9 Mitos Seputar Jerawat

Dipublish tanggal: Jun 21, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Sep 5, 2019 Waktu baca: 3 menit
9 Mitos Seputar Jerawat

Jerawat adalah masalah umum yang sering dialami setiap orang. Banyaknya mitos mengenai jerawat membuat banyak orang merasa bingung dan ragu akan kebiasaan yang rutin mereka lakukan. 

Berikut akan dibahas beberapa mitos seputar jerawat yang mungkin dapat menambah pengetahuan Anda seputar jerawat.

Iklan dari HonestDocs
Mikrodermabrasi Facial 1 Kali Di Aveia Clinic

Facial berfungsi untuk mengangkat komedo, mencerahkan, mengangkat sel kulit mati, merangsang pembentukan kulit baru tanpa rasa sakit, mendinginkan, dan melembabkan kulit juga. Paket ini termasuk facial treatment dan masker, tetapi belum termasuk biaya konsultasi dokter dan obat.​

1. Jerawat akan menghilang seiring bertambahnya usia

Jerawat umumnya terjadi pada masa remaja terlebih saat memasuki masa akil balik. Hormon akan berubah mempengaruhi perubahan fisik termasuk kondisi kulit dan memicu timbulnya jerawat. Namun, jerawat juga dapat dialami orang dewasa pada usia 30 hingga 40 tahun keatas. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh perubahan hormon misalnya ketika sedang mengandung, atau pengobatan yang sedang digunakan.

2. Memecahkan Jerawat mempercepat penyembuhannya

Memecahkan jerawat dapat mengiritasi kulit wajah, bakteri yang terdapat di dalamnya membuat wajah semakin meradang dan kemungkinan meninggalkan bekas. Perilaku ini juga berisiko menyebarkan bakteri ke sel-sel kulit di sekitar yang menyebabkan perluasan area berjerawat dan memperlambat proses pemulihan.

3. Sering mencuci muka mencegah timbulnya jerawat

Menjaga kulit tetap bersih penting dilakukan agar terhindar dari jerawat, namun membersihkan terlalu sering dapat membuat kulit menjadi kering. Dalam keadaan kulit kering, lapisan wajah mudah terbuka dan memungkinkan kuman dan bakteri menempel sehingga menyebabkan jerawat. Para ahli menyarankan pencucian wajah sebaiknya dilakukan 2 kali dalam sehari dengan pembersih yang sesuai dengan jenis kulit.

4. Pasta gigi dapat mengobati jerawat

Mitos mengenai penggunaan pasta gigi dapat menghilangkan jerawat telah terjadi secara turun temurun dari generasi ke generasi. Meskipun ada beberapa kandungan dalam pasta gigi yang dapat mengeringkan jerawat, bahan ini  tidak direkomendasikan untuk mengobati jerawat. Terdapat banyak kandungan lainnya yang dapat mengiritasi jerawat yang menyebabkan jerawat menjadi semakin merah dan meradang.

5. Tidak boleh menggunakan produk riasan wajah dan pelembab saat berjerawat

Penggunaan produk riasan wajah atau make up boleh digunakan jika kondisi jerawat tidak meradang. Namun produk riasan wajah yang digunakan sebaiknya dikhususkan untuk kulit berjerawat. Carilah produk yang memiliki komposisi non-acnegenic atau non-comedogenic. Produk-produk tersebut dibuat agar tidak menyumbat pori-pori. Setelah penggunaan produk, wajah wajib dibersihkan dengan sempurna agar tidak ada produk yang menyerap ke dalam pori-pori.

Jika jerawat dalam kondisi merah meradang dan terasa sakit, hindari pemakaian kosmetik pada wajah, karena kulit dapat teriritasi oleh bahan kandungan dari kosmetik.

Iklan dari HonestDocs
Mikrodermabrasi Facial 1 Kali Di Aveia Clinic

Facial berfungsi untuk mengangkat komedo, mencerahkan, mengangkat sel kulit mati, merangsang pembentukan kulit baru tanpa rasa sakit, mendinginkan, dan melembabkan kulit juga. Paket ini termasuk facial treatment dan masker, tetapi belum termasuk biaya konsultasi dokter dan obat.​

Penggunaan pelembab justru bisa membantu dalam perawatan jerawat. Dengan melembabkan wajah, kulit akan terhidrasi dan tidak akan memproduksi minyak berlebihan yang akan menimbulkan jerawat.

6. Tabir surya dapat mengiritasi jerawat

Tabir surya penting digunakan untuk melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar matahari. Beberapa tabir surya mengandung bahan yang memperburuk kondisi jerawat, namun carilah tabir surya untuk jenis kulit berjerawat sehingga aman digunakan..

7. Makanan tidak berpengaruh pada jerawat

Penelitian menyebutkan bahwa ada beberapa jenis makanan yang harus dihindari ketika kulit wajah Anda sedang berjerawat. Hubungan antara makanan dan jerawat masih diperdebatkan selama puluhan tahun. Banyak peneliti menekankan bahwa memang ada koneksi antara keduanya. Makanan yang mengandung lemak jenuh akan memicu produksi kelenjar minyak, selain itu produk seperti susu dan keju juga memengaruhi kondisi wajah. Jika jerawat sedang membandel, cobalah untuk menghindari makanan tersebut untuk sementara dan lihat perubahannya.

8. Jerawat tidak berhubungan dengan stres

Menurut sebuah penelitian dari Wake Forest University School of Medicine, remaja yang mengalami kondisi stres memiliki resiko 23% lebih besar menderita jerawat akut. Dalam kondisi stres jaringan dalam tubuh tidak bekerja dengan baik, dan sistem imun juga menurun. Itulah sebabnya bakteri dan kuman dapat lebih cepat berkembang biak. Solusi adalah dengan menjaga mood dan kualitas tidur yang baik.

9. Berhubungan seks menyebabkan jerawat

Mitos! Seks mempengaruhi peningkatan kadar androgen. Meskipun androgen dalam tubuh dapat menyebabkan jerawat, tidak ditemukan bukti yang cukup bahwa seks dapat memicu jerawat.

11 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Sanford J, et al. (2016). Inhibition of HDAC8 and HDAC9 by microbial short-chain fatty acids breaks immune tolerance of the epidermis to TLR ligands. DOI: (https://doi.org/10.1126/sciimmunol.aah4609)
Pearl RL, et al. (2018). Stigmatizing attitudes toward persons with psoriasis among laypersons and medical students. DOI: (https://doi.org/10.1016/j.jaad.2018.08.014)
Hui RW. (2017). Common misconceptions about acne vulgaris: A review of the literature. DOI: (http://doi.org/10.4103/CDR.CDR_16_17)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app