Awas! Malas Cuci Tangan Dapat Sebabkan 7 Penyakit Ini

Dipublish tanggal: Agu 7, 2019 Update terakhir: Nov 16, 2021 Waktu baca: 6 menit
Awas! Malas Cuci Tangan Dapat Sebabkan 7 Penyakit Ini

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Salah satu cara mencegah penularan kuman, bakteri, atau virus yang dapat menyebabkan penyakit adalah dengan rajin cuci tangan;
  • Dengan rajin cuci tangan, Anda juga dapat mengurangi risiko terkena berbagai penyakit menular, seperti pilek, flu, diare, hingga penyakit hepatitis;
  • Beberapa macam penyakit sering muncul jika tidak cuci tangan adalah flu, serta beberapa masalah pencernaan, seperti muntaber dan infeksi usus;
  • Tidak hanya melindungi diri sendiri dari kuman atau bakteri, tetapi rajin cuci tangan juga membantu mencegah penularan ke orang lain;
  • Klik untuk membeli produk antiseptik seperti hand sanitizer dan perlengkapan new normal di HDmall. Gratis ongkir ke seluruh Indonesia & bisa COD.

Salah satu cara mencegah penularan kuman, bakteri, atau virus yang dapat menyebabkan penyakit adalah dengan rajin cuci tangan. Dengan mencuci tangan, Anda dapat mengurangi risiko terkena infeksi atau bakteri yang timbul melalui tangan setelah menyentuh atau memegang sesuatu.

Biasakan untuk menggunakan sabun cuci tangan dan air bersih selama 15-20 detik, lalu keringkan dengan tisu atau handuk bersih. Jika tidak ada air bersih, sebagai alternatifnya Anda dapat menggunakan hand sanitizer dengan kandungan alkohol lebih dari 60 persen. 

Iklan dari HonestDocs
Paket Vaksin Hepatitis B Di NK Health Klinik

Cegah Penyakit Hepatitis B dengan Vaksin. Paket ini termasuk 3x suntik vaksin Hepatitis B, biaya registrasi, konsultasi dengan dokter, dan pemeriksaan tanda-tanda vital.

Dengan mencuci tangan, Anda membatasi dan mengurangi kemungkinan terjadinya perpindahan virus, kuman, atau bakteri lain yang berada di barang tertentu. 

Selain itu, dengan rajin cuci tangan, Anda juga dapat mengurangi risiko terkena berbagai penyakit menular, seperti pilek, flu, diare, hingga penyakit hepatitis.

Baca juga: 6 Langkah Cuci Tangan yang Benar

7 Penyakit yang dapat muncul jika Anda tidak cuci tangan

1. Flu (Influenza)

Flu menjadi salah satu penyakit yang paling sering terjadi dan merupakan penyakit pernapasan yang mudah menular. Flu atau influenza disebabkan oleh berbagai jenis virus yang dapat menyebar melalui udara dan juga efek kontaminasi yang terjadi akibat bersentuhan dengan barang atau orang telah terinfeksi flu. 

Dalam banyak kasus, flu biasanya membuat penderita tidak merasakan tanda atau gejala tertentu, tetapi setiap penyakit menular memiliki masa inkubasi yaitu masa yang berlangsung sejak terpapar virus hingga ketika mulai merasa sakit. 

Biasanya masa inkubasi flu terjadi antara 2-4 hari, sehingga untuk mencegah atau mengurangi risiko terkena flu, Anda perlu rajin mencuci tangan terutama setelah menyentuh benda di tempat umum.

Iklan dari HonestDocs
Paket Vaksin Hepatitis B Di NK Health Klinik

Cegah Penyakit Hepatitis B dengan Vaksin. Paket ini termasuk 3x suntik vaksin Hepatitis B, biaya registrasi, konsultasi dengan dokter, dan pemeriksaan tanda-tanda vital.

Baca juga: 9 Tips Mencegah Flu

2. Muntaber (Gastroenteritis)

Malas cuci tangan dapat menyebabkan sakit perut. Salah satunya disebabkan oleh virus norovirus yang dapat menimbulkan gangguan pencernaan dan menyebabkan peradangan pada saluran cerna termasuk lambung dan usus halus yang disebut dengan gastroenteritis atau muntaber. 

Penyakit muntaber atau gastroenteritis dapat menular melalui makanan atau air yang terkontaminasi serta melalui kontak dengan orang yang telah terinfeksi. 

Salah satu penyebab gastroenteritis adalah tidak mencuci tangan sebelum makan dan mengonsumsi air serta makanan laut yang telah terkontaminasi kotoran dan tidak mengalami proses pemasakan yang matang. 

