Penyebab Infeksi Saluran Kencing Sering Menyerang Wanita

Dipublish tanggal: Mei 21, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit
Penyebab Infeksi Saluran Kencing Sering Menyerang Wanita

Jika dibandingkan dengan pria, serangan penyakit infeksi saluran kencing cenderung menyerang pada wanita. Meskipun pria juga bisa mengalami serangan penyakit semacam ini, namun kemungkinannya pun jauh lebih kecil dibandingkan wanita.

Hal ini dikarenakan ada beberapa faktor yang mempengaruhinya, sehingga para wanita selalu diharapkan untuk mengetahui faktor penyebabnya dan cara untuk mengatasinya.

Infeksi saluran kencing adalah infeksi yang terjadi pada bagian sistem kemih yang dapat menyerang pada bagian ureter ginjal, uretra, kandung kemih dan bagian yang lainnya. 

Apabila Anda saat ini sedang bertanya-tanya alasan yang menjadikan wanita lebih mudah terserang infeksi saluran kencing, maka Anda dapat mengetahui faktor penyebabnya seperti berikut ini:

1. Aktivitas seksual yang dilakukan wanita

Masing-masing wanita memiliki aktivitas seksual yang tidaklah sama. Untuk wanita yang aktif dalam seks, maka akan memberikan peluang yang lebih tinggi terhadap adanya infeksi saluran kencing dibandingkan dengan wanita yang memiliki aktivitas seksual tidak terlalu aktif. Selain memicu adanya serangan infeksi kencing, terlalu aktif melakukan hubungan seks pun juga bisa menimbulkan perpindahan bakteri atau kuman dari vagina menuju uretra. Hal inilah yang dapat menyebabkan infeksi pada bagian saluran kemih.

2. Anatomi tubuh yang dimiliki wanita

Uretra atau saluran terakhir untuk membuang urine keluar dari tubuh memiliki ukuran yang jauh lebih pendek dibandingkan dengan pria. Hal inilah yang menyebabkan bakteri atau kuman jauh lebih mencapai pada bagian kandung kemih pada wanita. 

Ditambah lagi dengan uretra terletak di dekat anus, sehingga wanita disarankan untuk menjaga kesehatan dan kebersihannya dengan membilasnya dari depan ke belakang.

3. Penggunaan alat kontrasepsi tertentu

Infeksi pada saluran kencing akan lebih menyerang wanita karena adanya penggunaan alat kontrasepsi tertentu yang digunakannya. Terutama bagi wanita yang menggunakan alat KB diafragma maupun spermisida, karena diafragma bisa menekan uretra dan bisa memperlambat pada pengosongan kandung kemih.

4. Adanya faktor menopause

Setelah wanita mengalami masa menopause, maka wanita akan memiliki kadar hormon estrogen yang jauh lebih rendah, oleh karena itu, menimbulkan adanya perubahan yang ada di saluran kemih wanita. Sehingga hal inilah yang menjadikan wanita rentan terhadap serangan infeksi saluran kencing.

Cara mencegah infeksi saluran kandung kemih

Setelah Anda mengetahui penyebab dari infeksi saluran kencing seperti yang ada di atas, barulah Anda mengetahui cara melakukan pencegahan agar infeksi saluran kandung kemih dapat terhindarkan, di antaranya yaitu:

  • Apabila Anda merasa ingin ke kamar mandi untuk buang air kencing, maka jangan menahannya, segera pergi ke kamar mandi. Ketika Anda buang air kecil, maka pastikan bahwa kandung kemih sudah kosong sepenuhnya.
  • Ketika Anda habis buang air besar atau air kecil, bilaslah dengan arah depan ke belakang, jangan dari belakang ke depan, karena hal ini dapat menimbulkan bakteri masuk ke dalam vagina.
  • Perbanyak minum air putih 8 hingga 10 gelas setiap harinya.
  • Hindari mandi dengan bathtub, sebaiknya mandi lah dengan gayung maupun shower.
  • Sebelum dan sesudah melakukan hubungan badan, selalu bilas dan bersihkan vagina Anda.
  • Jangan menggunakan produk kewanitaan yang memiliki kandungan pengharum atau parfum, karena bisa menimbulkan iritasi.

Menjaga kesehatan vagina menjadi hal penting yang tidak boleh untuk Anda abaikan begitu saja. Ditambah lagi dengan mencegah jauh lebih baik dibandingkan dengan mengobati. 

Hal ini dikarenakan melakukan pencegahan jauh lebih murah dibandingkan dengan melakukan pengobatan yang membutuhkan banyak biaya.


18 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
FDA drug safety communication: FDA updates warnings for oral and injectable fluoroquinolone antibiotics due to disabling side effects. U.S. Food and Drug Administration. https://www.fda.gov/Drugs/DrugSafety/ucm511530.htm.
Hooper DC. Fluoroquinolones. https://www.uptodate.com/contents/search.
Werner K. Allscripts EPSi. Mayo Clinic, Rochester, Minn. April 7, 2017.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app