Komposisi Bakteri pada Vagina Sehat

Dipublish tanggal: Jun 21, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Sep 4, 2019 Waktu baca: 3 menit
Komposisi Bakteri pada Vagina Sehat

Vagina merupakan rumah bagi 50 jenis bakteri. Anda tidak perlu khawatir dengan hal ini karena hal ini bukan berarti hal yang berbahaya. Bakteri tersebut justru merupakan bakteri baik yang membantu agar vagina tetap lembab dan terjaga keasamannya. 

Kedua kondisi tersebut membantu vagina terhindar dari resiko terinfeksi akibat berkembangnya bakteri buruk di dalam vagina. Kemudian bagaimana kita bisa tahu apakah komposisi Bakteri baik sudah cukup baik di dalam vagina. Pada artikel berikut akan dijelaskan mengenai komposisi bakteri di dalam vagina yang sehat.

Tingkat keasaman vagina

Derajat keasaman atau disebut juga dengan pH biasanya terdapat pada darah dan air. Selain itu daerah intim juga memiliki standar kadar pH yang sehat. Jika vagina berada pada kadar keasaman yang sehat maka bakteri baik akan berkembang dengan baik.

Seorang kepala medis di Frisco Institute for Santa Reproductive Medicine bernama dr. Rinku Metha berpendapat bahwa hal penting yang perlu Anda pahami mengenai derajat keasaman vagina adalah apabila kadar pH dalam batas normal maka kemungkinan vagina mengalami infeksi cukup kecil. Kadar keasaman yang normal pada vagina berada di antara 3,5 hingga 4,5. 

Apabila keasaman vagina melebihi normal dapat mengakibatkan munculnya bakteri yang merugikan vagina. Jika bakteri tersebut berkembang biak, hal ini juga dapat membuat jamur muncul. Adanya jamur memicu vagina menghasilkan cairan abnormal, terasa gatal dan beresiko teriritasi.

Seorang ahli kesehatan seksual bernama Nina Helms mengatakan bahwa terdapat dua jenis bakteri di dalam vagina yang menjaga agar vagina berada pada derajat keasaman yang normal. Bakteri tersebut yaitu laktobasilus dan corynebacterium.

Dengan adanya kedua bakteri ini vagina terhindar dari bakteri yang merugikan karena kedua bakteri ini menghasilkan antibiotik alami yang disebut bakteriosin. Kedua bakteri ini hanya dapat hidup pada kadar pH dibawah 5,5. Oleh karena itu sebaiknya Anda menjaga agar vagina berada pada rentang derajat keasaman tersebut. 

Meningkatnya kadar pH menyebabkan kedua bakteri mati. Jika jumlah bakteri baik berkurang maka resiko munculnya bakteri jahat di dalam vagina meningkat.

Terganggunya keseimbangan antara bakteri jahat dan baik disebut bakterial vaginosis. Kelainan ini terjadi jika vagina didominasi oleh beberapa bakteri berikut yaitu gardnerella vaginalis, prevotella, peptostreptococcus, dan bacteroides spp. 

Kelainan ini ditandai dengan jumlah cairan vagina yang lebih banyak dari biasanya, mengeluarkan bau tidak sedap, terasa panas, gatal bahkan pada beberapa kasus disertai adanya pembengkakan di sekitar vagina. 

Hal ini disebabkan oleh tidak seimbangnya kadar pH di dalam vagina. Jumlah bakteri baik saat itu lebih banyak dibandingkan jumlah bakteri jahat.

Cara Menjaga Kadar pH Vagina tetap normal

Agar kadar keasaman vagina berada dalam batas normal, hal termudah yang dapat Anda lakukan adalah menjaga vagina tetap bersih dan memastikan bakteri baik tetap berada di dalam vagina. Hal ini merupakan hal termudah yang dapat Anda lakukan sendiri di rumah.

Prosedur membersihkan vagina yang benar adalah dengan membasuh vagina dengan air hangat setiap selesai buang air. Arah membasuh yaitu dari depan ke belakang. 

Hal ini dimaksudkan agar bakteri yang berada pada anus tidak berpindah ke vagina dan mengganggu bakteri baik di dalam vagina. Langkah terakhir adalah mengeringkan vagina dengan handuk. Hal ini bertujuan agar daerah vagina tidak lembab dan memicu munculnya bakteri jahat.

Saat ini banyak produk pembersih daerah kewanitaan yang menjanjikan membuat vagina lebih wangi. Walaupun sebenarnya membersihkan vagina cukup dengan air hangat, Anda boleh membersihkan vagina dengan pembersih kewanitaan. Sebaiknya lakukan hal ini sesekali saja dan tidak dalam jangka waktu yang lama. 

Gunakan pembersih ini hanya di bagian luar vagina saja. Hal ini bertujuan agar komposisi bakteri baik di vagina tidak terganggu. Hal penting sebelum memilih pembersih daerah kewanitaan adalah pastikan memilih pembersih yang memiliki kandungan povidone iodine

Berdasarkan penelitian zat ini berfungsi untuk menyeimbangkan kadar pH dalam vagina dengan mengembalikan komposisi bakteri baik di dalam vagina.


20 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Vásquez A, et al. (2002). Vaginal lactobacillus flora of healthy Swedish women. DOI: (https://dx.doi.org/10.1128%2FJCM.40.8.2746-2749.2002)
Urinary tract infections (UTIs). (2017). (https://www.nhs.uk/conditions/urinary-tract-infections-utis/)
Shalev E, et al. (1996). Ingestion of yogurt containing lactobacillus acidophilus compared with pasteurized yogurt as prophylaxis for recurrent candidal vaginitis and bacterial vaginosis. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/8930233)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app