. Penggunaan stoking kompresi (compression stockings) juga dapat membantu ibu hamil untuk mencegah pembengkakan pada kaki. Selain itu, sabuk kehamilan untuk menyangga perut dan meratakan beban juga bisa digunakan ibu hamil untuk meringankan beban pada kaki dan tungkai. Pemakaian sepatu yang nyaman untuk telapak kaki juga dianjurkan saat hamil.

7. Bila keadaan memungkinkan, ibu hamil bisa menggunakan bangku atau kotak kecil di depan tempat ibu berdiri untuk meletakkan salah satu kaki, dan kemudian di ganti dengan kaki yang lain. 

Umumnya, berdiri dalam waktu yang lama pada masa kehamilan tidak berbahaya. Akan tetapi, risiko terjadinya gengguan kehamilan akibat hal ini akan meningkat pada sebagian ibu hamil yang memiliki kondisi tertentu.

Para ibu hamil dapat berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk mengetahui lebih lanjut mengenai hal ini.  


3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Foot Pain and Leg Problems in Pregnancy. Verywell Health. (https://www.verywellhealth.com/pregnancy-foot-pain-1337807)
Evidence of Health Risks Associated with Prolonged Standing at Work and Intervention Effectiveness. National Center for Biotechnology Information. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4591921/)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app