Kutu Air - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Mar 7, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Waktu baca: 3 menit

Tentunya judul artikel kali ini akan terasa sangat familiar bagi setiap dari kamu yang sedang membacanya. Ya memang kutu air merupakan hal yang biasa terjadi bagi orang Indonesia.

Namun tahukah kamu bahwa penyakit kulit satu ini sebenarnya bukan berasal dari kutu yang ada pada air. Ya tentunya masih banyak orang yang salah kaprah dan berpikr bahwa penyakit kutu air ialah  penyakit yang disebabkan oleh kutu yang hidup dalam air.

Pendapat ini tentunya tidaklah benar. Lalu tahukah kamu apa itu penyakit kutu air ? Apa penyebab penyakit kulit satu ini ? Yuk simak baik baik artikel kali ini.

Apa itu Kutu Air ?

Seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa kutu air bukanlah disebabkan oleh kutu yang hidup di air melainkan oleh infeksi yang disebabkan oleh jamur. Kutu air juga merupakan suatu penyakit kulit yang sifatnya menular dan umumnya akan menyebabkan rasa gatal gatal, bintik memerah, kulit yang pecah pecah dan mengelupas, serta rasa nyeri pada kaki.

Kutu air yang memiliki nama medis Tinea Pedis ini dapat tumbuh dan berkembang biak dengan cepat umumnya pada bagian kaki manusia. Kondisi kaki yang mudah lembab, hangat, dan pengap serta tidak memiliki sirkulasi udara yang cukup akan membuat jamur bertumbuh subur pada bagian tubuh manusia terutama bagian sela sela kaki.

Umumnya kutu air juga banyak diderita oleh para atlet yang area kakinya sering kali tertutup dengan sepatu dan jarang mendapatkan sirkulasi udara yang lancar.

Kutu Air dan serba serbinya

Terdapat beberapa gejala umum yang biasa terjadi bagi orang yang menderita kutu air seperti dibawah ini :

  • Terdapat bagian kulit yang pecah pecah dan mengelupas di area kaki terutama di sela sela jari kaki atau area lipatan kaki lainnya
  • Kulit kaki terlihat retak retak dan kering
  • Terdapat ruam kemerahan, rasa gatal, perih, menyengat pada area kaki   
  • Rasa perih dan gatal akan semakin parah ketika bagian kaki terkena air
  • Kulit pada kaki akan berubah warna, rapuh dan menjadi tebal

Itulah beberapa gejala umum yang dapat terjadi pada seseorang yang menderita penyakit kutu air. Selain pada kaki, kutu air juga bisa terjadi pada area lipatan lainnya seperti sela sela tangan, kuku, ketiak hingga pangkal paha.

Mengingat kutu air ialah penyakit menular, maka bila kamu menggaruk area kakimu yang sedang terkena kutu air, lalu menggaruk bagian lainnya seperti paha maupun ketiak, atau tidak segera mencuci tanganmu, maka penyakit ini akan cepat dan mudah untuk menular pada bagian tubuh lainnya.

Selain itu untuk kamu yang menderita penyakit kutu air, sebaiknya juga selalu memakai sendal kemanapun kamu pergi. Jangan memakai sepatu tertutup karena hanya akan menambah para kondisi penyakit kulitmu.

Kamu juga lebih baik memakai sendal sebagai alas kakimu sehingga kakimu tidak langsung menyentuh lantai karena lantai juga dapat terkontaminasi kutu airmu dan orang lain yang menyentuh lantai tersebut juga dapat terkontaminasi dan tertular penyakit kutu air tersebut. 

Selain itu, jangan memakai sepatu secara terus menerus. Bagaimanapun kakimu juga butuh untuk ‘bernafas’ sejenak. Hindari terlalu lama berada di area yang lembab dan membuat kaki dalam kondisi yang basah.

Hindari pula memakain kaus kaki yang basah sehingga kakimu tidak dalam kondsi lembab. Ingat kondsi lembab merupakan tempat yang sangat baik untuk para jamur bertumbuh subur dan ini juga terjadi pada area tubuhmu.

Dalam mengobati penyakit kulit satu ini, kamu bisa memakaikan obat obatan anti jamur yang banyak dijual di pasar, toko obat, hingga mini market terdekat seperti obat Canesten atau obat salep anti kutu air atau jamur lainnya.

Selain itu kamu juga dapat mencari beberapa obat atau salep yang mengandung Ketoconazole, Sulconazole, Terbinafine, Miconazole dan Clotrimazole untuk membantu kamu menyembuhkan penyakit kutu air.

Bila kamu ingin cara yang alami, kamu dapat mencoba untuk membeli minyak tea tree atau tea tree oil lalu campurkan dengan air hangat dan garam selama 30 menit, lalu gosok bagian kakimu dengan batu apung, dan keringkan dengan handuk bersih. Cobalah cara ini 2 – 3 kali dalam seminggu untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Semoga artikel kali ini dapat membantumu memahami penyakit kutu air.


7 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Athlete's Foot (Tinea Pedis) - Harvard Health (https://www.health.harvard.edu/a_to_z/athletes-foot-tinea-pedis-a-to-z)
Athlete’s Foot: Causes, Symptoms, and Diagnosis (https://www.healthline.com/health/athletes-foot#pictures-of-athletes-foot)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app