Quinolone: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Mar 5, 2019 Update terakhir: Okt 26, 2020 Waktu baca: 3 menit

Quinolone adalah salah satu jenis obat berbentuk tablet, tetes mata, tetes telinga ataupun dalam bentuk cairan yang disuntikkan yang tergolong obat antibiotik sintetik dan digunakan untuk menangani dan mengobati infeksi yang diakibatkan oleh masuknya bakteri ke dalam tubuh manusia sehingga bila penyakit atau infeksi tersebut bukan berasal dari bakteri, melainkan dari virus dan sebagainya, maka obat antibiotik quinolone tidak akan memiliki efek dan tidak dapat menyembuhkan infeksi yang bukan disebabkan oleh bakteri seperti influenza.  

Antibiotik Quinolone ini memiliki sistem kerja dengan cara menghambat enzim yang ada pada tubuh manusia yang bernama enzim topoisomerase II. 

Enzim ini sangat diperlukan oleh bakteri karena dengan adanya enzim topoisomerase II maka bakteri dapat dengan sangat mudah untuk memperbanyak atau menggandakan dirinya di dalam tubuh manusia.

Antbiotik quinolone ialah antibiotik yang dapat digunakan untuk menyembuhkan berbagai macam infeksi seperti infeksi nfeksi mata, infeksi telinga, infeksi saluran kemih, infeksi kulit, sinusitis, bronkitis, pneumonia, radang panggul, hingga infeksi menular seksual seperti gonore dan masih banyak jenis infeksi lainnya.

Umumnya obat ini akan dianjurkan oleh team dokter untuk digunakan bagi para pasien yang sudah termasuk usia dewasa atau usia diatas 18 tahun nan dan tidak cocok dan tidak diianjurkan untuk mereka yang masih berusia dibawah usia dewasa atau belum mencapai usia 18 tahunan.

Dosis penggunaan Antbiotik Quinolone

Untuk dosis dan takaran obat, dokter umumnya akan meresepkan kepada para pasien bergantung pada jenis penyakit, kondisi kesehatan pasien serta respon tubuh pasien pada pemberian dosis awal antibiotik quinolone. Contohnya untuk pasien yang menderita infeksi saluran kemih pada tingkat awal maka dokter biasanya akan meresepkan dosis awal sebanyak 200 - 400 miligram yang harus dikonsumsi setiap pagi hari sesudah makan. Bila dosis awal pemakaian yang biasanya dikonsumsi selama jangka waktu 4 hari antibiotik belum mampu menyembuhkan infeksi tersebut, maka dokter biasnaya akan meresepkan dosis lanjutan dimana umumnya dosis dapat dinaikkan menjadi 800 miligram per hari yang harus dikonsumsi 2 kali sehari.

Peringatan dalam menggunakan Quinolone

Dikarenakan antbiotik quinolone ialah obat yang diresepkan oleh dokter maka dosis, takaran dan cara penggunaan antibiotik quinolone diwajibkan harus mengikuti anjuran dan saran dari dokter. 

Obat antibiotik ini harus digunakan atau di konsumsi sesuai dengan dosis yang diberikan dan harus sampai habis, tidak diperkenankan untuk menggandakan dosis atau menghentikan pemakaiaan obat quinolone secara sembarangan tanpa ijin dan sepengetahuan dokter dan team medis yang memang mengetahui kondisi kesehatan pasien.

Bila si penderita memiliki riwayat penyakit, alergi dan obat obatan yang pernah atau sedang dikonsumsi dan diidap maka penderita wajib memberitahukan nya kepada team dokter yang memeriksa kondisi kesehatan si penderita itu sendiri. 

Penting bagi para penderita untuk selalu bersikap terbuka dan jujur kepada dokter dan team medis yang memeriksanya untuk menghindari adanya interaksi obat kimia yang terjadi pada tubuh atau mencegah terjadinya alergi yang dapat memperparah kondisi kesehatan tubuh penderita tersebut.

Untuk para pasien yang memiliki riwayat penyakit seperti sinusitis, bronkitis, dan infeksi saluran kemih maka wajib diingat bahwa pengkonsumsian atau penggunaan antibiotik quinolone digunakan sebagai pilihan terakhir karena kandungan yang terdapat pada para pasien pengidap penyakit diatas dikhawatirkan mampu membawa lebih banyak efek samping daripada manfaat bagi tubuh si pasien.

Bagi para ibu hamil dan menyusui, diharapkan untuk berkonsultasi terlebih dahulu kepada team dokter sebelum memutuskan untuk mengkonsumsi antibiotik jenis quinolone.

Efek samping penggunaan Quinolone

Sama seperti obat atau antibiotik jenis lainnya, penggunaan quinolone pada tubuh pasien mungkin akan menyebabkan beberapa macam efek samping seperti rasa kesemutan, nyeri dan linu pada sendi, otot yang melemah, perasaan linglung serta halusinasi namun butuh diingat bahwa tidak semua pasien pengguna antibiotik quinolone akan merasakan efek samping tersebut. 

Bila pasien merasakan efek samping yang sudah disebutkan diatas, harap segera langsung menghubungi dokter untuk mengontrol dan mengecek keadaan kesehatan pasien tersebut. 


2 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
List of Common Quinolones + Uses, Types & Side Effects. Drugs.com. (https://www.drugs.com/drug-class/quinolones.html)
Quinolone antibiotics. National Center for Biotechnology Information. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6836748/)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app