Pilates untuk Perbaiki Postur Tubuh

Dipublish tanggal: Mei 30, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit
Pilates untuk Perbaiki Postur Tubuh

Sebagian dari Anda mungkin sudah pernah mendengar tentang olahraga pilates. Namun ada juga yang belum pernah mendengar istilah pilates. Olahraga pilates adalah olahraga yang dilakukan dengan cara membuat gerakan unik menggunakan alat bantu yaitu pilates.

Bagaimana asal usul dari Olahraga Pilates?

Olahraga pilates ditemukan oleh Joseph Pilates, seorang pria yang berasal dari Jerman. Ketika masih kecil, Joseph adalah anak yang kerap sakit. Ia mengidap penyakit asma dan demam rematik

Ketika beranjak dewasa, Joseph memiliki ketertarikan pada dunia gym dan ia pun menjadi hobi berolahraga hingga menjadi jarang terserang penyakit. Hal ini membuat Joseph menarik kesimpulan bahwa salah satu alasan mengapa ia kerap sakit adalah karena ia kurang berolahraga. 

Inilah awal mula Joseph mengembankan olahraga pilates, yaitu olahraga yang dapat menyeimbangkan kesehatan pikiran dan kesehatan tubuh.

Olahraga yang disebut sebagai olahraga pilates ini sesungguhnya adalah gabungan dari olahraga gym, ilmu bela diri, yoga dan tari. Pilates cenderung menuntun pada gerakan yang kana membuat otot tubuh bekerja keras dan terasa melelahkan, namun hal ini akan mendorong agar otot tubuh cepat terbentuk.

Bagaimana Pilates dapat memperbaiki postur tubuh?

Postur tubuh seseorang sangat mempengaruhi penampilan dan kesehatan. Postur tubuh yang tidak baik akan membuat otot dan tulang menjadi tidak simetris, di mana hal ini dapat mengganggu kinerja organ-organ vital seperti jantung dan paru-paru.

Seseorang yang mengalami skoliosis (kemiringan pada struktur tulang belakang) akan memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terjangkit penyakit osteopenia, yaitu gangguan pada tulang akibat kehilangan kepadatan. 

Penderita skoliosis dan osteopenia tentu akan mengalami kesulitan dalam beraktivitas. Mereka tidak bisa berdiri atau duduk terlalu lama dan sangat mungkin untuk mengalami nyeri pada tulang belakang.

Olahraga pilates mampu membantu menurunkan derajat kemiringan tulang belakang pada penderita skoliosis. Gerakan-gerakan pada olahraga pilates juga mampu membantu Anda mengendalikan gejala-gejala skoliosis yang mengganggu aktivitas. 

Tidak hanya itu, gerakan-gerakan ini juga dapat menguatkan otot dan meningkatkan massa otot. Bagi Anda yang berprofesi sebagai seorang penari atau kerap melakukan aktivitas yang membutuhkan kelenturan seperti dancing, atau renang indah, olahraga pilates dapat menjadi alternatif untuk meningkatkan kelenturan dan ketahanan tubuh Anda.

Teknik-teknik pada olahraga pilates mampu memperbaiki postur tubuh dan menjaga tubuh supaya tetap simetris saat berdiri. Inilah yang membuat Pilates dapat meningkatkan keseimbangan dan membantu mengendalikan gerak tubuh Anda. 

Teknik ini menekankan aktivitas otot yang berada di area tulang belakang lumbal sehingga mampu menyeimbangkan pinggang dan tulang belakang.

Postur tubuh Anda pun akan terlihat lebih baik. Berbagai manfaat ini diperoleh dari gerakan-gerakan pada olahraga pilates yang membutuhkan kerja otot dan dilakukan secara berulang, dari tahap pemula hingga tingkatan yang lebih sulit. Melalui gerakan-gerakan inilah otot-otot tubuh Anda mulai terbentuk.

Berikut ini adalah beberapa hal yang harus Anda perhatikan saat melakukan olahraga pilates :

  • Konsentrasi
  • Kendalikan gerak
  • Pelan tapi pasti
  • Pendinginan

Anda harus selalu berkonsentrasi ketika melakukan gerakan-gerakan pilates. Konsentrasilah pada setiap gerakan yang Anda lakukan, karena tidak ada bagian tubuh yang tidak penting, semuanya memiliki peran penting untuk kesehatan Anda.

Hendaknya Anda mengontrol setiap gerakan yang Anda lakukan untuk memperbaiki postur tubuh, gerakan sekecil apa pun harus tetap dikontrol.

Pastikan untuk tidak terlalu kaku, tidak terlalu cepat atau lambat dalam melakukan setiap gerakan. Anda dapat melakukan gerakan pelan-pelan, perlahan, tapi pasti. Tidak perlu terburu-buru.

Selalu lakukan pendinginan setelah melakukan pilates. Anda dapat bersandar di dinding, kemudian buka kedua kaki dengan lebar dan rileks. Setelah itu, bernafaslah dengan rileks, kemudian Anda dapat membungkuk beberapa saat.


17 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Woodyard, C. (2011). Exploring the therapeutic effects of yoga and its ability to increase quality of life. International Journal of Yoga, 4(2), 49–54 (http://www.ijoy.org.in/article.asp?issn=0973-6131;year=2011;volume=4;issue=2;spage=49;epage=54;aulast=Woodyard)
Sorosky, S., Stilp, S., Akuthota, V. (2008). Yoga and pilates in the management of low back pain. Current Reviews in Musculoskeletal Medicine, 1(1), 39–47. (file://localhost/Retrieved%2520from%2520http/::link.springer.com:article:10.1007%252Fs12178-007-9004-1)
Phrompaet, S., Paungmali, A., Pirunsan, U., Sitilertpisan, P. (2011). Effects of Pilates Training on Lumbo-Pelvic Stability and Flexibility. Asian Journal of Sports Medicine, 2(1), 16–22 (http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3289190/)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app