Rhabdomyolysis - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Jan 29, 2019 Update terakhir: Nov 5, 2020 Tinjau pada Feb 28, 2019 Waktu baca: 3 menit

Rhabdomyolysis adalah suatu kelainan berupa rusaknya jaringan otot rangka yang menyebabkan pemecahan mioglobin ke dalam aliran darah. Mioglobin yang meningkat di dalam darah dapat beresiko merusak organ ginjal dan menyebabkan gagal ginjal. 

Rhabdomyolyisis merupakan jenis penyakit khas yang timbul akibat beberapa penyebab mulai dari faktor patologis dan eksternal yang dapat menimbulkan gejala.

Mioglobin merupakan protein di dalam tubuh yang menghasilkan oksigen. Mioglobin banyak ditemukan di jaringan otot. 

Pemecahan oksigen dari mioglobin akan dibawa ke pembuluh darah dan masuk ke peredaran darah. Mioglobin merupakan unsur pembentuk oksigen pada manusia dan binatang mamalia lainnya.

Penyebab terjadinya Rhabdomyolysis

Terjadinya rhabdomyolysis secara utama adalah akibat dari kerusakan otot. Otot yang rusak dapat menunjang terjadinya rhabdomyolysis yang juga disebabkan oleh banyak hal antara lain:

  • Trauma. Trauma akibat kecelakaan lalu lintas atau akibat olahraga yang menyebabkan kerusakan otot
  • Gangguan Peredaran Darah. Beberapa jenis gangguan pada aliran darah akibat embolisme, trombosis, atau paska operasi
  • Suhu. Peningkatan tubuh yang sangat drastis juga dapat memicu terjadinya rhabdomyolysis. Seperti pada luka bakar berat atau hipertermia
  • Infeksi. Beberapa jenis infeksi yang dapat meningkatkan potensi terjadinya rhabdomyolysis seperti Influenza, Coxsackie virus, herpes, Infeksi HIV, poliomiositis dan Epstein- Barr virus.
  • Obat-obatan. Beberapa jenis obat-obatan yang dapat beresiko memiliki efek samping yang mengarah ke rhabdomyolysis antara lain:
    • Golongan Statin : obat golongan statin yang pada penderita kolesterol tinggi
    • Golongan fibrat : sama seperti statin atau sebagai penurun nilai trigliserida
    • Obat antipsikotik
    • Obat diuretik
    • Obat antibiotik erithromycin
    • Obat imunosupresan seperti cyclosporin
    • Obat penurun asam urat seperti colchicine
    • Kokain
    • Genetik. Pengaruh genetik seseorang yang menyebabkan gangguan metabolisme lemak, karbohidrat, kalium, kalsium, dan fosfat. Serta mudah terjadinya ketoasidosis

Gejala Rhabdomyolysis

Gejala yang ditimbulkan pada rhabdomyolysis antara lain:

  • Cepat lelah
  • Nyeri otot
  • Mual muntah
  • Nyeri perut
  • Badan terasa lemas
  • Demam
  • Warna urin menjadi gelap
  • Frekuensi buang air kecil berkurang atau tidak teratur
  • Urin menjadi sulit keluar
  • Penurunan kesadaran

Diagnosis Rhabdomyolyisis

Pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter diawali dengan melakukan pemeriksaan fisik terkait gejala yang dialami oleh pasien. Dokter juga menanyakan adanya riwayat trauma seperti paska kecelakaan, riwayat mengonsumi obat-obatan rutin, serta munculnya riwayat gejala yang sama pada anggota keluarga. 

Pemeriksaan penunjang penting lainnya juga perlu dilakukan seperti pemeriksaan darah lengkap untuk melihat adanya peningkatan atau penurunan angka mineral dan pemeriksaan urin untuk mendeteksi adanya perubahan warna urin yang menjadi gelap dan penurunan frekuensi urinasi.

Komplikasi Rhabdomyolysis

Beberapa komplikasi yang dapat muncul akibat rhabdomyolysis antara lain:

  • penurunan jumlah platelet dalam darah
  • pemanjangan protrombin
  • pendarahan akut
  • sindrom kompartment
  • peningkatan tekanan darah

Komplikasi jangka panjang dapat menyebabkan gagal ginjal.

Pengobatan Rhabdomyolysis

Pengobatan pada penyakit rhabdomyolisis diberikan berdasarkan sumber gejalanya. Pada munculnya rhabdomyolysis akibat konsumsi obat-obatan seperti golongan statin (atrovastatin, pravastatin), cyclosporine, colchicine, obat eritromycin, dan kokain.

Terapi lainnya untuk memperbaiki metabolisme dan mencegah gagal ginjal adalah dengan hemodialisa dan pemberian obat-obatan untuk mempertahankan fungsi ginjal. 

Tindakan hemodialisa atau cuci darah harus diseimbangkan dengan pemberian nutrisi serta obat-obatan yang sesuai untuk membantu pengeluaran protein mioglobin dari ginjal. 

Pemberian cairan infus berfungsi untuk menstabilkan kadar kalium dalam darah dan menstabilkan mineral kalsium di angka normal.

Untuk rhabdomyolysis berat yang tidak membaik secara penuh dengan obat-obatan, maka tindakan terkahir yang dapat dilakukan dokter adalah dengan melakukan pembedahan. 

Pembedahan fasiotomi dilakukan untuk mengurangi hambatan sirkulasi darah dan menurunkan tekanan yang dapat merusak jaringan dan saraf sekitar terutama pada sindrom kompartment yang menimbulkan pembengkakan dan pendarahan dari dalam jaringan yang terluka.

Terapi yang dapat dilakukan selama pemeliharaan adalah dengan memberikan rehidrasi yang cukup dan mengistirahatkan otot-otot. Usahakan untuk mengonsumsi air putih sebanyak mungkin dan menjaga daya tahan tubuh agar tidak terlalu lelah saat beraktivitas dan berolahraga. 


9 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Case-Lo, et al. Healthline (2016). Rhabdomyolysis: Causes, Symptoms, and Diagnosis. (https://www.healthline.com/health/rhabdomyolysis)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app