Limfadenopati - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Feb 8, 2019 Update terakhir: Nov 5, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 3 menit

Pembesaran Kelenjar Getah Bening

Pasti Anda sering mendengar istilah kelenjar getah bening. Kelenjar getah bening adalah organ bulat sebesar kacang yang terdiri dari sekelompok sel yang dibungkus jaringan ikat. Kelenjar ini memproduksi sel darah putih untuk menyaring virus dan bakteri yang masuk ke dalam tubuh. Biasanya kelenjar getah bening ini dapat membengkak akibat beragam hal seperti infeksi virus atau bakteri. Penyebabnya dapat diperkirakan berdasarkan letaknya. Kelenjar ini bisa berada di leher, selangkangan, ketiak, bawah dagu, serta di atas tulang selangkangan.

Organ ini terdapat di seluruh area tubuh, kelenjar getah bening yang bermasalah mungkin bisa membengkak dan terasa nyeri. Pembesaran kelenjar getah bening ini biasa juga disebut dengan istilah limfadenopati. Sebagai upaya pencegahan terjadinya pembesaran kelenjar getah bening atau limfadenopati, Anda perlu tahu apa penyebab bengkaknya dan membesarnya kelenjar getah bening tersebut. Berikut artikel ini akan membantu Anda untuk menjelaskan mengenai limfadenopati atau pembesaran kelenjar getah bening. Selamat membaca.

Apa sih limfadenopati itu? Dan apa penyebabnya?

Limfadenopati merupakan pembesaran kelenjar getah bening dengan ukuran lebih besar dari 1 cm. Pendapat lain mendefinisikan limfadenopati sebagai abnormalitas ukuran atau jumlah  atau  konsistensi  dan  sering  digunakan  sebagai  sinonim  dari  pembengkakan atau pembesaran kelenjar getah bening. Terdapat banyak penyebab dari limfadenopati seperti

  • Infeksi Primer oleh Viral ( HIV, CMV, Rubela, Campak); Bakteri(TB, Sifilis, Septicaemia); Protozoal (Toxoplasmosis); Parasit (Filariasis)
  • Infeksi  Sekunder, contoh: Tonsilitis  dengan  limfadenitis  servikal,  abses  dengan limfadenitis regional
  • Keganasan  Primer (Acute  lymphoblastic  leukemia, Chronic  lymphatic  leukemia, Hodgkin’s disease,Non-hodgkin’s lymphoma)
  • Keganasan Sekunder (Metastasis dari keganasan lokal)
  • Autoimun (SLE, Rheumatoid arthritis)

Selain penyebab yang telah disebutkan sebelumnya, walaupun jarang terjadi namun hal- hal berikut juga dapat menyebabkan terjadinya limfadenopati yaitu, sarkoidosis, silikosis/beriliosis, storage disease, hipertiroidisme, hipertrigliseridemia berat, hiperplasia angiofolikular, limfadenopati angioimunoblastik, penyakit Kawasaki dan lain-lain.

Apa sih gejala-gejala dari limfadenopati?

Pada umumnya gejala utama dari limfadenopati yaitu pembesaran kelenjar getah bening. Pembesaran kelenjar getah bening juga biasanya disertai dengan gejala-gejala lain seperti:

Diagnosis Limfadenopati 

Untuk mendiagnosis limfadenopati, dokter akan menanyakan riwayat penyakit dan gejala yang dialami termasuk bagaimana dan sejak kapan pembengkakan kelenjar getah bening dialami. Setelah itu, dokter akan mengamati ukuran dan tekstur benjolan tersebuh. 

Beberapa pemeriksaan tambahan yang digunakan untuk mendiagnosis limfadenopati meliputi:

  • Tes darah lengkap. Bertujuan untuk melihat kemungkinan infeksi.
  • CT scan atau MRI. Berfungsi untuk mendeteksi sumber infeksi dan juga tumor.
  • Biopsi. Dokter akan mengambil sampel dari kelenjar getah bening yang bermasalah, dan kemudian akan diperiksa di bawah mikroskop.

Pengobatan Limfadenopati

Pengobatan pada pembesaran kelenjar getah bening atau limfadenopati tergantung pada penyebab dasarnya. Sebagai contoh, pembesaran yang disebabkan oleh infeksi bakteri dapat diobati dengan antibiotik, infeksi virus biasanya bisa hilang dengan sendirinya, dan lain-lain. Banyak dari kasus pembesaran kelenjar betah bening dapat sembuh dengan sendirinya dan tidak butuh pengobatan apapun selain observasi.

Tatalaksana biopsi dilakukan bila ada tanda dan gejala yang mengarah pada tumor atau keganasan, dan kelenjar getah bening yang menetap atau bertambah besar dengan pemberian obat atau diagnosis yang belum dapat ditegakkan.

Selain pengobatan yang telah disebutkan diatas, pemberian terapi lain juga dapat digunakan seperti: terapi gangguan sistem kekebalan tubuh, terapi antimikroba (biasanya akan diberikan dokter untuk mengatasi infeksi bakteri penyebab limfadenopati), kemoterapi, radioterapi dan pembedahan, ketiga tindakan ini biasanya dilakukan untuk mengatasi kanker yang bisa menimbulkan limfadenopati.

Bagaimana cara mencegah terjadinya limfadenopati?

Pencegahan terjadinya pembesaran kelenjar getah bening atau limfadenopati yaitu dengan menjaga pola hidup yang sehat dengan mengkonsumsi makanan-makanan yang bergizi agar tubuh terhindar dari infeksi dan menurunnya system kekebalan tubuh. Serta segera konsultasikan ke dokter bila Anda mendapati pembesaran kelenjar getah bening disertai gejala-gejala yang telah disebutkan sebelumnya diatas.

Pembesaran kelenjar getah bening lebih sering ditemukan pada daerah leher dan umumnya hal ini tidak berbahaya. Obesrvasi merupakan hal utama yang harus dilakukan dalam menangani masalah pembesaran kelenjar getah bening. Apabila diagnosis belum dapat ditegakkan dan masih belum di dapatkan tanda dan gejala kea rah tumor atau keganasan, maka dapat dilakukan observasi dahulu selama beberapa minggu biasanya 3 sampai 4 minggu.


15 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app