Gejala muntaber atau gastroenteritis yang paling sering timbul akibat virus norovirus adalah mual, diare, demam, hingga buang air besar yang disertai darah.

3. Mata merah

Ketika pagi hari setelah bangun tidur atau ketika di perjalanan mungkin Anda merasakan mata gatal, lengket, atau merasakan adanya kotoran yang menempel sehingga Anda secara tidak sadar langsung mengusap mata untuk mengurangi rasa tidak nyaman. Tetapi hal tersebut malah dapat membuat mata Anda terinfeksi kotoran atau bakteri yang dapat menyebabkan mata merah.

Iklan dari HonestDocs
Paket Vaksin Hepatitis B Di NK Health Klinik

Cegah Penyakit Hepatitis B dengan Vaksin. Paket ini termasuk 3x suntik vaksin Hepatitis B, biaya registrasi, konsultasi dengan dokter, dan pemeriksaan tanda-tanda vital.

Mata merah tidak bisa disepelekan karena jika dibiarkan dan disertai rasa sakit dapat menyebabkan gangguan penglihatan. Penyebab mata merah bermacam-macam, di antaranya paparan debu, reaksi alergi, ataupun infeksi kuman. 

Cara untuk mencegah mata merah, di antaranya cuci tangan sebelum mengusap mata, hapus riasan di sekitar wajah setiap hari, hindari paparan debu yang dapat membuat mata iritasi, dan penggunaan obat tetes mata.

4. Hepatitis A

Penyakit hepatitis adalah suatu kondisi peradangan pada organ hati (liver) yang dapat disebabkan oleh infeksi virus, penggunaan obat-obatan hingga konsumsi alkohol. 

Penyakit hepatitis A adalah penyakit hepatitis yang hanya berlangsung dalam jangka waktu singkat dan gejala yang timbul antara lain mual, muntah, dan diare, sehingga Anda harus mencukupi kebutuhan cairan tubuh, mengonsumsi makanan bergizi, dan beristirahat total.

Penyakit hepatitis A biasanya disebabkan oleh kontaminasi tinja penderita hepatitis yang menular melalui makanan atau akibat kondisi sanitasi yang buruk. 

Untuk mencegah penyakit hepatitis A, Anda harus mencuci tangan dan memastikan bahan serta alat masak berada dalam kondisi bersih saat mempersiapkan makanan. Selain itu, Anda juga dapat melakukan vaksinasi terutama untuk anak-anak untuk mencegah penularan penyakit hepatitis A.

Baca juga: 5 Jenis Hepatitis Berdasarkan Penyebab dan Cara Pengobatan

5. Radang tenggorokan

Radang tenggorokan merupakan gangguan pada tenggorokan yang disertai rasa sakit ketika menelan ludah maupun makanan, biasanya penderita juga merasakan demam dan flu. Umumnya radang tenggorokan disebabkan oleh virus atau bakteri Streptococcus sehingga radang tenggorokan disebut juga strep throat.

Anda dapat mencegah risiko terkena radang tenggorokan dengan rajin mencuci tangan dengan sabun setelah menyentuh atau memegang barang di fasilitas umum, menghindari kontak langsung dengan penderita radang tenggorokan ataupun batuk, dan menggunakan masker selama  berada di luar ruangan.

6. Cytomegalovirus (CMV)

Salah satu penyakit yang termasuk penyakit TORCH adalah Cytomegalovirus (CMV) yang juga berada di golongan penyakit herpes. 

Cytomegalovirus (CMV) seringkali tidak menimbulkan gejala, hanya gejala umum seperti batuk dan pilek sehingga menjaga kebersihan dengan mencuci tangan sebelum makan dan mencuci tangan sesudah buang air kecil serta buang air besar wajib dilakukan untuk mencegah infeksi penularan virus CMV. 

Penyakit Cytomegalovirus (CMV) ini sangat berbahaya terutama bagi ibu hamil karena dapat menularkan virus pada bayi dalam kandungan. Bayi yang lahir dan memiliki penyakit Cytomegalovirus (CMV) bawaan dapat mengalami gangguan penglihatan dan pendengaran, gangguan paru-paru, hingga cacat mental.

Baca juga: Virus TORCH Saat Kehamilan, Apa Bahayanya Bagi Ibu Hamil dan Bayi?

7. Infeksi usus

Bakteri E. coli atau Escherichia coli adalah bakteri yang umumnya terdapat pada makanan atau minuman yang tidak matang dan telah terkontaminasi bakteri sehingga dapat menyebabkan infeksi pada usus. 

Selain itu, bakteri E. coli dapat menular melalui kontak langsung dengan penderita serta hewan yang telah terinfeksi. Gejala yang timbul di antaranya mual dan muntah, nyeri perut, diare, demam, hingga kehilangan selera makan. 

