Mers - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Feb 11, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Tinjau pada Apr 26, 2019 Waktu baca: 3 menit

Kenali MERS 

Apakah kamu tahu apa itu MERS ? Mers merupakan nama sebuah penyakit yang biasa dikenal dengan sebutan Flu Arab. Mers juga merupakan nama kepanjangan dari Middle East Respiratory Syndrome coronavirus. 

Untuk kamu yang masih asing dengan penyakit satu ini, disini kita akan sharing berbagai informasi dan pengetahuan mengenai apa itu penyakit MERS atau flu Arab ? Apakah penyakit ini berbahaya atau merupakan penyakit menular ? Apa saja gejala dan ciri ciri serta penyebab penyakit MERS ini ? Untuk mengetahui jawabannya, sebaiknya kamu terus membaca artikel dibawah ini.

MERS (Middle East respiratory syndrome coronavirus)

Mers atau Flu Awab atau Middle East respiratory syndrome coronavirus atau bisa juga disebut sebagai MERS-CoV merupakan salah satu penyakit yang menyerang saluran pernafasan seseorang yang disebabkan oleh infeksi virus korona atau coronavirus pafa bagian paru paru. Penyakit Mers atau Flu Arab ini pertama kali dilaporkan terjadi di Arab Saudi pada tahun 2012 sehingga penyakit satu ini lebih populer dengan nama Flu Arab. 

Penyakit MERS juga sangat fenomenal di Arab Saudi tahun itu karena telah menyebar menjadi 1600 kasus dimana 36% diantara pasien yang terserang sampai ditemukan meninggal dunia. Selang 3 tahun kemudian tepatnya di tahun 2015, giliran negeri ginseng Korea yang terserang dan waspada akan penyakit satu ini. Virus korona memang belum diketahui pasti bagaimana bisa menyebar luas di negeri Arab Saudi namun kuat dugaan bahwa virus korona dibawa oleh unta unta yang tinggal di negara tersebut.

Gejala Penyakit MERS

Penyakit MERS layaknya penyakit Flu pada umumnya yang bersifat menular namun yang membedakan virus ini tidak akan menular semudah virus flu biasa. Virus MERS tidak akan menular dan menyebar tanpa adanya kontak langsung dari sumber virus itu sendiri.

Kebanyakan para penderita penyakit MERS awalnya tidak sadar bila ia sedang menderita penyakit flu arab karena gejala awal yang ditunjukan hampir sama dengan gejala seseorang menderita FLU biasa, namun setelah masa inkubasi kurang lebih 5 harian maka si penderita akan menimbulkan gejala gejala yang lebih khusus lagi dan bisa menunjukan bahwa ia sedang menderita penyakit MERS. 

Adapun beberapa gejala yang dapat ditunjukan oleh para penderita MERS ialah demam, sesak nafas, batuk, mual dan muntah, adanya gangguan pencernaan seperti diare, nyeri otot dan nyeri dada, mengigil, pneumonia atau infeksi paru paru, dan pegal pegal seluruh tubuh. 

Untuk kamu yang menemukan adanya gejala gejala tersebut pada penyakit flu yang kamu derita sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter agar mendapatkan penanganan dan pengobatan secepatnya. Karena bila didiamkan, penyakit MERS yang semakin parah akan berpotensi untuk membuat kerusakan fatal pada tubuhmu seperti gagal organ terutama gagal ginjal dan syok sepsis. Pasien yang tidak sempat mendapatkan perawatan sesegera mungkin dikahwatirkan akan terancam nyawanya dan bisa menimbulkan kematian. 

Faktor Penyebab MERS 

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang terkena penyakit MERS antara lain :

  • Faktor Usia. Penyakit MERS akan lebih rentan menyerang mereka yang usianya sudah tua atau para lansia dikarenakan daya tahan tubuh yang sudah tidak sekuat anak muda dan orang dewasa pada umumnya
  • Faktor Kekebalan Tubuh. Kekebalan tubuh seseorang memang merupakan suatu pertahanan dimana mereka yang berdaya tahan tubuh lemah juga akan lebih mudah terserang penyakit dan virus.
  • Faktor Penyakit Medis Tertentu. Mereka yang sedang sakit seperti sakit HIV AIDS, kanker, diabetes dan paru paru umumnya akan lebih mudah terjangkit penyakit yang disebabkan oleh virus termasuk penyakit MERS.
  • Faktor Makanan. Seseorang yang mengkonsumsi daging unta mentah atau susu unta kemungkinan akan lebih besar terkena flu arab.
  • Pernah berkunjung ke ARAB Saudi dan suka berinteraksi dengan unta
  • Sering berada di dekat pasien yang menderita penyakit MERS

Diagnosis MERS

Untuk mendiagnosis MERS, dokter akan melakukan uji laboratorium termasuk:

  • Uji molekular - untuk mendiagnosis infeksi MERS aktif.
  • Uji serologi - untuk mengevaluasi tanda-tanda infeksi MERS yang sudah lalu, dengan mendeteksi antibodi terhadap MERS.

Pengobatan MERS

Belum ada pengobatan khusus untuk mengatasi penyebab ini. Akan tetapi ada beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan untuk menghindari terkena kondisi ini, seperti:

  • Rutin mencuci tangan terutama sebelum makan atau menyentuh wajah.
  • Rutin membersihkan benda yang sering disentuh banyak orang (telpon, pintu, dan lainnya).
  • Menutup hidung maupun mulut ketika bersin atau batuk dengan tisu, dan langsung membuang tisu tersebut ke tempat sampah.
  • Hindari kontak fisik atau berbagi pakai peralatan makan dengan penderita MERS.

Semoga artikel di atas dapat membantu kamu dalam menambah ilmu pengetahuanmu mengenai penyakit MERS. 


14 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Mayo Clinic (2018). Diseases Conditions. What is MERS-CoV, and What Should I Do? (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/sars/expert-answers/what-is-mers-cov/faq-20094747)
Johns Hopkins Medicine (2019). Conditions and Diseases. Middle East Respiratory Syndrome (MERS). (https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/middle-east-respiratory-syndrome-mers)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app