Saat Menstruasi, Berapa Kali Sebaiknya Anda Ganti Pembalut?

Dipublish tanggal: Mei 22, 2019 Update terakhir: Nov 10, 2020 Waktu baca: 2 menit
Saat Menstruasi, Berapa Kali Sebaiknya Anda Ganti Pembalut?

Saat Menstruasi, Berapa Kali Sebaiknya Anda Ganti Pembalut?

Menstruasi merupakan siklus bulanan bagi wanita yang ditandai keluarnya darah dari vagina. Kejadian ini normal dialami oleh setiap wanita. Datang bulan juga dibarengi dengan perubahan mood yang cukup mendadak. 

Lamanya siklus haid cukup bervariasi. Namun umumnya keluarnya darah berlangsung selama satu minggu.

Saat datang bulan, biasanya Anda akan menggunakan pembalut agar tidak mengalami kebocoran. Jenisnya cukup beragam ada yang tebal dan tipis. Panjang pendeknya bisa Anda pilih sesuai kebutuhan. 

Namun tahukah Anda jika tidak sering mengganti pembalut, area intim rawan terserang bakteri? Lantas berapa kali sebaiknya pembalut diganti? Temukan jawabannya dibawah ini.

Ganti Pembalut Sebaiknya Berapa Kali ya?

Pemilihan pembalut sangat bergantung pada aliran darah setiap harinya. Ada wanita yang lebih nyaman menggunakan pembalut tipis karena intensitas keluarnya darah tidak deras. Namun sebaliknya ada yang menggunakan pembalut tebal saat sedang deras-derasnya. 

Pembalut memiliki peran penting agar darah haid bisa terserap semua. Kapasitas penampungan yang disediakan juga besar, sehingga Anda tak perlu takut bocor. Meski Anda menggunakan pembalut yang ekstra tebal, penggantian harus dilakukan. 

Hal tersebut untuk mencegah terjadinya infeksi dari bakteri yang ada di darah haid. Selain itu kapasitas penampungan pembalut juga ada batasnya. Jika tidak diganti bisa menyebabkan kebocoran.

Berapa kali pembalut harus diganti setiap harinya? Sangat bergantung pada deras tidaknya darah yang keluar. 

Saat memasuki hari pertama menstruasi, Anda harus sering menggantinya karena alirannya deras. Disarankan mengganti pembalut setiap 4-6 jam atau 4-6 kali dalam sehari. Selain mencegah kebocoran juga untuk menjaga kebersihan area vagina.

Cara Membersihkan Vagina Saat Haid

Selain mengganti pembalut secara teratur, Anda juga harus menjaga kebersihan vagina saat haid. Caranya sangat sederhana.

Bersihkan menggunakan sabun polos dan air ketika mandi. Lakukan hal tersebut lebih dari sekali agar kesehatan vagina tetap terjaga. Sebaiknya pilih sabun yang bebas pewangi dan antiseptik

Kandungan bahan kimia tersebut bisa mengganggu keseimbangan bakteri baik. Selain itu bisa mempengaruhi pH vagina dan memicu iritasi.

Pemakaian sabun untuk mengharumkan vagina sebaiknya Anda hindari. Bau tidak sedap pada vagina bisa dihilangkan dengan membersihkannya secara teratur.

Vagina memiliki kemampuan untuk membersihkan diri sendiri melalui cairan yang dihasilkan. Jadi menggunakan air hangat saja sebenarnya sudah cukup tanpa perlu mengaplikasikan sabun.

Sebelum mengganti pembalut, sebaiknya bersihkan vagina terlebih dahulu. Pastikan tidak ada darah yang tertinggal di area sekitar vagina. Begitu juga pada labia dan perineum, harus dibersihkan dengan maksimal.  

Langkah membersihkan vagina juga harus Anda perhatikan. Bersihkan dengan arah dari vagina menuju anus

Jika menggunakan arah sebaliknya, kemungkinan bakteri pada anus bisa masuk ke vagina dan uretra. Hal tersebut bisa memicu terjadinya infeksi di area vagina.

Ruam pada Kulit Saat Menstruasi

Ruam sering terjadi akibat gesekan antara pembalut dengan paha. Kondisi pembalut yang terlalu banyak menampung darah juga memicu masalah ini. Jangan terlalu lama memakai pembalut, pastikan Anda menggantinya selang 4-6 jam untuk mencegah ruam.

Dengan mengganti pembalut secara teratur, area vagina menjadi tetap kering. Ruam dan infeksi pun bisa dicegah. Selain itu Anda juga merasa nyaman dan tidak takut bocor. 

Pilih pembalut yang terbuat dari bahan lembut dan tidak ada campuran pengawet atau pewangi. Jika Anda mengalami ruam saat haid, oleskan saja salep antiseptik usai mandi dan sebelum tidur.


15 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Warrilow G, et al. (2011). Quantification of menstrual blood loss. DOI: (https://doi.org/10.1576/toag.6.2.88.26983)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app