Manfaat Berolahraga Saat Berpuasa yang Mungkin Tidak Anda Ketahui

Meskipun tidak makan sebelum berolahraga bukan untuk semua orang, ada manfaat besar yang didapat dari berolahraga dalam keadaan puasa. Untuk lebih jelasnya, mari disimak artikel yang satu ini.
Dipublish tanggal: Jul 11, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit
Manfaat Berolahraga Saat Berpuasa yang Mungkin Tidak Anda Ketahui

Jika Anda pernah berlatih di gym atau mencari tahu informasi mengenai nutrisi yang dibutuhkan untuk membentuk tubuh, kebanyakan sumber akan menyarankan untuk makan sebelum berolahraga. 

Banyak yang percaya bahwa makan sebelum latihan dapat membantu mereka mencapai kinerja yang optimal selama latihan.Lantas, bagaimana saat bulan Ramadhan tiba? Apakah dengan tidak makan sebelum latihan akan mengurangi performa Anda? 

Walaupun kebanyakan orang cocok dengan pola makan seperti di atas, namun tidak sedikit orang yang merasa tidak nyaman berolahraga dengan perut penuh. Beberapa orang merasa kenyang dan lamban selama sesi latihan ketika berolahraga dengan perut penuh. 

Oleh karena itu, jika Anda sedang berpuasa atau Anda tidak terbiasa untuk makan sebelum berolahraga, Anda dapat melakukan latihan dengan kondisi perut yang kosong. 

Meskipun tidak makan sebelum berolahraga bukan untuk semua orang, ada manfaat besar yang didapat dari berolahraga dalam keadaan puasa. Untuk lebih jelasnya, mari disimak artikel yang satu ini.

Tubuh anda menjadi lebih sensitif terhadap insulin 

Jika Anda berolahraga dalam keadaan puasa, maka akan meningkatkan sensitivitas Anda terhadap insulin. Insulin adalah hormon yang membantu transpor glukosa dari darah ke dalam sel. Jika tubuh lebih sensitif terhadap insulin, maka kemungkinan Anda menderita diabetes tipe 2 akan berkurang.

Merangsang produksi hormon pertumbuhan untuk membantu Anda membakar lemak dan membangun otot.

Berolahraga (khususnya olahraga angkat beban) dengan keadaan perut kosong seperti saat Anda berpuasa dapat memicu produksi hormon pertumbuhan berkali kali lipat dibandingkan dengan berolahraga setelah makan. 

Sebuah studi yang dikutip dalam artikel Science Daily, Puasa berkala rutin baik untuk kesehatan Anda. fakta bahwa setelah puasa 24 jam, produksi HGH pria naik 2000% dan wanita 1.300%.

Kondisi ini dapat menyebabkan pembakaran lemak dan pembangunan massa otot yang jauh lebih cepat dan efisien.

Meningkatkan kinerja latihan secara keseluruhan

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, berolahraga dalam keadaan berpuasa dapat memicu produksi hormon pertumbuhan manusia berkali kali lipat. Ketika Anda makan, pelepasan hormon pertumbuhan manusia dibatasi oleh kenaikan glukosa dalam tubuh Anda. 

Bahkan jika Anda tidak berolahraga dalam keadaan puasa, berpuasa memungkinkan Anda untuk memiliki kondisi fisik yang baik dan umur yang lebih panjang. 

Tubuh juga akan mengalami peningkatan testosteron saat berolahraga dalam keadaan puasa. Testosteron meningkatkan libido, massa otot, dan tingkat energi pada pria dan wanita. 

Berolahraga dalam keadaan berpuasa memungkinkan HGH dan testosteron bekerja bersama-sama, sehingga memberikan Anda kondisi terbaik untuk membakar lemak dan membangun otot.

Pada tahap awal, mungkin Anda akan merasa lemas saat berolahraga dengan perut kosong, namun seiring berjalannya waktu Anda akan menemukan bahwa berolahraga dengan perut penuh lah yang sebenarnya menurunkan performa latihan Anda.

Perlu diingat bahwa mengkonsumsi makanan yang berkualitas dan tetap memenuhi kebutuhan cairan setelah berbuka adalah kunci utama untuk dapat mempertahankan kebiasaan berolahraga dalam keadaan puasa.

Berolahraga dalam keadaan puasa melatih tubuh Anda untuk membakar lemak lebih efisien.

Semakin lama Anda berlatih dalam kondisi puasa, semakin banyak lemak yang disesuaikan dengan tubuh Anda. Ini berarti bahwa tubuh Anda dapat membakar lemak lebih efisien dari waktu ke waktu.

Pembakaran lemak yang lebih efisien disebabkan oleh rendahnya kadar glukosa dalam tubuh Anda. Sumber energi utama yang digunakan tubuh adalah glukosa. Saat kadar glukosa tubuh rendah dan Anda berolahraga, tubuh akan mencari sumber energi lainnya. 

Dalam kasus ini tubuh akan menggunakan lemak sebagai cadangan energi untuk dapat melakukan aktivitas olahraga. Oleh karena itu, pembakaran lemak lebih efektif dilakukan ketika Anda sedang berpuasa.

Karena kondisi setiap orang berbeda, Anda dapat mencoba berbagai jenis olahraga saat Anda berpuasa. 

Anda dapat melakukan olahraga dengan intensitas ringan seperti jogging atau olahraga dengan intensitas tinggi seperti latihan angkat beban untuk mendapatkan proses pembakaran lemak yang maksimal.

Memulai rutinitas olahraga saat berpuasa adalah hal yang cukup sulit, namun ketika tubuh Anda sudah terbiasa, makan akan sulit bagi tubuh Anda untuk berolahraga dalam keadaan tidak puasa. 

Namun perhatikan kondisi tubuh Anda, jangan memaksa tubuh Anda terlalu keras dan menyebabkan Anda sakit. Ada baiknya jika Anda melakukan segala sesuatu dengan bijak.


8 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Paoli, Antonio & Marcolin, Giuseppe & Zonin, Fabio & Neri, Marco & Sivieri, Andrea & Pacelli, Quirico Francesco. (2011). Exercising Fasting or Fed to Enhance Fat Loss? Influence of Food Intake on Respiratory Ratio and Excess Postexercise Oxygen Consumption after a Bout of Endurance Training. International journal of sport nutrition and exercise metabolism. 21. 48-54. 10.1123/ijsnem.21.1.48. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/50409403_Exercising_Fasting_or_Fed_to_Enhance_Fat_Loss_Influence_of_Food_Intake_on_Respiratory_Ratio_and_Excess_Postexercise_Oxygen_Consumption_after_a_Bout_of_Endurance_Training)
Melanson EL, et al. (2009). Exercise improves fat metabolism in muscle but does not increase 24-h fat oxidation. DOI: (https://doi.org/10.1097/JES.0b013e31819c2f0b)
Hansen D, et al. (2017). Impact of endurance exercise training in the fasted state on muscle biochemistry and metabolism in healthy subjects: can these effects be of particular clinical benefit to type 2 diabetes mellitus and insulin-resistant patients? DOI: (https://doi.org/10.1007/s40279-016-0594-x)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app