Jangan Malas Ganti Pembalut Ketika Menstruasi Tiba

Dipublish tanggal: Mei 20, 2019 Update terakhir: Nov 10, 2020 Waktu baca: 2 menit
Jangan Malas Ganti Pembalut Ketika Menstruasi Tiba

Ketika waktunya menstruasi datang, banyak wanita yang kerap mengalami mood swing dan kendala gangguan, seperti nyeri pada bagian perut bawah. Tidak berhenti sampai di sana, kadang juga ada yang merasa saking nyerinya sampai-sampai mereka tidak bisa menjalani aktivitas seperti biasa.

 Hal ini sudah banyak dan wajar sekali dialami oleh wanita dan bahkan diketahui juga oleh laki-laki yang menjadi pasangannya.

Tapi sekarang permasalahannya bukan pada mood swing atau gangguan nyeri yang jelas mengganggu semua aktivitas wanita haid tersebut. Yang paling penting dari semuanya adalah apakah sudah benar perawatan yang dilakukan wanita selama haid? Terutama waktu mereka mengganti pembalut. 

Sebab karena alasan kesibukan kerap banyak wanita yang terlambat mengganti pembalut. Padahal, tidak tepat waktu mengganti pembalut membuat wanita tersebut lebih mudah terjangkit beragam penyakit.

Berapa kali harus ganti pembalut?

Volume darah yang keluar dari vagina selama masa kehamilan memiliki frekuensi yang berbeda-beda. Meskipun banyak pembalut yang mengusung bentuk lebih lebar dan panjang, permukaan lebih cepat menyerap cairan, bantalan lebih nyaman dan tebal, namun semuanya mesti diganti pada waktunya.

Mengganti pembalut bukan hanya perkara menghindari kebocoran, namun juga alasan kesehatan.

Terlebih ketika baru awal menstruasi, lebih baik apabila Anda mengganti pembalut yang dikenakan dalam satu hari sebanyak 4 sampai 6 kali. Ini karena biasanya di hari pertama pembalut tidak akan sepenuhnya menampung darah haid yang keluar. 

Tentu saja volume darah haid pada masing-masing wanita berbeda, namun jangan menjadikan hal tersebut sebagai alasan karena tidak mengganti pembalut sama dengan mendukung tumbuh kembangnya penyakit dalam tubuh Anda.

Perhatikan kebersihan vagina saat haid

Sering mengganti pembalut saja masih belum cukup untuk merawat kesehatan vagina ketika masa menstruasi datang. Sebagai wanita, Anda juga harus paham betul bagaimana cara merawat vagina agar terhindar dari bau berlebih ketika masa haid

Caranya sederhana saja sebenarnya. Anda harus rutin setiap ganti pembalut untuk sekaligus membersihkan vagina. Lalu apakah menggunakan pewangi vagina? Jawabannya tidak.

Ketika membersihkan vagina saat haid, Anda cukup menggunakan sabun tidak berbau dan menggunakan air saja. Pastikan juga bahwa Anda membasuh dari depan ke belakang supaya tidak terpapar kemungkinan penyebaran bakteri dari anus

Kenapa pewangi vagina itu tidak perlu? Karena vagina sudah sangat canggih bisa menentukan kapan harus memperbaiki berbagai bau dan kondisi tidak menyegarkan.

Waspadai ruam pada kulit vagina

Tahukah Anda efek dini dari tidak sering mengganti pembalut? Efeknya adalah ruam merah dan tidak nyaman di sekitar vagina. Terbayang ya ketika area kewanitaan dilanda menstruasi, kulit di sekitar vagina justru mengalami ketidaknyamanan yang juga berlebih. 

Ini baru menjadi satu dampak yang dapat ditimbulkan dari tidak rajinnya Anda mengganti pembalut yang dikenakan pada area kewanitaan saat menstruasi datang.

Di samping itu beragam penyakit yang tidak terlihat dan bisa jadi lebih parah dapat Anda rasakan pelan-pelan. Mengganti pembalut secara rutin memang menjadi solusi pertama yang mesti Anda aplikasikan jika tidak ingin mengiritasi vagina. 

Hal kedua yang bisa mengobati ruam pada area vagina adalah dengan mengoleskan salep di sekitar ruam. Tujuannya supaya ruam cepat sembuh dan Anda bisa kembali nyaman beraktivitas.

Mengganti pembalut ketika menstruasi tidak lagi banyak memang terkesan membuang waktu dan pembalut saja. Tapi, hal tersebut tidak akan lagi ada dalam pikiran Anda jika sudah tahu seperti apa bahaya malas mengganti pembalut. 

Yuk, mulai sekarang jangan lagi malas mengganti pembalut selama menstruasi demi terjaganya kesehatan penting di organ vital Anda sebagai wanita.


15 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app