Gondongan - Penyebab, Gejala, & Pengobatan

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Mei 8, 2019 Waktu baca: 3 menit
Gondongan - Penyebab, Gejala, & Pengobatan

Mumps atau di Indonesia dikenal dengan Gondongan merupakan infeksi pada kelenjar air liur. Kelenjar air liur ini berada di antara pipi dan dekat telinga disebut kelenjar parotis. Gondongan dapat menyebabkan pembengkakan salah satu atau kedua kelenjar parotis (salah satu jenis kelenjar air liur) sehingga penyakit ini disebut juga sebagai parotitis.

Letak Kelenjar Parotis

Apabila mengalami gondongan, kelenjar liur bisa membengkak dan sangat menyakitkan, dan sering kali disertai dengan sakit kepala yang sangat hebat selama satu atau dua hari.

Gondongan biasanya tidak menyebabkan masalah yang serius, tapi kadang-kadang dapat mempengaruhi testis (buah zakar) anak laki-laki yang lebih tua (setelah pubertas) atau pria dewasa sehingga buah zakar menjadi bengkak dan sakit (orchitis).

Penyebab Mumps / Gondongan

Mumps atau Gondongan  disebabkan oleh virus yang disebut paramyxovirus  yang menginfeksi kelenjar liur terutama kelenjar parotis yang terletak di depan dan di bawah telinga. Virus ini juga dapat menginfeksi kelenjar ludah lainnya yang lebih rendah yang terletak di sepanjang rahang. Gondongan dapat menyebabkan sakit kepala hebat dan kadang-kadang sulit untuk memastikan ini hanya gondongan atau ada yang lain, karena gejala dapat mirip dengan meningitis. Hanya sekitar 25 % dari orang-orang yang memiliki infeksi akan mengalami pembengkakan kelenjar parotis.

Kebanyakan orang terinfeksi virus mumps ini tidak memiliki tanda-tanda bahwa mereka sedang ter-infeksi, sementara beberapa mengalami demam -seperti flu (sering dengan sakit kepala yang hebat). Gondongan ini kebanyakan menyerang anak-anak, paling sering usia antara 5 - 9 tahun. Gondongan penyakit menular Gondongan dapat ditularkan melalui tetesan air liur yang terinfeksi dari mulut yang dapat menyebar melalui bersin dan batuk.

Ketika orang sehat terpapar virus mumps perlu waktu antara 12 - 25 hari (fase inkubasi) untuk memunculkan gejala . Gondongan pada anak akan menjadi tidak sehat (gak enak badan) untuk satu atau dua hari sebelum pembengkakan pada pipi bawah telinga muncul. Seseorang dapat menularkan virus dari sekitar 2 hari sebelum menjadi sakit, sampai sekitar 10 hari sesudahnya.

Fase infektif yaitu fase dimana seseorang yang telah terinfeksi dapat menularkan virus ini yaitu 2-5hari setelah gejala mumps muncul. Meskipun virus masih dapat ditemukan pada air liur pada hari ke7 hingga ke 9. Pada kencing dan semen, virus tersebut bisa ditemukan hingga hari ke 14. Anak-anak atau orang dewasa yang menular harus tinggal jauh dari orang lain. Orang yang tidak memiliki pembengkakan masih dapat menularkan infeksi.

Tanda dan Gejala Gondongan

  • Kurang dari 50% dari anak-anak yang gondongan menjadi tidak sehat alias sakit.
  • Biasanya tanda pertama yaitu demam, nafsu makan turun dan sakit kepala.
  • Setelah 1 atau 2 hari, mungkin ada pembengkakan kelenjar liur (parotis) yang terletak antara rahang bagian belakang dan telinga.
  • Sakit kepala biasanya terasa berat setelah pembengkakan kelenjar parotis, tidak mau makan, dan kadang-kadang muntah.
  • Sakit kepala akibat gondongan dapat terjadi bahkan ketika tidak ada pembengkakan kelenjar parotis.
  • Gondongan ini biasanya kempes setelah 5 sampai 10 hari.

Gangguan Kesehatan Akibat Gondongan

  • Gondongan jika mengenai anak-anak biasanya lebih aman dari pada mengenai remaja atau pria dewasa.
  • 15-35% dari laki-laki usia setelah pubertas dengan gondongan mengalami bengkak dan sakit pada testis (orchitis) biasanya hanya pada satu sisi. Biasanya jarang terjadi kemandulan, namun bisa saja terjadi. Orkitis biasanya dimulai 7 sampai 10 hari setelah pembengkakan kelenjar liur dimulai.
  • 5% dari perempuan usia setelah pubertas yang kena gondongan bisa mendapatkan jenis yang sama dari infeksi pada ovarium (ooforitis), menyebabkan rasa sakit di bagian bawah perut. Hal ini tidak menyebabkan kemandulan.
  • Gondongan dapat menyebabkan meningitis, dengan gejala sakit kepala hebat dan leher kaku. Jika ini terjadi, penderita harus segara diperiksa oleh dokter, namun meningitis karena gondongan tidak memerlukan pengobatan dan hampir selalu hilang tanpa meninggalkan masalah.

Cara Mengatasi / Menangani Gondongan

Tidak ada pengobatan khusus untuk gondongan, gondongan tidak memerlukan antibiotik karena penyebabnya adalah virus. Pengobatan secara simtomatis dan suportif artinya pasien diberikan obat-obatan sesuai dengan keluhan yang ada, misalnya untuk rasa sakit, demam dan sakit kepala bisa digunakan parasetamol atau ibuprofen. Dan dilakukan hal-hal yang dapat membuat pasien nyaman dan dapat meningkatkan daya tahan tubuh untuk melawan virus, seperti :

  • Istirahat cukup dan mungkin jauh lebih nyaman di ruangan gelap selama merasakan sakit kepala.
  • Multivitamin.
  • Banyak minum.
  • Makan berbagai jenis makanan yang lunak dan enak agar doyan makan.
  • Hindari makanan asin dan makan lain yang bisa merangsang air liur.
  • Hubungi dokter jika penderita mengalami sakit kepala, leher kaku atau masalah lain yang tidak kunjung hilang.
  • Agar tidak menular ke yang lain penderita agar tetap di rumah sampai bengkak turun, atau selama 9 hari (dari mulai sakit).
  • Gunakan masker untuk mencegah penularan
  • Jangan berbagi alat makan atau handuk untuk mencegah penularan

Pencegahan Gondongan

Gondongan dapat dicegah melalui Imunisasi dengan vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella ) dianjurkan untuk anak-anak ketika mereka berusia 15 bulan dan pada usia 5 tahun sebagai ulangan (booster).

 


12 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Michael Paddock, Mumps (https://www.medicalnewstoday.com/articles/224382), 6 May 2011.
Debra Rose Wilson, PhD, MSN, RN, IBCLC, AHN-BC, CHT, Mumps (https://www.healthline.com/health/mumps), 31 July 2017.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app