HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
Ditulis oleh
HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
DR.VINA SETIAWAN
Ditinjau oleh
DR.VINA SETIAWAN

Penyakit Retina, Ragam, Penyebab dan Cara Menjaga

Dipublish tanggal: Agu 14, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Feb 27, 2020 Waktu baca: 3 menit
Penyakit Retina, Ragam, Penyebab dan Cara Menjaga

Retina adalah lapisan jaringan yang memiliki fungsi menangkap cahaya dan letaknya di bagian belakang mata yang memiliki fungsi menangkap cahaya. Penyakit retina dapat disebabkan bakteri atau mikro organime yang masuk ke dalam mata dengan melalui darah. 

Jadi apa yang akan terjadi jika retina sakit? Apa saja jenis penyakit retina? Penyakit retina cukup bervariasi tergantungi penyebab dan bagaimana cara mengatasinya. 

Gejala Penyakit Retina

Penyakit retina pada umumnya memiliki yang serupa, yaitu berkurangnya kualitas penglihatan hingga penglihatan kabur, seperti bintik-bintik putih mengambang atau terdapat sebuah selaput menyerupai sarang laba-laba yang mengganggu daya pandang, sensitif atau peka terhadap cahaya serta mengalami kesulitan dalam membedakan warna.

Penyakit pada Retina Mata

Ada baiknya untuk mewaspadai, berikut ini adalah beberapa penyakit retina mata yang dapat mengurangi kemampuan penglihatan: 

Retinopati Diabetik

Retinopati diabetik adalah penyakit retina yang penyebab utamanya adalah penyakit diabetes dan mengakibatkan menurunnya penglihatan dan dalam kasus terburuk bisa mengakibatkan kehilangan penglihatan permanen kebutaan karena pembuluh darah retina mengalami kerusakan yang cukup parah.

Ablasi Retina

Ablasi retina adalah penyakit retina yang cukup berbahaya karena mengakibatkan para penderitanya mengalami buta permanen akibat ada robekan pada jaringan saraf. Jika kondisiya parah retina dapat lepas dari posisinya semula. 

Umumnya penderitanya mereka yang sudah berusia senja, mempunyai riwayat penyakit diabetes. Mereka yang mengalami trauma pada mata juga berpotensi terkena ablasi retina. 

Untuk mengatasi masalah ablasi retina penderita akan menjalani prosedur operasi laser supaya dapat melihat kembali.

Degenerasi makula

Seperti ablasi retina, penyakit retina yang satu ini disebabkan oleh usia senja. Degenerasi makula adalah mata mengalami penurunan kualitas dan kuantitas penglihatan akibat menurunnya kualitas retina dalam menangkap cahaya. 

Ini adalah masalah umum karena seiring bertambahya usia, sensitivitas dan kekuatan saraf optik mata untuk menangkap cahaya mulai berkurang.

Retinoblastoma

Retinoblastoma adalah kanker yang dimulai di retina atau lapisan mata. Retinoblastoma dapat menyerang satu atau kedua mata. Retinoblastoma umumnya dialami oleh anak anak dan balita.

Cara menjaga kesehatan Retina Mata

Ketika retina mengalami kerusakan, kemampuan untuk melihat seseorang pasti akan terganggu. Retina adalah target penyakit seperti retinopati diabetik atau degenerasi makula. 

Untuk memastikan retina Anda tetap berada dalam kondisi yang sehat, ada baiknya melakukan lakukan metode berikut,

1. Makan makanan bergizi

Sama seperti menjaga tubuh yang sehat, untuk menjaga kesehatan mata, Anda juga harus memperhatikan pola makan. Anda dengan menkonsumsi makanan bergizi, memenuhi nutrisi dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh dan mata. 

Untuk gizi maksimal untuk mata yang sehat sangat disarankan untuk mengkonsumsi vitamin A, vitamin C, dan vitamin E

Jangan lupa mengkomsumsi antioksidan, dan beberapa jenis mineral. Kesemuanya ini bisa Anda dapatkan dalam ikan, buah-buahan, dan sayuran yang berwarna hijau seperti bayam, brokoli, dan lainnya.

2. Kenakan kacamata hitam

Mata dan retina juga membutuhkan perawatan dan perlindungan. Gunakan kacamata pelindung jika diperlukan, misalnya saat Anda bekerja dengan benda yang dapat merusak mata atau di lingkungan berdebu. 

Gunakan kacamata saat menggunakan komputer, atau gunakan layar tambahan anti radiasi di monitor komputer Anda. Jangan membuat mata Anda terlalu lelah dan sering mengistirahatkan mata setelah digunakan untuk bekerja.

3. Istirahatkan mata Anda

Terlalu lama menatap layar komputer dapat menyebabkan mata lelah. Kebiasaan ini bisa menyebabkan penglihatan menjadi kabur, mata sulit fokus, mata kering, dan sakit di kepala dan leher. 

Anda dapat mengatasinya dengan mengalihkan mata dari layar komputer selama 20 detik, setiap 20 menit.

4. Berhenti merokok

Selain berbahaya untuk paru-paru dan jantung, merokok juga dapat memengaruhi kesehatan mata. Nikotin dalam rokok dapat menghambat sirkulasi darah ke retina dan merusak pembuluh darah yang terdapat di sekitar mata. Selain itu, merokok juga akan mengurangi jumlah antioksidan dalam darah Anda yang akan mengurangi kesehatan mata.

Untuk dapat mengetahui kesehatan pada retina mata Anda sebaiknya melakukan pemeriksaan retina oleh dokter mata. Pemeriksaan retina mata bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemungkinan kerusakan retina atau masalah masalah yang berkaitan dengan penurunan fungsi retina.

Beberapa pemeriksaan akan direkomendasikan oleh dokter mata untuk menilai kondisi retina seperti pemeriksaan radiologis (ultrasonografi, CT scan, MRI), optical coherence tomography (OCT), tes amsler grid, dan angiografi dengan zat kontras

Penyakit pada retina mata sama sekali tidak boleh dipandang sebelah mata karena berpotensi besar mengganggu penglihatan, bahkan dalam beberapa kasus penderita dapat mengalami kehilangan penglihatan secara permanen. 

Jika Anda mengalami keluhan mata atau penglihatan, Anda harus segera berkonsultasi dengan dokter mata untuk mendapatkan perawatan yang tepat.


15 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Ryan SJ, et al. Macular hole. In: Retina. 5th ed. Philadelphia, Pa.: Saunders Elsevier; 2013. https://www.clinicalkey.com.
Riggin EA. Decision Support System. Mayo Clinic, Rochester, Minn. Jan. 7, 2015.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app