Infeksi bakteri E. coli seringkali dialami oleh orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah, seperti ibu hamil, anak-anak, dan orang lanjut usia. 

Untuk mencegah penularan infeksi bakteri E. coli dapat dilakukan dengan mencuci tangan setelah bersentuhan dengan orang lain ataupun hewan, mencuci tangan sebelum memasak dan mengonsumsi makanan, memasak daging hingga matang, dan mencuci tangan setelah keluar dari kamar mandi.

Mengapa harus cuci tangan?

Terkadang kita tidak menyadari jika tangan kita kotor lalu memegang mata, hidung, ataupun mulut, padahal kita baru saja bersalaman dengan orang lain, menyentuh berbagai benda, ataupun memegang hewan peliharaan. 

Hal tersebut secara tidak langsung memindahkan kotoran atau kuman dari apa yang kita sentuh ke tangan. Oleh karena itu, untuk meminimalisir atau mengurangi risiko penularan penyakit, Anda disarankan untuk rajin cuci tangan dengan sabun dan air bersih. 

5 Alasan lain mengapa cuci tangan itu penting:

1. Menghindari penyakit termasuk gangguan pernapasan

Jika tidak mencuci tangan, tubuh akan lebih rentan terserang penyakit, baik penyakit ringan seperti flu hingga risiko penyakit yang jauh lebih parah.

Beberapa penyakit yang sering dikaitkan antara lain penumonia, adenovirus, hingga penyakit tangan, kaki, dan mulut yang dapat meningkatkan risiko gangguan pernapasan. Maka itu, rajin cuci tangan dapat membantu menghindari kemungkinan terjadinya penularan penyakit.

2. Mencegah diare

Sakit perut akibat diare dapat menyerang dengan mudah kepada orang yang tidak mencuci tangan. Setelah menggunakan kamar mandi baik dalam urusan buang air kecil maupun buang air besar, Anda harus mencuci tangan yang bersih dengan sabun. 

Bakteri dan virus dari kotoran dapat menyebabkan berbagai penyakit terkait diare, termasuk bakteri Salmonella, Norovirus, ataupun bakteri E. coli. 

Baca juga: Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati Infeksi Bakteri E.Coli

3. Menghindari keracunan makanan

Cuci tangan sebelum memasak dan mengonsumsi makanan dapat menghindarkan Anda dari bahaya keracunan makanan. Selain itu, mencuci sayuran dan memasak daging hingga matang merupakan cara untuk mencegah kontaminasi silang serta melindungi diri dari bakteri berbahaya yang dapat membuat Anda sakit.

4. Mencegah penularan ke orang lain

Setiap harinya, kedua tangan Anda hampir pasti menyentuh banyak barang ataupun memegang gagang pintu yang juga dipegang oleh orang lain baik sebelum maupun setelahnya sehingga kemungkinan risiko berpindahnya kuman atau bakteri dari satu orang ke orang lain mungkin saja terjadi. 

Jika Anda rajin mencuci tangan sebelum dan setelah memegang benda di sarana umum, tidak hanya diri Anda yang terlindung dari kuman atau bakteri tetapi Anda juga membantu mencegah penularan ke orang lain terutama ketika Anda yang sakit.

Selain itu, manfaat cuci tangan lainnya adalah Anda juga turut membantu mengurangi jumlah infeksi yang menyebar dan berkontribusi terhadap resistensi antiobiotik akibat penggunaan antibiotik yang berlebihan, serta untuk mencegah penyebaran penyakit yang sulit diobati akibat kuman yang sudah kebal terhadap antibiotik.

5. Mengurangi risiko bahaya terhadap orang dengan sistem imun tubuh lemah

Seringkali secara tidak sengaja setelah Anda memegang benda yang ada di fasilitas umum, Anda mengusap mata atau menyentuh wajah karena merasa tangan Anda bersih dan tidak kotor. 

Ditambah lagi jika Anda tidak mencuci tangan, risiko terkena infeksi menjadi meningkat dan dapat menginfeksi orang lain, terutama anak-anak, ibu hamil, dan orang lanjut usia yang memiliki sistem kekebalan tubuh cukup rendah sehingga lebih mudah terserang penyakit. 

Untuk mengurangi risiko tersebut, Anda disarankan untuk rajin cuci tangan setelah dari kamar mandi dan sebelum menyentuh makanan.

11 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
How Long Should You Wash Your Hands? Guidelines and Tips. Healthline. (Accessed via: https://www.healthline.com/health/how-long-should-you-wash-your-hands)
Hand Washing: Why It's So Important (for Parents). Nemours KidsHealth. (Accessed via: https://kidshealth.org/en/parents/hand-washing.html)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app