Rambut Botak Bikin Tak Percaya Diri? Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya

Dipublish tanggal: Sep 6, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit
Rambut Botak Bikin Tak Percaya Diri? Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya

Banyak orang mulai mengalami kebotakan pada usia 50 tahun ke atas, tetapi ada juga ada mengalaminya bahkan saat usianya belum 21 tahun. Hal ini bisa disebabkan oleh sejumlah hal, mulai dari faktor keturunan sampai dampak penyakit tertentu. Sebelum mencari cara mengatasi kebotakan, Anda tentu harus tahu dulu penyebab kebotakan yang dialami. 

Apa saja penyebab kebotakan?

Faktanya, kurang lebih sekitar 100 helai rambut bisa rontok setiap harinya. Jika masih dalam batas tersebut, Anda tak perlu khawatir karena ini merupakan hal yang normal dan tidak akan bikin Anda botak. Sebab secara bersamaan, rambut baru akan mulai tumbuh untuk menggantikan rambut yang rontok.

Namun, akan lain ceritanya kalau rambut terus-terusan rontok hingga tergolong berat, hal ini bisa mengakibatkan kebotakan. Terkadang kebotakan tersebut membentuk pola khusus, seperti menyerupai huruf M. Hal ini bisa terjadi apabila kebotakan hanya terjadi di area pelipis atau berbentuk bulat di ubun-ubun kepala saja.

Kebotakan baru akan terjadi saat pertumbuhan rambut terganggu atau folikel rambut rusak. Sejumlah hal yang bisa menjadi penyebab kebotakan antara lain:

  • Faktor keturunan.
  • Efek terapi radiasi atau kemoterapi.
  • Menderita penyakit tertentu, seperti kekurangan gizi, sifilis, anemia, gangguan tiroid, dan infeksi jamur di kepala.
  • Stres berat.
  • Pasca pemulihan operasi atau sakit berat.
  • Perubahan hormon.
  • Efek samping obat atau suplemen tertentu.
  • Penggunaan produk perawatan rambut atau penataan rambut dalam gaya tertentu.

Bila rambut Anda semakin rontok dari hari ke hari hingga tampak botak, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter guna memastikan penyebabnya. Dokter akan memberikan penanganan sesuai dengan penyebab kebotakan yang Anda alami.

Cara mengatasi kebotakan pada rambut

Memiliki rambut yang lebat dan sehat tentu menjadi idaman banyak orang. Termasuk juga bagi Anda yang sering mengalami rambut rontok bahkan sampai tampak botak, maka penting untuk segera mencari cara mengatasi kebotakan sebelum bertambah parah.

Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk membantu mencegah dan mengatasi kebotakan, antara lain:

1. Penuhi kebutuhan nutrisi rambut

Memenuhi kebutuhan nutrisi dari dalam dapat membantu menguatkan sekaligus melebatkan rambut. Misalnya saja asupan protein, asam lemak omega-3, zat besi, biotin, vitamin B6, vitamin B12, dan vitamin D diketahui sangat berguna untuk menyuburkan dan menjaga kekuatan rambut. 

Nutrisi ini bisa didapatkan dengan makan daging, ikan, telur, susu, dan kacang kedelai setiap harinya. Di samping itu, konsumsilah beragam jenis makanan sehat setiap hari seperti buah-buahan, sayur-sayuran, gandum utuh, dan daging tanpa lemak guna mejaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.

2. Kurangi penggunaan alat penata rambut

Anda suka gonta-ganti gaya rambut mengikuti tren masa kini? Walau bisa mempercantik dan menambah percaya diri, Anda harus berhati-hati karena mengubah gaya rambut juga bisa menjadi penyebab kebotakan.

Sebaiknya hindari dulu meluruskan rambut dengan rebonding, menggunakan hair dryer alais pengering rambut, dan sisir begigi rapat untuk mencegah rambut rontok semakin parah. Hindari juga keseringan keramas dan menyisir rambut yang masih basah karena juga bisa memberikan efek serupa.

3. Minum obat-obatan tertentu

Sejumlah jenis obat, seperti minoxidil atau finasteride, juga bisa membantu mengatasi kebotakan. Perlu diperhatikan bahwa penggunannya harus mengikuti saran dari dokter agar risiko atau efek sampingnya bisa diminimalisir.

4. Menata rambut dengan gaya berbeda

Anda bisa berkonsultasi dengan penata rambut untuk mencari gaya rambut yang pas guna menyamarkan kebotakan.

5. Pakai rambut palsu (wig)

Wig bisa dipakai khususnya jika kebotakan yang dialami sudah parah.

6. Kurangi stres

Siapa sangka bahwa stres diam-diam bisa bikin rambut jadi rontok hingga botak. Tanpa disadari, stres bisa meningkatkan peradangan di dalam tubuh dan mempengaruhi hormon yang mengakibatkan kebotakan rambut. Bila Anda tak ingin rambut makin rontok hingga botak, maka baiknya kelola stres Anda dengan melakukan hal-hal yang menyenangkan.

Pada bebepara kasus, kebotakan juga bisa diakibatkan oleh gangguan psikologis, contohnya depresi. Guna membantu mengatasi kebotakan terkait masalah psikologis seperti ini, diperlukan konseling dengan psikiater atau psikolog.

7. Melakukan transplantasi rambut

Transplantasi rambut bisa dilakukan dengan cara memindahkan rambut dari area yang subur kemudian ditanamkan ke area yang botak. Cara mengatasi kebotakan ini bersifat permanen dan terlihat cukup alami, hanya saja biayanya cukup mahal.

Baca Selengkapnya: Malu Karena Kepala Botak? Cobalah Transplantasi Rambut

Bila rambut Anda terus-terusan rontok hingga menunjukkan gejala kebotakan, baiknya segera konsultasikan ke dokter. Dokter akan menilai tingkat keparahan rambut rontok dan melihat pola kebotakan. 

Dokter mungkin juga akan melakukan sejumlah pemeriksaan penunjang, seperti tes darah dan biopsi kulit kepala, untuk memastikan penyebab kebotakan. Setelah penyebabnya diketahui, barulah dokter dapat menentukan langkah penanganan yang tepat guna mengatasi kebotakan. 

Baca Juga: Deretan Penumbuh Rambut Alami yang Dapat Anda Coba


40 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Hair loss - Women and hair loss: coping tips. NHS (National Health Service). (https://www.nhs.uk/conditions/hair-loss/coping-tips-for-women/)
Hair loss. NHS (National Health Service). (https://www.nhs.uk/conditions/hair-loss/)
Why is my hair falling out? 10 causes of hair loss. Medical News Today. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/327005)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app